🍄|| Serial Erlando & Aira #04

14.9K 1K 108
                                    

This is part of their story
-- happy reading --

#Erlando Alamsyah

Ikut mendampingi istri hippocratic oath itu adalah sesuatu yang paling mengesankan. Seperti dê javū, pengambilan sumpah dokter istriku membawa kenanganku beberapa tahun silam. Di tempat yang sama dulu aku juga pernah merasakan euforia seperti yang kini dirasakan pasangan halalku.

Kebaya yang indah membalut tubuh wanita yang kini berjalan di sampingku. Di enam bulan pernikahanku dengan Aira akhirnya Allah benar-benar mengabulkan doaku.

Seorang janin telah Allah titipkan di rahim wanita halalku ini.

Rangkaian doa terangkai manis dalam setiap doa kami. Kehamilan Aira juga tidak mengalami banyak kendala, meski di trimester awal dia sangat membuatku panik dengan tingkahnya yang sedikit berlebihan.

Jika ingat itu aku jadi sering tersenyum sendiri. Baru saja sampai di rumah setelah seharian melakukan SC 3 orang pasien. Dirumah Aira telah menyiapkan panggung lengkap dengan mini orcestra, yang paling membuat aku nggak habis pikir justru dia memintaku untuk menjadi vokalisnya dengan dalih permintaan si baby.

Aku harus menyanyi di depan audience, ya meskipun audience itu hanya keluarga, ayah, ibu, keluarga Mas Ibnu, Mas Zurra dan mbak Devi. Tapi tetap saja Aira membuatku malu.

Kulihat senyumnya mas Ibnu nggak hilang-hilang dari muka dinginnya. Mbak Qiyya, mbak Devi, apalagi mas Zurra. Memakai pakaian ala oppa-oppa korea yang telah disiapkan Aira aku harus menyanyi sesuai dengan daftar lagu yang telah dibuatnya.

Ya Allahu Robb, istriku ini benar-benar membuatku frustasi. Mengapa tidak minta aku murrotal Al-Qur'an sampai khatam saja, ini malah meminta menyanyi.

Hei wanita halalku, ketahuilah lagu yang paling baik untuk janin itu bukan musik klasik atau musik apalah itu namanya. Allah telah memberikan lagu paling indah di dunia yaitu lantunan ayat ayat suci-Nya, mengapa justru engkau membuatku seperti ini.

"Berbahagia dan bersyukurlah mas Ibnu, waktu Qiyya hamil si kembar dulu nggak minta yang aneh-aneh." Kata mbak Qiyya ketika melihatku benar-benar frustasi ingin menolak permintaan Aira.

Mas Ibnu bukannya memberikan nasihat untuk adik iparnya, malah kulihat dia mencium mbak Qiyya di depan semua orang sambil berkata "Sayang, meskipun dulu kamu meminta mas melakukan seperti yang dik Aira minta. Masmu ini pasti akan mengabulkan."

Telak, dia menoleh kepadaku sambil mengedipkan sebelah matanya, tersenyum geli melihatku seolah menertawakan kegalauanku. Widihh, kalau nggak ingat dia adalah dokter senior sekaligus kakak iparku ingin rasa hati untuk menjatuhkan kepalan tanganku di muka tanpa dosanya. Ah, jangan di anggap serius. Tidak mungkin aku menonjok kakak ipar terbaikku itu.

I found a love for me
Darling just dive right in
And follow my lead
Well I found a girl beautiful and sweet
I never knew you were the someone waiting for me
'Cause we were just kids when we fell in love

Not knowing what it was
I will not give you up this time
But darling, just kiss me slow, your heart is all I own
And in your eyes you're holding mine

Baby, I'm dancing in the dark with you between my arms
Barefoot on the grass, listening to our favorite song
When you said you looked a mess, I whispered underneath my breath
But you heard it, darling, you look perfect tonight

Well I found a woman, stronger than anyone I know
She shares my dreams, I hope that someday I'll share her home
I found a love, to carry more than just my secrets
To carry love, to carry children of our own
We are still kids, but we're so in love
Fighting against all odds
I know we'll be alright this time
Darling, just hold my hand
Be my girl, I'll be your man
I see my future in your eyes

KHITBAH KEDUA [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang