Fira kembali ke dapur bersama Rafel disampingnya, yang sedari tadi terus saja menggodanya, baik perilaku maupun perkataan.
"Udah baikan?"tanya Syifa yang sudah berada di meja makan bersama yang lainnya. Melihat anak dan menantunya yang sudha kembali bercanda.
"Udah dong, siapa dulu, Rafel. Gak mungkin, Fira lama lama marah sama Rafel, suka gak nahan, ya gak yang?"sombong Rafel sambil menaik turunkan alisnya, menggoda Fira.
"Gak nahan apa?"tanya Fira menyerjitkan keningnya
"Gak nahan, pengen peluk suami kamu yang gantengnya gak ketulungan ini"narsis Rafel
"Dih Narsis!"ucap beberapa orang disana, seperti om tantenya juga sepupu sepupunya
"Kayra mana mi?"tanya Fira seraya mengedarkan pandangannya mencari Kayra yang sejak tadi tidak terlihat batang hidungnya.
"Kayanya masih dikamar"jawab Syifa dengan nada sedihnya, karena mengingat sang anak bungsu yang sejak tadi tidak mau keluar dari kamarnya, bahkan belum makan sejak tadi pagi, sejak dia baru sampai ke rumah.
"Fira boleh susulin ke kamar gak?"tanya Fira ragu
"Boleh, tapi kamu makan dulu aja Fir"ucap Syifa
"Gak usah umi, Fira nanti aja. Kalo gitu, Fira permisi ke atas dulu ya bi, mi, semuanya, mas"ucap Fira meninggalkan ruang makan
"Rafel juga mau ke kamar Kayra ya?"ucap Rafel hendak menyusul istrinya
"Rafel?"cegah Nathan
"Iya bi?"
"Kamu makan dulu aja, nanti kamu sekalian bawa makanan ke kamar Kayra"
"Yaudah, iya"
Akhirnya, Rafel memutuskan untuk makan malam bersama keluarganya.
****
Tok tok tok
Fira mengetuk pintu kamar Kayra beberapa kali sebelum akhirnya membukanya dengan pelan.
"Ra?!"ucap Fira melongokan kepalanya ke dalam, dan melihat Kayra yang tengah duduk diatas ranjang dengan memeluk lututnya, mendongak kearah Fira berada. Air matapun yang awalnya sudah mulai kering, kini kembali berjatuhan, saat melihat sahabatnya.
"Aku boleh masuk?"tanya Fira seraya tersenyum lembut kearah Kayra
"Masuk Fir"ucap Kayra dengan nada serak dan bergetar.
Fira masuk dan kembali menutup pintunya. Fira berjalan perlahan kearah Kayra berada. Saat Fira sudah berada tepat dihadapannya, Kayra segera memeluknya erat, sangat erat, dan kembali menumpahkan tangisnya dipelukan Fira.
Fira mengusap rambut Kayra yang sudah berantakan dengan lembut. Fira terus menenangkan Fira, mengusap punggung serta kepala Kayra, layaknya seorang ibu kepada anaknya.
"Udah Ra, jangan berlarut larut dalam kesedihan"ucap Fira terus menenangkan Kayra.
"Gue gak mau Fir, gue gak mau"tangis Kayra semajin histeris
"Iya aku tau, ini berat buat kamu. Tapi inget Ra, ini cobaan dari Allah, kita harus sabar. Kamu gak sendirian disini, ada aku, ada mas Rafel, ada abi, ada umi, ada yang lain juga. Kamu jangan takut, kamu jangan sedih, ada Allah yang senantiasa bersama kamu. Kamu hanya perlu berdoa, memohon ampun kepada Allah, meminta pertolongannya, meminta petunjuknya, meminta perlindungan untuk kamu dan juga bayi kamu agar terhindar dari segala mara bahaya, dari segala fitnah yang mungkin akan menimpamu. Kayra, Allah bersama orang orang yang sabar menghadapi cobaan, yang tabah menjalankan segala ujian, yang selalu ikhlas menerima takdir hidupnya, yang senantiasa menjalankan segala perintah-Nya dan selalu menjauhi segala larangan-Nya, yang selalu berdoa dan memohon kepada-Nya. Ingat Ra, Allah tidak akan pernah menguji hambanya melebihi kemampuan yang ia miliki. Allah memberikan kamu cobaan, berarti dia sayang sama kamu. Karna dengan adanya cobaan ini kamu akan lebih dekat dengan Allah"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife #3✔
KurzgeschichtenSEQUEL MY HUBBY Masih ingat sama anak sulungnya abi Nathan sama umi Syifa? Ya, Rafelino Gibran Arrafka. Cucu pertama dari tuan dan nyonya besar Arrafka yaitu Fathan dan Rasya Arrafka. Yang memiliki perusahaan Arrafka Group yang cabangnya telah meleb...