"Terus? Kamu kenapa kabur? Harusnya kamu minta tanggung jawab sama dia"ujar Rafel ketika Kayra berhenti berbicara
Kayra hanya mampu menunduk, tanpa mengeluarkan suaranya
"Kamu inget sama wajah laki laki itu?"tanya Rafel akhirnya
Kayra menggeleng dengan kepala yang masih menunduk
"Masa kamu gak inget?"tanya Rafel lagi
Lagi lagi Kayra hanya menggeleng kepala
"Ini namanya gak adil buat Azzam, Ra"ucap Rafel menatap adiknya yang masih terus menunduk
"Harusnya kamu jangan kabur waktu itu, harusnya kamu teriak biar dia bangun, dan kamu minta tanggung jawab sama dia"lanjut Rafel
"Aku pikir, aku gak akan hamil"lirih Kayra masih menunduk
"Kalopun kamu gak hamil, kamu harus tetep minta dia untuk tanggung jawab, dia udah hancurin masa depan kamu. Bisa jadi setelah ini gak ada lagi laki laki yang mau sama kamu. Mungkin masih ada, tapi jaman sekarang jarang Ra, laki laki yang mau sama bekas orang lain. Kamu harus mikirin masa depan kamu nanti, bukan cuma mikirin kamu hamil apa gak. Kamu harus mikir, bahwa belum tentu ada laki laki yang mau sama kamu lagi, dan dia harus tanggung jawab tentang itu."nasihat Rafel
"Terus gimana ceritanya, Azzam mau tanggung jawab tentang itu?"tanya Rafel akhirnya
FLASHBACK ON
Kayra berjalan dengan lemas, wajahnya sembab, rambut dan pakaiannya berantakan, kakinya terlihat tidak bisa berjalan normal karena rasa sakit yang di akibatkan oleh kejadian semalam.
Kayra terus berjalan tak tentu arah, hingga akhirnya ia menuju taman yang berada tak jauh dari tempatnya berada.
Ia terduduk diatas rumput hijau yang disampingnya terdapat pohon yang cukup rindang. Ia duduk dengan punggung yang ia senderkan dibatang pohon itu, lututnya ia tekuk dan peluk dengan kedua tangannya, wajahnya ia sembunyikan diantara kedua lututnya.
Ia menangis dalam diam, menangis meratapi nasib yang menimpanya, menangis mengingat keluarganya yang pasti akan sangat marah dan kecewa, menangis karna telah melakukan dosa besar, walaupun itu bukan kemauannya.
Ia terus menangis, menangis dan menangis diantara kedua lututnya, hingga seseornag menepuk punggungnya membuat ia perlahan mendongakan kepala.
Kayra menengok ke arah samping kanan dan melihat seorang laki laki berwajah tampan nan rupawan, jika dilihat dari wajahnya, ia bukanlah pria bule, melainkan laki laki khas indonesia, karna kulitnya yang terlihat sawo matang, dan wajah yang menampilkan ciri khas orang indonesia.
"Kamu...."laki laki itu menunjuk Kayra dengan tatapan bertanya
"Iya, ada apa?"ucap Kayra dengan suara serak khas menangis dengan sesekali diiringi isakan, tangan yang awalnya memeluk lutut kini ia gunakan untuk menghapus air matanya.
"Maaf, boleh kenalan?"tanya laki laki itu mengulurkan tangannya kearah Kayra. Dengan lemas, Kayra menerima uluran tangan itu.
"Kayra"ucap Kayra menjabat tangan laki laki itu
"Azzam"ucap Azzam dan melepaskan jabatan tangan mereka
Hening sejenak sebelum akhirnya Azzam memberanikan diri untuk membuka suara
"Kamu kenapa? Kok nangis?"tanya Azzam lembut, menatap Kayra yang menunduk
Kayra tidak menjawab, ia hanya diam, tetapi air matanya kembali berjatuhan membasahi pipinya, bahkan ada yang sampai menetes ke atas rumput, karena ia menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife #3✔
Short StorySEQUEL MY HUBBY Masih ingat sama anak sulungnya abi Nathan sama umi Syifa? Ya, Rafelino Gibran Arrafka. Cucu pertama dari tuan dan nyonya besar Arrafka yaitu Fathan dan Rasya Arrafka. Yang memiliki perusahaan Arrafka Group yang cabangnya telah meleb...