"Ikut saya meeting"ucap Rafel ketika keluar dari ruangan dan melihat Fira yang tengah berkutat dengan berkas berkasnya
Fira mendongak dan menatap Rafel bingung, pak Rafel ngomong sama aku?batin Fira bertanya. Pasalnya, Rafel sama sekali tidak melihat kearahnya ataupun menyebut namanya, untuk memeperjelas bahwa ia mengajaknya.
Fira menoleh ke kanan dan ke kiri bahkan ke belakang untuk melihat apakah ada orang atau tidak didekatnya, takut jika ternyata Rafel bukan mengajaknya, melainkan ada orang lain disana.
"Kamu, ikut saya"ulang Rafel seraya menunjuk Fira dengan dagunya, sedangkan tangannya ia gunakan untuk memegang tas kerjanya, dan satunya lagi ia masukkan kedalam saku celana kainnya.
"Saya pak?"tanya Fira memastikan seraya menunjuk dirinya sendiri
"Iya"jawab Rafel singkat seraya melenggang pergi meninggalkan Fira yang segera mempersiapkan segala keperluan untuk meeting nanti.
Setelah semuanya siap, Fira segera menyusul Rafel ke parkiran. Fira hendak menuju motornya tetapi sebuah mobil berhenti tepat dihadapannya. Kaca mobil itu terbuka dan menampilkan wajah Rafel yang sudah duduk manis di kursi belakang kemudi.
"Masuk!"ucap Rafel tanpa mengalihkan pandangannya pada benda persegi dihadapannya, laptop.
"Saya naik motor aja ya pak"ucap Fira hendak menuju motornya kembali
"Saya bilang, masuk"
"Tapi pak...."
Rafel menoleh kearah Fira dan menatapnya dengan tatapan yang begitu tajam, masih dengan wajah datarnya.
Fira menjadi bingung, ia tidak mau duduk dekat dengan laki laki yang bukan muhrim nya, jika disamping kemudi, ia akan duduk dekat dengan supir yang juga berjenis kelamin laki laki, jika dibelakang, ia akan duduk dekat dengan Rafel.
"Kenapa?"tanya Rafel
"Eh gak apapa pak, saya duduk dimana ya?"tanya Fira tak enak hati.
Rafel menatap Fira, lalu menatap kursi disampingnya, beralih ke kursi kemudi dan beralih lagi ke kursi samping kemudi. Tak disangka, Rafel keluar dari mobilnya dan beralih duduk disamping kemudi.
"Masuk"ucap Rafel lagi ketika ia sudah duduk disamping kemudi
Fira segera membuka pintu dan duduk dikursi belakang, tepat dibelakang Rafel.
"Maaf ya pak, gara gara saya, bapak jadi harus duduk didepan"
"Hm"
Setelah itu hening, tidak ada percakapan lagi, baik antara Rafel, Fira maupun supirnya, mereka sibuk dengan kegiatan mereka masing masing.
****
"Maaf mas Rafel, saya ada urusan mendadak, anak saya lagi sakit dirumah, jadi saya mau pamit pulang mas"ucap Supir Rafel yang diketahui bernama Joko seraya menyerahkan kunci mobil Rafel
"Oh gitu, iya pak gak apapa, bapak kalo mau bawa mobilnya gak apapa, nanti saya bisa naik taksi"ucap Rafel ramah, karena pak Joko memang sudah menjadi supirnya sejak lama, jadi sudah seperti keluarga sendiri, tidak heran jika Rafel bisa bersikap ramah padanya.
"Gak usah mas, saya bisa naik ojek, kalo gitu saya permisi mas Rafel, Mbak Fira, assalamualaikum"pamit pak Joko seraya pergi dari hadapan Rafel dan juga Fira.
Rafel pun segera memasuki restoran untuk segera melaksanakan meeting dengan client nya yang memang di lakukan di sebuah restoran yang tidak terlalu jauh dari kantor, tetapi tetap harus menggunakan mobil. Fira hanya mengikutinya dibelakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife #3✔
Short StorySEQUEL MY HUBBY Masih ingat sama anak sulungnya abi Nathan sama umi Syifa? Ya, Rafelino Gibran Arrafka. Cucu pertama dari tuan dan nyonya besar Arrafka yaitu Fathan dan Rasya Arrafka. Yang memiliki perusahaan Arrafka Group yang cabangnya telah meleb...