prolog

44.6K 1K 49
                                    

Beberapa tahun yang lalu....

Ponsel yang berada di saku kain milik seorang laki laki tampan dan berwibawa berbunyi, membuatnya segera mengambil ponsel itu, dan mengangkat telfon dari seseorang. Dia adalah Rafel, Rafelino Gibran Arrafka.

"Halo? Assalamualaikum"ucap Rafel ketika sudah mengangkat telfonnya

"Waalaikumsalam, kak. Aku mau ketemu sama kamu"jawab seorang perempuan diseberang sana dengan suara lembutnya

"Oh gitu. Ada apa? Kamu kangen ya sama aku?"goda Rafel

"Ada yang mau aku bicarain"ucap perempuan itu lagi

"Bicara apa?"

"Pokoknya kamu kesini aja"

"Kesini kemana?"

"Ke taman yang biasa kita ketemu"

"Oh disana, oke aku kesana sekarang"

"Oke, aku tunggu,  assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Setelah memutuskan telfonnya, laki laki berusia 22 tahun itu segera keluar dari kantor tempatnya bekerja dan segera melajukan mobilnya menuju tempat janjiannya bersama perempuan tadi.

Diusia nya yang masih muda, Rafel sudah menjabat sebagai CEO di perusahaan cabang Arrafka Group yang dulu sempat dipegang oleh ayahnya. Dan sekarang, karena ayahnya sudah dipindah ke kantor yang lebih besar, jadilah dia yang mengurus kantor cabang itu.

Rafel adalah seorang laki laki penyayang, ia sangat menyayangi keluarganya. Ia tidak pernah membangkang ataupun melawan kedua orang tuanya. Ia selalu menjadi anak yang penurut, ia juga sangat menyayangi kedua orang tuanya, dan juga adiknya.

Rafel dikenal sebagai laki laki yang ramah, berwibawa, bertanggung jawab, mandiri, dan laki laki cerdas yang memiliki sifat lembut, penyabar, tidak mudah marah, murah senyum dan selalu berbuat baik terhadap sesama.

"Assalamualaikum"ucap Rafel dengan senyum manisnya ketika ia sudah berada di taman dan melihat perempuan yang tadi menelfon nya tengah duduk dibangku yang terdapat di taman itu.

"Waalaikumsalam"jawab perempuan itu tanpa membalas senyuman Rafel

Rafel segera duduk disamping perempuan berhijab itu, dengan memberikan jarak diantara mereka, karena mereka bukan muhrim.

"Kamu kenapa? Kok kaya murung gitu?"tanya Rafel dengan nada lembut menatap perempuan berhijab disampingnya.

"Aku mau, kita putus"lirih perempuan itu, tetapi dengan penuh ketegasan

"Apa Lan? Putus? Bulan, maksud kamu apa sih ngomong kayak gitu?"tanya Rafel terkejut sambil menatap perempuan yang tadi  ia sebut dengan nama 'Bulan'.

Sebenarnya mereka sudah menjalin hubungan selama kurang lebih 3 tahun, mereka satu universitas saat kuliah. Sudah banyak waktu yang mereka lewati bersama, penuh dengan moment manis yang mereka lakukan. Walaupun hubungan mereka tertutup atau lebih tepatnya, menutupi.

Karena Bulan terlahir dari keluarga ustad, dimana dalam keluarganya dilarang untuk berpacaran melainkan harus langsung menikah atau minimal ta'aruf agar dapat saling mengenal satu sama lain. Karena dalam agama islam dilarang pacaran karena mendekati zina.

Tetapi karena cinta yang tumbuh dalam hati, membuat mereka khilaf dan berpacaran diam diam tanpa diketahui oleh orang tua Bulan.

"Iya, aku mau, kita putus. Abi sama umi Bulan udah tau kalo kita pacaran. Dan abi gak suka sama kak Rafel karena udah ngajak Bulan pacaran diam diam. Jadi abi memutuskan untuk menjodohkan Bulan. Dan satu minggu lagi Bulan mau dinikahkan sama anak dari sahabat Abi"ujar Bulan dengan nada sedihnya

My Wife #3✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang