CH. 43 - Hard For Me

961 143 51
                                    

Medianya bisa sambil di-play supaya makin meresapi(?) ☺

-------

"Even if you’re cold to me
Even if you push me away again
Even if I cry as much as I hate you
Even if I try to forget you

At the corner of my mind
In my heart, I still miss you" - Hard For Me

------

Rutinitas kantor menjadi pelarian Doyoung, sekaligus menjadi garam yang menambah perih lukanya. Bagaimana tidak? Hampir setiap hari dia bisa melihat Taehee dari jauh, namun dia gak berani buat sekedar manggil cewek itu. Sebulan setelah Taehee memutuskannya, perempuan itu selalu menghindarinya. Doyoung pernah berharap bahwa sekali saja, dia bisa melihat Taehee lagi dari dekat. Bahwa sekali saja, dia bisa menemukan Taehee di balik pintu ruangannya, meski hanya untuk sekedar menyerahkan laporan. Bahwa sekali saja, dia bisa mendengar Taehee menyebut namanya lagi meski sekedar untuk urusan pekerjaan.

"Doyoung-ssi,"

Doyoung mengerjapkan matanya, lalu memfokuskan dirinya pada telepon di ruangannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Doyoung mengerjapkan matanya, lalu memfokuskan dirinya pada telepon di ruangannya.

"Anda ditunggu untuk mengikuti rapat di west hall." Ujar seseorang melalui intercom telepon.

"Baik." Doyoung mendesah panjang, dia pikir rapatnya batal.

Doyoung lantas meninggalkan ruangnya, lalu berjalan menuju lift. Dia menatap pantulan dirinya di pintu lift, wajahnya tampak kacau meski penampilannya tampak rapi seperti biasa.

Ting!

Pintu lift terbuka, dan menampakan Taehee yang berdiri sendiri di dalamnya. Wajah cewek itu tampak terkejut, sama seperti Doyoung, namun untuk arti yang berbeda. Taehee lantas melangkah keluar dari lift, namun tubuh Doyoung menghalanginya. Cowok itu melangkah masuk ke dalam lift, lalu menutup pintu lift.

"Apa maumu?" Tanya Taehee tanpa memandang wajah Doyoung.

"Melihatmu dari dekat."

Taehee hanya diam. Dia menelan ludahnya kasar kala menemukan jantungnya berdebar cepat. Dia benar-benar gak sanggup melihat Doyoung, apalagi wajahnya.

Denting bel kemudian kembali berbunyi, buru-buru Taehee melewati Doyoung dan berjalan mendahuluinya. Sialnya, mereka tetap harus bertemu muka karena Taehee memimpin presentasi kali ini, dan Doyoung juga ada disana untuk mengikuti rapat.

"... berdasarkan hasil analisis pasar yang kami peroleh, kami percaya bahwa RB12 akan mampu bersaing dengan merk roller blind lainnya, baik dari segi kualitas dan harga, pada awal perilisan nanti. Dengan keunggulan material yang digunakan dalam produksi, RB12 diperkirakan dapat menguasai pasarnya tahun ini."

Selama sepuluh menit berikutnya Taehee menjelaskan presentasinya. Sebisa mungkin dia gak melihat ke arah Doyoung yang terus memperhatikannya, atau mungkin presentasinya. Sekalipun Taehee tahu bahwa Doyoung selalu fokus pada pekerjaannya, tapi kali ini diperhatikan sebegitu rupanya oleh Doyoung berhasil membuat Taehee gugup, namun dia berhasil melaluinya dengan baik.

Good Guy or Stupid Guy? | END ✔Where stories live. Discover now