15. Meet

16.5K 681 21
                                    

"Mas, aku turun disini aja ya?"ucap Fira saat mobil mereka sudah berada tidak jauh dari kantor.

"Ngapain? kan aku juga mau kesana"jawab Rafel

"Nanti orang kantor pada tau mas"

"Emangnya kenapa? Ada yang salah? Emang kalo mereka tau, kita dipenjara? Emangnya kita korupsi? Atau tindak kriminal? Gak kan?"ucap Rafel

"Ish, bukan gitu mas, aku gak enak aja, nanti aku dikira perempuan gak bener lagi, udah datang sama atasannya"

"Gak mungkin, kalo pun ada, nanti aku bakalan bilang, kalo kamu sekarang istri aku"

"Tapi mas....."

"Gak ada tapi tapian"tegas Rafel sambil memasukan mobilnya ke parkiran perusahaan

"Aku duluan ya?"Fira hendak membuka pintu mobil dan masuk terlebih dahulu tetapi segera dicekal tangannya oleh Rafel

"Gak sopan mendahului suami sekaligus atasan"ucap Rafel masih mencekal tangan Fira

"Maaf mas, yaudah mas duluan aja, aku nanti"ucap Fira menunduk

"Kamu risih apa gimana sih? Kamu gak mau jalan bareng sama suami kamu sendiri?"Rafel menatap Fira yang masih menunduk

"Bukan gitu mas..."Fira mendongak dan membalas tatapan Rafel

"Bukan gitu, tapi kesannya iya. Kesannya kamu tuh kaya ngejauhin aku, kamu kaya risih kalo deket aku, dan kesannya kamu kaya gak menghargai aku sebagai suami kamu. Kesannya kamu kaya gak mau punya suami kaya aku"

"Mas bukan kayak gitu, aku gak ada maksud buat menghindar dari kamu, tapi aku cuma...."

"Cuma apa? Cuma gak mau semua orang tau kalo kamu istri aku? Karena aku sering mabuk mabukan, merokok, dan main wanita? Iya?"tajam Rafel

"Gak mas, aku gak ada maksud kayak gitu. Aku seneng kok, aku bahagia punya suami kaya mas, tapi aku belum siap untuk dibilang sebagai PHO, aku gak mau kalo mereka menganggap aku wanita murahan yang udah merebut kamu dari pacar kamu. Dan lagi aku gak mau dibilang perempuan murahan yang cuma mau harta kamu. Kamu tau kan, aku bukan siapa siapa, aku gak punya harta benda, aku orang miskin mas. Sedangkan kamu, kamu orang kaya, kamu punya segalanya"

Rafel memeluk tubuh istrinya yang kini sudah terisak karena takut jika ia marah padanya.

"Ssttt, iya aku tau, aku tau kalo kamu takut akan hal itu. Tapi aku udah bilang, aku bakalan kenalin kamu sebagai istri aku kalo seandainya ada yang berbicara seperti itu sama kamu. Bahkan kalaupun gak ada, aku akan tetep bilang, tapi aku akan menunggu waktu yang pas, waktu dimana kamu udah siap untuk aku kenalkan sebagai istri aku, orang yang suka mabuk mabukan, suka merokok, dan lain sebagainya"

"Dan aku juga bakalan bilang, kalo aku yang udah ngelamar kamu jadi istri aku, bukan kamu yang ngejar ngejar aku, apalagi ngejar ngejar harta aku"

"Sstt, udah ya? Jangan nangis lagi. Setiap air mata yang keluar dari mata kamu karena kesedihan, itu adalah kelemahan aku, aku gak mau lihat kamu sedih apalagi itu gara gara aku, aku gak mau. Aku minta maaf ya?"ucap Rafel melepaskan pelukannya lalu mengusap air mata dipipi Fira dengan ibu jarinya.

"Udah yuk, kita masuk?" Ajak Rafel, Fira hanya mengangguk tanpa mengeluarkan suaranya.

Akhirnya Fira masuk dengan tangan yang digenggam erat oleh Rafel. Ada beberapa karyawan yang berpapasan dan terlihat memandang Fira dengan tatapan sebal, iri, jijik, dan mengintrogasi. Ada pula yang berbisik bisik tanpa memperdulikan jika akan terdengar oleh orang yang dibicarakan. Tapi Rafel tidak perduli dengan hal itu, sedangkan Fira sudah sangat risih dengan semuanya.

My Wife #3✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang