#16
Innalloha ma'ash-shoobiriin.
"Sungguh, Allah beserta orang-orang sabar."
(QS. Al-Anfal 8: Ayat 46)
SITTATA 'ASYARA :
Cemburu, again?
KEKASIH UNTIL JANNAH.
16. Hal Apa Yang Tidak Diketahui?
Dinding berwarna pink, seprei serta selimut berwarna pink, bahkan sampai capstok pun berwarna pink. Banyak boneka, banyak tempelan, sampai dinding yang di hias dengan begitu ramai. Itulah ciri khas kamar perempuan. Dari semua barang-barang yang ada di sini, hampir semua berwarna pink. Dia itu begitu feminim.
Sebenarnya tidak ada masalah sama sekali ketika laki-laki tidur di kamar yang bernuansa pink, tapi, Rafardhan merasa geli saja. Seumur-umur ia baru merasakan tidur di kamar serba pink kali ini. Hera juga yang berjenis kelamin perempuan, dia tidak terlalu suka dengan warna pink. Dia lebih suka warna biru, karena menurutnya biru itu mencerahkan sekaligus bisa mendamaikan. Rafardhan mengedarkan pandangannya ke segala penjuru ruangan kamar yang bernuansa pink ini. Dari keseluruhan kamar Shafiyah sama dengan kamar Hera. Kenapa? Karena sama-sama ramai.
Sembari menunggu Shafiyah yang sedang mandi, Rafardhan mendekati meja belajar yang membuat Rafardhan sedikit penasaran. Selain meja belajarnya, Rafardhan juga melihat mading yang terpasang di dinding dekat meja belajar yang cukup menarik. Mading itu penuh dengan kertas yang di tempel. Hal itu membuat Rafardhan membacanya satu per satu. Namun, yang paling mencolok di mading adalah kertas panjang yang berada di tengah-tengah mading bertuliskan, Succes!. Di sisi kertas itu terdapat banyak kertas sticky notes dengan kalimat yang berbeda.
Kening Rafardhan berkerut karena kertas yang bertuliskan Foccus UN! masih terpajang di mading. Kalau dihitung-hitung, Shafiyah lulus SMA sudah hampir empat tahun. Tapi, kenapa tulisan ini masih ada? Bahkan, Rafardhan sempat melihat buku paket UN yang sangat tebal masih tersimpan rapi di meja belajarnya.
Mata Rafardhan fokus kembali ke mading. Di sana, selain banyak kertas sticky notes yang sudah di tulis, ada juga satu foto di pojok kiri yang sengaja di tempel secara menyamping. Di dalam foto itu terdapat puluhan orang yang memakai baju seragam, mereka berfoto bergaya. Saking kecilnya ukuran foto tersebut, Rafardhan tidak tahu Shafiyah yang mana. Di atas foto itu ada sebuah tempelan, Fivesos, 'Five Social Of Smantura'. Dari tulisan itu Rafardhan bisa tahu bahwa foto itu adalah foto anak-anak IPS-5.
Di dinding yang lain, terdapat sebuah pajangan perta dari kertas karton berwarna biru yang di gambar. Mengenai peta itu, Shafiyah sempat menceritakannya tadi. Peta itu adalah tugas sewaktu kelas XII di semester I. Semua anak IPS disuruh membuat peta dengan provinsi yang berbeda-beda tiap kelasnya. Shafiyah kebagian membuat peta provinsi Jawa Barat.
Shafiyah juga sempat menceritakan kekesalannya akan peta itu. Ternyata, yang di nilai oleh guru itu bukan dari bagus atau tidaknya, melainkan dari mengukur skalanya. Apakah sama atau tidak dengan skala di peta. Shafiyah sempat geram. Kalau saja tahu dari awal, mungkin Shafiyah akan berfokus pada skala, bukan pada bagusnya. Toh, mau bagus ataupun tidak gambarnya, tidak ada nilai tambahan. Namun setelah kegeramannya, Shafiyah bernapas lega. Ternyata skalanya sesuai, dan akhirnya Shafiyah mendapatkan nilai 9. Waw, nilai 9 termasuk nilai fantastis, kan? Rafardhan percaya akan hal itu. Buktinya, tanggal, nilai, dan tanda tangan gurunya ada di bagian pojok kertas karton.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Until Jannah
Espiritual[Completed] Jika tahu bukti cinta itu dengan pernikahan, lalu kenapa harus menjatuhkan hati sebelum akad dimulai?