#13
Wa min aayaatihiii an kholaqo lakum min anfusikum azwaajal litaskunuuu ilaihaa wa ja'ala bainakum mawaddataw wa rohmah, inna fii zaalika la'aayaatil liqoumiy yatafakkaruun.
"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir."
(QS. Ar-Rum 30: Ayat 21)
TSALAATSATA 'ASYARA:
"Bukankah sesuatu tidak akan hilang kecuali akan tergantikan dengan yang lebih baik lagi?"
KEKASIH UNTIL JANNAH.
13. Bisikan Cinta
Pria yang mempunyai nama lengkap Rafardhan Syahid Abdullah, dengan usia kurang lebih dua bulan lagi akan menginjak ke 23 tahun itu kini sudah berstatus menjadi suami, suaminya sendiri, hehe.. Alhamdulillah. Adiknya, Hera, selalu memanggilnya dengan sebutan Kak Cogan kalau sedang meminta suatu hal kepadanya. Pria itu mempunyai seribu aksi yang mampu membuat orang-orang disekelilingnya merasa nyaman dan aman, apalagi setelah Ayahnya pulang ke alam yang abadi, pria itu meniru hal-hal atau kebiasaan yang Ayahnya lakukan sejak dulu.
Pria yang sekarang sudah sah menjadi suaminya itu mempunyai banyak kebiasaan yang baik. Salah satu contohnya adalah dia selalu pergi ke masjid untuk menunaikan shalat wajib. Sebelum pergi ke masjid, Rafardhan suka shalat sunnah rawatib di rumah. Apalagi untuk subuh, lima menit sebelum adzan berkumandang dia sudah rapi dan wangi. Hal itu dilakukannya karena dia tidak mau ketinggalan shalat sunnah qabliyah subuh, dimana shalat sunnah itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.
Kata Bunda, pria itu amat baik kepadanya. Dari kecil sampai sekarang pria itu tidak pernah mengeluarkan kalimat yang mampu menyakiti hatinya. Justru, pria itu selalu membuat Bunda tertawa karena melihat tingkahnya yang nyaris sama dengan Ayahnya. Bagi Bunda, pria itu merupakan cetakan kedua dari suaminya.
"Dia itu kesukaannya banyak, Nak. Yang ini suka, yang itu suka, yang di sana suka, selagi sesuatu itu berasal dari orang yang dia sayangi, dia pasti suka, kok," kata Bunda sambil mengaduk sup di mangkok besar setelah tadi Shafiyah bertanya kepada Bunda apa kesukaan Rafardhan.
"Tapi kalau untuk sekarang, kayaknya dia itu lagi suka-sukanya sama.." Bunda sengaja menggantungkan kalimatnya yang mampu membuat Shafiyah merasa penasaran.
"Sama apa Bun?"
Bunda tersenyum tipis ke arahnya dengan tangan yang berhenti mengaduk sup. "Suka sama kamu."
Tanpa menunggu lama pipi Shafiyah memerah merona. Tidak Bunda, tidak suaminya, mereka berdua bisa membuat pipinya merona. Ah, Bunda.
"Iiihh, Bunda, Shafiyah serius." Shafiyah terlihat merengek kepada Bunda seperti anak kecil yang ingin dibelikan sesuatu.
Bunda terkekeh pelan, lalu mengusap punggung Shafiyah pelan. "Kalau Bunda kasih tahu, takutnya nanti kamu ngerasa nyesel pernah mau di ajak nikah sama anak Bunda," jawab Bunda seperti membuat teka-teki tersendiri di dalam otak Shafiyah.
Shafiyah mengerutkan keningnya bingung. "Kok nyesel sih, Bun?"
Bukannya menjawab, lagi-lagi Bunda malah menunjukkan senyuman tipis khasnya. Kemudian Bunda membawa mangkuk sup ke meja mekan dan disimpan dengan hati-hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Until Jannah
Espiritual[Completed] Jika tahu bukti cinta itu dengan pernikahan, lalu kenapa harus menjatuhkan hati sebelum akad dimulai?