12# Berita Bahagia

27.6K 2.2K 83
                                    

_sehat adalah raja nikmat dunia_

🌼🌼🌼


Semakin hari kondisi Abdullah berangsur pulih. Hari ini adalah hari keempat pasca operasi, Abdullah masih berada di rumah sakit. Qiyya masih setia menemani sang ayah untuk menjalankan recovery dengan baik. Dengan lembut setiap pagi Qiyya mengelap seluruh badan ayahnya dengan air hangat. Karena electro kardiograf telah dilepas dari tubuh ayahnya, khusus pagi ini Qiyya telah mendapatkan izin dari perawat bahwasanya Qiyya akan mengajak ayah ke taman. Kursi roda telah disiapkan, setelah selesai mengelap badan sang ayah Qiyya membantu ayahnya untuk duduk di kursi roda dan segera membawanya ke taman rumah sakit yang berada tepat di samping VVIP Cempaka.

Udara sejuk di pagi hari serta ditambah dengan sinar mentari pagi yang mulai mengintip dibalik dedaunan membawa atmosfer yang sangat baik untuk proses recovery Abdullah. Qiyya memeluk sang ayah dari belakang sambil melantunkan murojaah surah Ar Rahman. Surrah yang di dalamnya sarat akan rasa syukur atas semua nikmat yang telah Allah berikan kepada umatnya. Ayat demi ayat dilantunkan dengan merdu melalui bibir Qiyya, Abdullah mendengarkan dengan seksama suara merdu putri pertamanya itu.

Tidak ada alasan yang membuat Qiyya tidak mensyukuri nikmat Allah tersebut. Penyemangat hidupnya yaitu sang ayah tercinta telah sadar dan sembuh dari sakitnya. Tujuh puluh delapan ayat telah diselesaikan Qiyya, sengaja memang murrotal Ar Rahman ini dihadiahkan Qiyya untuk kesembuhan ayahnya tercinta.

Tampak tidak seberapa jauh dari romansa kemesraan ayah dan anak itu. Berdirilah lelaki bersnelli dengan kedua tangan ditaruh di saku celana kanan dan kirinya dan senyum yang mengembang di bibir merahnya.

Persis seperti yang pernah ummi Fatimah ceritakan. Seorang hafizah AlQur'an yang anggun, cantik alami dan lebih memilih untuk menundukkan pandangan kepada lawan jenis. Mengenai bagaimana sayangnya terhadap keluarga, tidak perlu diragukan. Sepertinya memang seorang Abdullah Zaffran perlu diacungi 2 jempol tangan dalam mendidik anak-anaknya. Ketiganya sangat patuh dan menyayangi keluarga.

Ingatan Ibnu kembali ke malam dimana dia selesai melakukan operasi pemasangan ring jantung terhadap Abdullah. Malam itu juga dia baru mengetahui bahwa co ass Aira adalah adik perempuan Qiyya. Dalam hatinya sangatlah bersyukur mengingat tentang CV Ta'aruf yang siang sebelumnya ditemukannya di meja toko sembako Abdullah bisa jadi untuk Aira adiknya Qiyya.

Sama halnya dengan Qiyya, Aira juga begitu menyayangi keluarganya. Meski mungkin cara penyampaian rasa sayang mereka berbeda. Namun semua orang tahu keduanya sama-sama menyayangi keluarga.

Satu hal lagi yang baru diketahui Ibnu hari ini, suara Qiyya sangatlah merdu dalam melantunkan khalam Allah itu.

"Hafalan Qur'an kamu masih terjaga, Nak." Kata Abdullah seketika setelah Qiyya menyelesaikan murrotalnya.

"Alhamdulillah Ayah."

Abdullah tersenyum bahagia melihat putrinya. Tidak ada yang lebih membahagiakan untuk orang tua melainkan memiliki anak-anak yang sholeh-sholeha.

Ibnu berjalan mendekati keduanya dengan sebuah nampan berisi sarapan sehat untuk Abdullah yang telah dia minta dari nutrionist di dapur rumah sakit.

"Assalamu'alaikum, bagaimana kondisi Ayah pagi ini?" sapa Ibnu.

Sontak Abdullah dan Qiyya menolehkan kepala kepada pemilik suara yang menyapa mereka itu. Dengan senyum yang masih menghiasi wajahnya Ibnu melanjutkan kalimatnya. "Ayah harus segera sarapan, asupan nutrisi yang sehat baik untuk pemulihan energi."

"Waalaikumsalam, ini jadi merepotkan dokter Ibnu sampai sampai harus membawakan sarapan saya kemari." Kata Abdullah.

"Tidak ada yang merasa direpotkan Ayah. Ibnu melakukan semua ini dengan senang hati."

KHITBAH KEDUA [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang