Setelah memanggil anaknya, Dion duduk di depan Nathan, Syifa dan juga Rafel yang memang duduk bersebelahan.
"Lo bener bapaknya Fira, bukan?"tanya Nathan pada Dion
"Iya bener, ada apa ya?"jawab Dion
"Oh gak apapa kok, i...."Nathan belum menyelesaikan ucapannya, Fira datang dari arah dapur membawa nampan berisi beberapa minuman dan juga cemilan
"Silahkan di minum om, tante, pak Rafel"ucap Fira sopan seraya meletakan gelas dan juga cemilan tadi diatas meja
"Oh iya Fira, makasih ya"
"Kalo gitu, saya permisi masuk dulu ya om, tante, pak Rafel, ayah"
"Eh, kamu sibuk ya Fir?"cegah Nathan
"Gak kok om"
"Kalo gak sibuk, boleh gak, om minta waktunya sebentar"
"Boleh om"ucap Fira
"Oke, kamu duduk dulu ya"Fira duduk disamping ayahnya
Fira menunggu apa yang akan dibicarakan oleh Nathan pada dirinya.
"Em, gini Fira, Dion. Anak saya, Rafel berniat untuk mengkhitbah Fira sebagai istri dari Rafel"ucap Nathan lalu memberi isyarat pada Rafel agar berbicara secara langsung kepada Fira dan juga Dion.
Sebenarnya pernyataan yang keluar dari mulut Nathan tadi sudah membuat Fira dan juga Dion sangat terkejut, tetapi mereka menunggu waktu yang pas untuk menanggapinya.
"Eghm, gini pak Dion, Fira. Sa..saya berniat untuk menjadikan Fira sebagai istri saya, apa pak Dion mengizinkan? Dan apakah Fira bersedia?"ucap Rafel, kali ini sedikit ramah, tidak seperti biasanya jika ia berbicara dengan Fira
"Kalo saya, saya serahin semuanya sama anak saya, jika Fira bersedia, saya pun besedia untuk memberikan Fira pada nak Rafel"jawab Dion seraya melayangkan tatapan lembut dan senyumnya pada anak semata wayangnya
"Gimana Fira? Apa kamu bersedia untuk menjadi istri saya?"tanya Rafel pada Fira
"Em..em apa saya boleh minta waktu, untuk memikirkan jawabannya?"ucap Fira ragu
"Tentu saja boleh Fira, kamu om kasih waktu lima hari untuk berfikir, dan jika kamu bersedia, maka dua minggu lagi kalian menikah"
"Dua minggu om? Apa gak tertalu cepet?"
"Gak lah, niat baik kan harus disegerakan, iya gak pak Dion?"ucap Nathan pada Dion dengan senyumnya
"Betul pak Nathan, niat baik harus segera dilaksanakan. Gimana nak? Kamu gak keberatan kan?"ucap Dion juga dengan senyumnya
"Insyaallah yah, nanti Fira pikirin jawabannya"
"Baik, makasih ya nak Fira"
Fira hanya membalasnya dengan anggukan serta senyuman manisnya.
****
"Di?"panggil Nathan pada Dion
Saat ini mereka berdua tengah duduk di kursi ruang tamu, sedangkan Rafel, Fira dan Syifa mengobrol di ruang tengah, untuk sedikit saling bertukar obrolan mengenal satu sama lain, terutama bagi Rafel dan Fira, sedangkan Syifa disitu sebagai perantara dan juga penjaga agar terhindar dari fitnah jika Rafel dan Fira hanya berdua
"Iya Than?"jawab Dion menatap wajah Nathan
"Kalo boleh tau, motif kalian jebak gue tuh apa sih sebenernya?"
"Kalo itu, motif gue karena gue iri sama lo, lo itu punya segalanya, keluarga kaya, pacar cantik, otak encer, itu yang bikin gue mau ngejebak lo"
"Emang dengan ngejebak gue, semua itu bakal hilang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife #3✔
Short StorySEQUEL MY HUBBY Masih ingat sama anak sulungnya abi Nathan sama umi Syifa? Ya, Rafelino Gibran Arrafka. Cucu pertama dari tuan dan nyonya besar Arrafka yaitu Fathan dan Rasya Arrafka. Yang memiliki perusahaan Arrafka Group yang cabangnya telah meleb...