#62 : ISTNAINI WA SITTUNA

5.5K 344 23
                                    

Assalamu'alaikum...

Misiiii, Rafardhan sama Shafiyah mau numpang lewat, ya :p

Udah lama ya enggak ketemu. Rindu dehh, hehe❤

Selamat membaca, temen-temen! :*

#62

Wa maa takuunu fii sya'niw wa maa tatluu min-hu ming qur'aaniw wa laa ta'maluuna min 'amalin illaa kunnaa 'alaikum syuhuudan iz tufiidhuuna fiih, wa maa ya'zubu 'ar robbika mim misqooli zarrotin fil-ardhi wa laa fis-samaaa'i wa laaa ashghoro min zaalika wa laaa akbaro illaa fii kitaabim mubiin.

"Dan tidaklah engkau (Muhammad) berada dalam suatu urusan, dan tidak membaca suatu ayat Al-Qur'an serta tidak pula kamu melakukan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu ketika kamu melakukannya. Tidak lengah sedikit pun dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah, baik di Bumi maupun di langit. Tidak ada sesuatu yang lebih kecil dan yang lebih besar daripada itu, melainkan semua tercatat dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz)."

(QS. Yunus 10: Ayat 61)

ISTNAINI WA SITTUNA:

Hidup itu Allah yang ngatur. Jadi gak bisa seenaknya ngejalanin hidup sesuka-suka sendiri.

KEKASIH UNTIL JANNAH.

62. Dia, Datang.

Di halaman belakang, terlihat sepasang Abi dan Anak sedang kejar-kejaran berebut bola, saling ingin menggolkan bola ke gawang satu sama lain. Hampir setengah jam mereka berebut, bahkan tak jarang Ilham sering terjatuh karena kesandung kakinya sendiri, tapi dia tetap semangat merebut bola dari Abinya. Tidak hanya keringat yang menempel di baju, tanah pun ikut menempel di baju mereka berdua. Acap kali Ilham berteriak kesal kepada Abinya karena kesusahan merebut bola dari Rafardhan. Namun yang Rafardhan berikan hanya cekikikan kecil yang siapapun ikut merasa jengkel bila melihatnya. Rafardhan itu sama anaknya sendiri enggak mau ngalah. Heran.

Antara Ilham dan Rafardhan sifat dan sikapnya tidak beda jauh. Namanya juga Abi dan Anak. Buah tidak akan jatuh dari pohonnya bukan? Bersyukur sifat Rafardhan tidak menurun semuanya ke Ilham.

Shafiyah menghampiri mereka yang sedang bermain dengan membawa piring berisi potongan buah-buahan segar dan satu gelas minuman dingin yang menyegarkan. Namun naasnya, baru saja Shafiyah mendekat, secara tidak sengaja Rafardhan menendang bola, mengenai gelas yang sedang Shafiyah bawa. Gelegar suara pecah membuat Rafardhan dan Ilham langsung menatap ke arah suara.

"Bidadari!!!" teriaknya khawatir, lalu menghampirinya dengan tergesa.

Begitupun dengan Ilham. Ketika ia berteriak "Umi...!!" ia berlari-lari kecil mendekat.

"Bidadari nggak kenapa-napa? Hah?" Kentara sekali Rafardhan begitu khawatir. Shafiyah sendiri juga kaget. Melihat Ilham yang mendekat, Rafardhan berantisipasi. "Jangan ke sini, bahaya ada kaca, Ham." Ilham berhenti, lalu Rafardhan menggendong Ilham ke teras, di samping Shafiyah.

"Enggak.. Enggak kenapa-napa. Cuman kaget aja," ucap Shafiyah lirih. Seakan tidak percaya, Rafardhan memegang anggota badan Shafiyah. "Beneran? Ya udah duduk dulu deh," Rafardhan membawa Shafiyah untuk duduk di kursi yang tidak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Lagian bidadari mau ngapain?"

"Ya aku kan mau ngasih kalian buah-buahan sama minuman." Ilham memeluknya dari samping, seolah dia tahu Shafiyah sedang tidak baik. "Maaf ya Mas, gelasnya jadi pecah."

Kekasih Until JannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang