"Assalamualaikum!"ucap Rafel, Fira, dan juga Arfan memasuki rumah keluarga Nathan.
"Fel?"tanya Arfan yang berada dibelakang Rafel dan Fira yang berajalan sambil bergandengan tangan, lebih tepatnya Rafel yang menggandeng tangan Fira.
"Apa?"tanya Rafel menengok ke arah Arfan dibelakangnya
"Itu mobil siapa di depan?"tanya Arfan sambil menunjuk mobil yang berada didepan mereka.
"Kurang tau juga sih, mungkin tamunya abi kali"
"Kok rame banget ya Fel, ada apa ya? Ada papa gue, ada oma opa, ada kakek juga."
"Kurang tau juga sih, udah deh, kita masuk aja"
Mereka melanjutkan perjalanan yang tertunda tadi karena pertanyaan Arfan, mereka memasuki rumah dan menuju ruang keluarga yang terlihat sangat ramai.
Saat sampai diruangan itu, mereka melihat ada beberapa keluarga dan juga satu orang asing disana. Kayra, Syifa, serta oma Rasya yang wajahnya terlihat merah dan juga sembab, bahkan Kayra yang duduk ditengah tengah umi dan oma nya, masih terlihat meneteskan air matanya sambil sesenggukan.
Di sofa lain terdapat abi, opa, kakek, yang duduk bersebelahan di triple sofa dan juga satu orang asing yang duduk di single sofa, dengan raut wajah yang sama sama tegang. Wajah Ardan dan juga Ariel (kakak Nathan) duduk bersama di double sofa, sama tegangnya dengan mereka.
"Assalamualaikum!"ucap Rafel membuat semua mengalihkan pandangan kearahnya.
"Rafel? Fira? Arfan? Sini"ucap Nathan menyuruh mereka duduk di sofa yang belum terisi.
"Mas, aku ke belakang aja ya, gak enak, kayanya serius banget deh"bisik Fira sebelum menuju sofa bersama Rafel
"Gak apapa, kamu disini aja"bisik Rafel juga
"Gak mau, gak enak mas, aku kan bukan siapa siapa"bisik Fira lagi
"Yaudah gak apapa, kamu ke kamar aku aja diatas, ada tulisannya Rafelino"bisik Rafel lagi
"Gak usah, aku ke dapur aja"
"Terserah kamu"
Fira segera pergi meninggalkan ruangan itu setelah berpamitan kepada yang lainnya, sedangkan Rafel dan Arfan menuju sofa yang tersisa. Setelah Rafel dan Arfan duduk, Nathan membuka suaranya.
"Rafel?"panggil Nathan
"Iya bi?"tanya Rafel menatap abinya
"Kalo misalkan nak Azzam mau menikahi Kayra, apa kamu setuju?"tanya Nathan pada anak sulungnya seraya menatap orang asing yang duduk di single sofa tadi.
Rafel mengalihkan pandangannya pada orang asing yang disebut bernama Azzam itu. Jika dilihat dari penampilannya yang hanya mengenakan pakaian casual, kelihatannya orang baik, tetapi jika dilihat wajahnya sangat datar tanpa ekspresi padahal ia tengah di perhatikan oleh beberapa orang yang ada disana.
"Eghm, kamu yakin mau menikahi adik saya?"tanya Rafel dengan nada datarnya.
"Iya, saya yakin"jawab orang bernama Azzam itu
"Jika kamu yakin, apa kamu bisa berjanji tidak akan menyakiti adik saya?"
"Saya tidak bisa berjanji, tapi saya akan membuktikannya"jawab Azzam mantap
"Oke, kapan pernikahannya dilaksanakan?"tanya Rafel akhirnya
"Besok"jawab Nathan
"Besok bi?!"Rafel terkejut
"Iya"
"Kenapa buru buru bi?"tanya Rafel seraya mengalihkan pandangan pada adik semata wayangnya yang sedari tadi tidak menghentikan tangisnya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife #3✔
Historia CortaSEQUEL MY HUBBY Masih ingat sama anak sulungnya abi Nathan sama umi Syifa? Ya, Rafelino Gibran Arrafka. Cucu pertama dari tuan dan nyonya besar Arrafka yaitu Fathan dan Rasya Arrafka. Yang memiliki perusahaan Arrafka Group yang cabangnya telah meleb...