Saat ini Fira dan Rafel baru saja sampai di rumah mereka, lebih tepatnya dirumah milik almarhum ayah Fira. Karena Fira meminta Rafel untuk tinggal disana, dan Rafel hanya mengiyakan. Karena ia sudah berjanji untuk membuat Fira bahagia, dan ia berfikir, mungkin dengan menuruti keinginan Fira akan membuatnya bahagia, asalkan itu baik, Rafel akan menurutinya.
"Capek gak?"tanya Rafel perhatian sambil membantu Fira duduk disofa ruang keluarga.
Rumah almarhum Ayah Fira merupakan rumah sederhana, yang hanya terdiri dari satu lantai, dan itu memudahkan Fira dalam membersihkan rumahnya, mungkin walaupun tanpa ART ia akan sanggup membersihkannya sendiri. Berbeda dengan rumah Rafel yang besar dan berlantai dua, yang akan merepotkannya dalam membersihkan rumah.
Walaupun sederhana, rumah milik Almarhum Dion itu termasuk kedalam rumah yang cukup besar, memiliki halaman yang luas serta asri, karena banyak pepohonan dan juga tumbuh tumbuhan seperti bunga dan lain sebagainya, yang menambah keindahan disana.
"Gak lah mas, capek apanya coba, dari tadi naik kursi roda terus, kalo gak digendong sama mas, yang ada tuh mas yang harus ditanya begitu. Mas capek?"tanya Fira
Sejak tadi Fira memang selalu menaiki kursi roda, bahkan sedari tadi ia belum menginjak lantai ataupun tanah, karena Rafel selalu menggendongnya. Dari mulai turun dari brankar ke kursi roda, dari kursi roda ke dalam mobil, dari mobil ke kursi roda lagi, dan kini ke sofa pun ia selalu digendong gendong oleh Rafel bagaikan bayi yang belum bisa berjalan.
"Gak kok, aku gak capek"ucap Rafel seraya tersenyum dan mendudukan diri disamping sang istri.
"Eh Fel, gue balik kantor dulu ya, banyak kerjaan"ucap Arfan seraya meletakkan tas pakaian milik Fira dilantai
Tadi Arfan bertindak sebagai supir Rafel dan Fira, karena supir Rafel sedang cuti, alhasil Rafel menyewa Arfan untuk menjadi supirnya, padahal Arfan sedang banyak kerjaan.
Sebenarnya ia sendiri juga bisa membawa mobil, hanya saja ia terlalu malas untuk mengemudikannya. Ia ingin bermanja dan bermesraan bersama istrinya, tanpa terganggu dengan jalanan macet ataupun lainnya. Bahkan ia tidak memperdulikan Arfan yang sejak tadi menggerutu iri melihat kemesraan mereka berdua, yang tak ada habisnya.
"Ohh, oke!"ucap Rafel
"Gitu doang? Wahh parah lo Fel"kesal Arfan tak terima
"Lah, kenapa?"tanya Rafel bingung menatap Arfan yang terlihat sangat kesal
"Sepupu gak tau diri emang lo Fel"geram Arfan
"Mas Arfan mau minum dulu? Biar Fira buatin"tanya Fira peduli
"Gak usah Fir, makasih. Gue mau balik kantor lagi aja, banyak kerjaan. Kalo gitu gue permisi ya, assalamualaikum"ucap Arfan ramah pada Fira
"Waalaikumsalam"jawab Fira
Arfan tanpa berpamutan ataupun menengok kearah Rafel sedikitpun, langsung melengos pergi.
"Huh dasar sepupu kutukupret"ucap Rafel berteriak agar Arfan mendengarnya
"Lo juga kaya kamvret"teriak Arfan dari luar rumah, sebelum akhirnya terdengar suara mobil yang semakin menjauh.
"Astaghfirullah hal adziim, amit amit jabang bayi dedek, jangan tiru om kamu ya dek, tiruin yang baik baik aja, jangan yang negatif"ucap Rafel seraya memgusap perut istrinya dan mendekatkan wajahnya diperut rata Fira.
Fira yang melihat itu hanya tersenyum geli, sambil menggelengkan kepalanya.
Rafel menegakkan tubuhnya kembali dan tersenyum kepada sang istri.
"Aku mau ambil minum dulu ya mas"ucap Fira hendak berdiri tetapi segera dicegah oleh Rafel
"Aku ambilin"ucap Rafel berdiri dan dicegah pula oleh Fira
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife #3✔
Short StorySEQUEL MY HUBBY Masih ingat sama anak sulungnya abi Nathan sama umi Syifa? Ya, Rafelino Gibran Arrafka. Cucu pertama dari tuan dan nyonya besar Arrafka yaitu Fathan dan Rasya Arrafka. Yang memiliki perusahaan Arrafka Group yang cabangnya telah meleb...