26. Happiness

18.3K 702 48
                                    

"Apa dok? Maksud dokter, Fira hamil?"tanya Arfan dengan nada dibesarkan diakhir kalimatnya, membuat Rafel mendongak dan terkejut mendapati Dokter yang memeriksa Fira yang tengah berbicara dengan Arfan. Rafel segera berdiri dan mendekati mereka.

"Iya pak, selamat ya pak, atas kehamilan istrinya. Kandungannya sudah berusia sekitar dua minggu pak. Sekali lagi selamat ya pak. Saya permisi"pamit dokter cantik itu menyalami tangan Arfan lalu pergi meninggalkan mereka, Arfan dan Rafel.

Rafel bergeming, menatap langkah dokter cantik tadi yang berjalan menyusuri koridor hingga tak lagi terlihat.

"Woy?!"bentak Arfan tepat ditelinga Rafel

"Ck, apaan sih lo!"sentak Rafel sembil mengusap telinganya yang terasa berdengung.

"Eghm, gue mau temuin bini gue dulu ya, kasian dia lagi hamil"ucap Arfan dengan gaya sok cool nya, hendak meninggalkan Rafel dan masuk ke ruangan dimana Fira berada.

"Eits, apa lo bilang? Bini lo? Hellow ngaca deh lo, nikah aja belom, pakek gaya gayaan nemuin bini"sinis Rafel

"Yee, dokter cantik ya bilang, bini gue lagi hamil, jadi mesti gue jaga"songong Arfan

"Emang lo udah punya bini?"polos Rafel menatap Arfan dengan wajah bingungnya

"Fira"ucap Arfan santai

"Enak ae lo, bini gue itu!"ucap Rafel menjitak kepala Arfan

"Lah, makannya, gak usah nge game mulu. Udah tau istrinya lagi sakit, ini malah main HP. Gimana sih lo!"tajam Arfan

"Ya kan suntuk gue. Jadi Fira udah boleh dijenguk nih?"tanya Rafel pada Arfan

"Udah! Sono lo masuk, temuin bini lo, jagain baek baek, dia lagi isi"ucap Arfan

"Oke. Eh,.. bentar"Rafel hendka memasuki ruang UGD dimana Fira yang masih berada disana, tapi ia urungkan kembali

"Apaan lagi?"tanya Arfan malas

"Tadi lo bilang apa? Isi? Isi apaan?"tanya Rafel

"Isi bayi, bego!"geram Arfan

"What?! Maksud lo bini gue hamil?!"kaget Rafel dengan gaya lebaynya membuat Arfan memutar bola matanya malas

"Lebay lo!"Arfan kembali menjitak kepala Rafel.

"Serius Arfan, gue nanya serius!"

"Iya, bini lo lagi hamil, usianya baru dua minggu. Lo harus ekstra jagain dia, gak boleh kecapekan, gak boleh telat makan, turutin ngidamnya, jadilah suami siaga, karna di usia dua minggu itu rentan keguguran. Makannya, lo tuh jadi suami yang tanggap dikit dong, biar gak ketinggalan info, HP lo buang aja, biar gak lalai jagain istrinya!"ucap Arfan

"Oke, gue pasti bakal jagain Fira, sama baby kita. Gue masuk ya, bye"

"Alay banget sumpah, eh Fel, jangan lupa loh. HP lo buang, buang ke gue juga gak apapa"ucap Arfan

"Enak di lo, gak enak di gue"ucap Rafel seraya membuka pintu.

"Hm, terus gue ngapain ya? Ah, gue mau samperin dokter cantik dulu ah, siapa tau, jodoh"gumam Arfan sambil tersenyum tidak jelas, dan pergi meninggalkan tempatnya semula.

****

"Assalamualaikum"ucap Rafel sambil menutup kembali pintu ruangan UGD, yang dimana Fira berada, karena memang belum dipindahkan keruang rawat.

Rafel mendekati raga Fira yang masih tidak sadarkan diri diatas brankar, dengan selimut menutupi sebagian tubuhnya.

Rafel mengusap kening Fira lembut, dan mengecupnya. Satu tangannya masih berada di kepala Fira, sedangkan tangan satunya lagi, beralih ke permukaan perut Fira yang tertutup oleh baju dan juga selimut.

My Wife #3✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang