"Yuk, berangkat"ajak Rafel pada Fira
"Mas Rafel ngapain bawa gitar?"tanya Fira saat ditangan Rafel terdapat gitar
"Emang kenapa? Gak boleh?"tanya Rafel menatap istrinya
"Ya gak juga sih, yaudah deh, yuk berangkat, keburu sore"ajak Fira berjalan keluar dari rumahnya
Setelah mengunci pintu rumah, Rafel segera menyusul istrinya yang sudah berjalan lebih dulu didepannya
"Tungguin dong"ucap Rafel seraya berlari mendahului Fira
"Minta tungguin, dianya yang duluan"ucap Fira saat melihat Rafel mendahuluinya
"Loh Fira? Eh ketinggalan ternyata"canda Rafel seraya berpura pura tidak melihat Fira, menengok ke kanan dan ke kiri lalu ke belakang dan membalikan badannya menghadap Fira
"Garing"ucap Fira sambil tetap berjalan, walaupun dalam hatinya ia merasa senang dengan candaan yang diberikan oleh suaminya itu.
"Masa sih garing? Kok pipi kamu merah gitu ya?"goda Rafel mencolek colek pipi Fira dengan jari telunjuknya
"Ihh apaan sih"ucap Fira menepis kecil tangan Rafel dengan bibir yang dimanyunkan dan pipi yang di kembungkan untuk menahan senyumnya
"Itu kenapa, kok pipinya dikembungin gitu? Mau dicium?"goda Rafel lagi
"Ihh, mas apaan sih"Ucap Fira malu malu
"Ih kenapa? Beneran mau dicium?"Rafel semakin gencar untuk menggoda istrinya itu.
"Mas Rafel"rengek Fira
"Kenapa sih, mau dicium, sini sini, boleh kok, kan udah sah"
"Au ah"
"Ehehe, jangan ngambek dong, masa gitu aja ngambek"
"Aku gak ngambek, tapi malu"jawab Fira seraya menutupi wajahnya yang ia yakini semakin memerah.
"Udah gak usah ditutupin, gak bakal ilang juga mukanya"ucap Rafel menarik tangan Fira dan menggenggamnya, lalu menariknya lembut, untuk melanjutkan perjalanan.
Rafel tetap menggenggam tangan Fira dalam sisa perjalanan mereka menuju Taman. Fira merasa jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Ia senang, ia bahagia mendapatkan perlakuan manis dari suami tampan yang menjadi idamannya ini.
Sesampainya ditaman, Fira dan Rafel duduk disebuah kursi yang memang tersedia disana. Mereka duduk menghadap beberapa anak kecil yang tengah bermain, ada beberapa yang ditemani oleh orang tuanya, ada juga yang hanya bermain dengan teman sebayanya.
Mereka sama sama diam, Rafel diam sambil memperhatikan wajah istrinya yang tengah tersenyum. Sedangkan Fira diam dengan mata menatap sekumpulan anak kecil yang tengah bermain tidak jauh dihadapannya
"Kamu suka anak kecil?"tanya Rafel tiba tiba, berhasil memecahkan keheningan diantara mereka.
Fira menatap suaminya sekilas, lalu kembali menatap sekumpulan anak kecil tadi.
"Suka"
"Kenapa?"
"Gak apapa sih, suka aja. Anak kecil tuh lucu, imut, gemesin. Pokoknya suka aja"
"Kalo bikin sendiri mau gak?"tanya Rafel iseng
"Bikin apa?"tanya Fira polos sambil menatap suaminya
"Itu, bikin kue"
"Ohh bikin kue, mau mas, mau bikin kue apa?"
"Ish kamu tuh gimana sih, bikin anak sayang, bukan bikin kue"gemas Rafel sambil mencubit pipi Fira
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife #3✔
Short StorySEQUEL MY HUBBY Masih ingat sama anak sulungnya abi Nathan sama umi Syifa? Ya, Rafelino Gibran Arrafka. Cucu pertama dari tuan dan nyonya besar Arrafka yaitu Fathan dan Rasya Arrafka. Yang memiliki perusahaan Arrafka Group yang cabangnya telah meleb...