🍄|| Serial Erlando & Aira #01

17.3K 1K 81
                                    

This is part of their story

-- happy reading --

#Erlando Alamsyah

Menikah dengan seseorang yang memiliki profesi sama denganku nantinya. Pernah terbayang namun tidak selalu menjadi buruanku.

Menjadi dokter di sebuah kota kecil juga bukan menjadi tujuanku. Tujuanku hanyalah ingin menolong, ya ingin menolong siapa saja yang membutuhkan pertolonganku.

Kalau kalian bertanya mengapa aku mengambil spesialis kandungan itu karena adik kecilku. Ketika aku hendak masuk ke sekolah lanjutan pertamaku.

Seorang wanita yang sangat aku sayangi, setelah ibu dan adik perempuan semata wayangku tentunya. Wanita itu adalah adik dari ibuku, Bibi Andari. Wanita korban pemerkosaan yang kini berjuang seorang diri mempertahankan janin yang berada di rahimnya, entah benih siapa yang tertanam disana Bibi Andari tidak mengenalnya.

Yogyakarta, kalian tahu kotaku itu damai dan berhati nyaman. Namun karena Yogya juga merupakan kota wisata sehingga banyak sekali turis asing maupun lokal yang berkunjung ke kotaku.

Hingga pada malam itu, ketika Bibi Andari selesai melaksanakan tugas shift siang sebagai perawat di RS dr. Sarjito hendak pulang ke rumah eyang di Umbulharjo. Shift siang ini adalah pukul 15.00 - 23.00. Bibiku pulang sendiri mengendarai sepeda motor honda supra seperti biasanya. Hingga akhirnya kejadian memalukan itu menimpanya.

Menurutnya ada seorang turis yang sedang mabok tiba tiba naik di boncengan sepeda motor bibiku ketika berhenti di lampu merah. Hingga entah bagaimana ceritanya hingga orang orang menemukan bibiku keesokan harinya di semak semak dengan pakaian yang yah, robek dimana-mana.

Kejadian itu membuat bibi Andari sangat terguncang. Airmata selalu membasahi kedua pipinya setiap hari. Tidak ada lagi senyum cerianya, tidak ada lagi cerewetnya yang selalu memarahiku ketika aku bersikap jahil kepada teman-temanku.

Hingga akhirnya dia mengetahui bahwa ada sebuah janin yang tumbuh di rahimnya karena kejadian malam itu. Pecah rasanya waktu itu, bibiku hendak membunuh dirinya. Namun keluarga akhirnya membawanya ke pesantren di daerah Bantul dan perlahan bisa menghapus penderitaan yang bibi Andari rasakan, karena ia merasa masa depannya pupus sudah.

Hamil diluar nikah dan tanpa suami. Eyang pernah menawarkan untuk bibi menikah dengan seseorang namun bibi menolak dengan alasan tidak ingin membebani laki laki tadi dengan masalahnya. Jika harus ada pernikahan maka harus dilaksanakan setelah ia melahirkan.

Bagi bibi Andari pernikahan itu sakral. Kontrak perjanjian manusia dengan Tuhannya, sekali seumur hidup jika memungkinkan. Menikah bukan untuk alasan menutup aib seseorang.

Akhirnya eyang hanya mengalah dan menyetujui permintaan bibi Andari menenangkan pikirannya di pesantren.

Dalam perjalanan kehamilannya ternyata bibi Andari belum bisa lega karena dokter mendeteksi bahwa kehamilan bibi Andari mengalami masalah. Dokter bilang itu adalah kasus placenta previa.

Air ketuban pecah sebelum usia kehamilannya genap untuk melahirkan. Pertaruhan di meja operasi akhirnya menjadi solusi terakhirnya.

Namun qodar berkehendak lain. Allah menyayangi bibi Andari melebihi kami menyayanginya. Dia menjemput bibiku, satu jam pasca operasi caesar. Pendarahan yang tak kunjung henti dan tekanan darah yang dibawah normal di klaim menjadi penyebab berpulangnya beliau menghadap Illahi Rabb.

Adikku, ya anak dari bibi Andari terselamatkan. Selama hampir 4 bulan berada di ruang isolasi bayi. Akhirnya bisa diajak pulang oleh ibu setelah dinyatakan sempurna oleh dokter anak dan dokter bedah anak.

KHITBAH KEDUA [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang