40# Aku, Kamu dan Kita

16.3K 629 35
                                    

_jadilah engkau seperti bintang di angkasa, meski bersinar tidak seterang rembulan namun dia tidak pernah bergantung pada matahari untuk menampakkan sinarnya dan menghiasi angkasa di malam hari_

🌼🌼🌼

Dua travel bag yang telah penuh dengan perlengkapan milik Hanif telah dipersiapkan. Keesokan pagi seluruh keluarga Ibnu akan meluncur ke Bandara Internasional Juanda mengantarkan putra pertamanya guna meninggalkan tanah air, menapaki awal jalan menuju cita cita.

Menjadi salah satu peserta yang lolos program beasiswa sekolah ke luar negeri untuk menempuh sekolah kedokterannya di sebuah Universitas yang ada di Kota Cambridge, Negara Bagian Messachusetts, USA. Sebuah universitas tertua di USA yang terletak di pantai timur Amerika, Harvard University. Hanif ternyata memilih jalur hidup yang sama seperti sang daddy. Menjadi seorang dokter untuk bisa membantu orang orang yang membutuhkan pertolongannya.

"Dimana pun kamu berada, tetap ingat peganganmu Mas"

"Siap Bunda"

.

.

.

.

.

.

.

.

Part dihapus untuk kepentingan penerbitan..................

"Indonesia membutuhkan tangan dinginmu, pulanglah segera anak bangsa. Baktikan ilmumu untuk negeri yang telah membesarkanmu." Pesan Ibnu yang langsung dijawab anggukan pasti dari Hanif. Tidak ada yang lebih indah dari sekarang. Berkumpul dengan keluarganya dan membaktikan seluruh ilmu yang dia peroleh untuk membantu sekitarnya.

--- end ---

Dan cerita mereka harus diakhiri dalam kisah dunia orange ini karena selebihnya akan dicetak dalam novel cetak. Mari lambaikan tangan bersama kepada keluarga Ibnu dan Qiyya, sampai bertemu kembali di novel cetak mereka ya _____

Mohon maaf atas segala kesalahan dan terima kasih telah menjadi teman dan pembaca setia kisah ini. Bukan drama keluarga yang mengharu biru dengan konflik yang luar biasa, tetapi saya ingin menyampaikan bahwa cerita sederhana ini bisa menginspirasi untuk pembaca lebih bermuhasabah diri terutama untuk saya secara pribadi.

Syukraan katsiran, alhamdulillah jazakhumullah khair
Jadikanlah AlQur'an sebagai bacaan utama

KHITBAH KEDUA [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang