23. Plan

15.9K 643 47
                                    

Satu bulan telah berlalu. Masalah yang ada di kantor Rafel terkait kasus korupsi yang dilakukan oleh pak Gerald selaku CFO di sana pun sudah selesai di sidangkan, dan dengan itu pak Gerald ditahan selama beberapa tahun, begitupun Karin.

Tentang siapa dalang dibalik tindak pidana yang dilakukan ini belum juga diketahui, karena memang pak Gerald selalu menutupinya, tidak mau mengumbar siapa yang menyuruhnya. Ia selalu mengaku bahwa tidak ada dalang dibalik semua ini, ia mengaku bahwa ini kemauan dari dirinya sendiri.

Tetapi entah mengapa Rafel dan juga yang lain merasa janggal. Pasalanya pak Gerald adalah orang kepercayaan mereka, bahkan dari sebelum Rafel bekerja disana pun, ia sudah lebih dulu masuk diperusahaan itu. Dan dia termasuk orang yang baik serta jujur dan selalu amanah.

Bahkan saat dipersidanganpun, saat ia ditanya tentang adanya dalang dibalik semua itu, ia terlihat gugup, dan terdapat raut wajah yang seperti orang ketakutan. Apakah mungkin ia diancam oleh orang yang menyuruhnya? Entahlah.

Rafel dan juga yang lain sudah tidak terlalu memikirkan kasus ini lagi. Setidaknya ia sudah sedikit tenang, karena satu masalah sudah terselesaikan, tinggal mencari tahu saja, siapa orang yang menjadi dalang dibalik semua masalah ini.

Rafel sekarang bahkan sudah melakukan beberapa kesibukan lain, salah satunya adalah mempersiapkan sebuah kejutan. Kejutan yang akan ia berikan kepada sang istri yang tepat pada hari ini tengah berulang tahun yang ke 25.

Dan sekarang Rafel sudah berada dikantornya, padahal waktu masih menunjukan pukul 05.30 WIB. Rafel pergi dari rumahnya pada pukul 03.30 WIB. Ia sengaja pergi sebelum sang istri terbangun. Karena ia akan mengerjai istrinya. Ia pun pergi tanpa meninggalkan pesan apapun untuk Fira yang tadi pagi masih tertidur lelap.

Rafel tengah mematangkan rencananya untuk memberi kejutan sang istri. Handphone nya yang berada diatas meja berbunyi dan menampilkan pesan dari Fira.

Wife😘

Mas? Dimana? Kok aku bangun udah gak ada?

Mas?

Jangan lupa subuh ya, udah waktunya subuh

Mas Rafel?

Mas udah subuh belum? Jangan ditunda tunda ya, gak baik

Mas Rafel dimana?

Begitulah kira kira rentetan pesan yang dikirim oleh Fira sejak satu jam yang lalu. Tidak hanya itu, beberapa panggilan tak terjawab pun tertera di handphone Rafel yang sengaja ia biarkan sejak tadi, walaupun sudah sangat banyak notifikasi yang dikirimkan oleh sang istri.

****

Fira turun dari taksi yang berhenti tepat didepan tempat kerjanya, perusahaan Rafel. Ia masuk dengan lemas, wajahnya terlihat agak pucat, dan tak bersemangat.

"Hai Fira, assalamualaikum"salam Arfan yang tiba tiba sudah berada disampingnya

"Waalaikumsalam"jawab Fira dengan suara lemasnya, tetapi masih menampilkan senyum tipisnya

"Kamu kenapa? Kok kaya lemes gitu?"tanya Arfan

"Aku gak apapa kok"ucap Fira

Mereka terus berjalan berdampingan menuju ruangan mereka yang memang satu arah

"Serius gak apapa? Kok muka kamu pucet banget gitu?"tanya Arfan lagi

"Gak apapa kok mas"Fira masih berusaha menampilkan senyum ramahnya

"Oh iya, tadi aku liat kamu berangkat naik taksi, kok gak bareng Rafel?"tanya Arfan

"Gak tau mas, mungkin udah berangkat duluan"

My Wife #3✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang