Aku sudah terbiasa jika kamu menghilang lagi. Apakah ini caramu untuk memberitahuku bahwa kamu sosok yang selalu ingin datang dan pergi? Bahwa kamu memang tidak ingin ada aku disisimu?
Rasa sakit itu semakin menggebu ketika melihat ponselku dan tidak ada kabar darimu. Ini pasti sangat sepele bagimu, tapi tidak denganku. Kamu tidak mengerti rasa sakitku. Kamu tidak mengerti kerinduan yang tertahan dalam hati. Kamu tidak mengerti.
Puluhan jam menanti, tidak satupun pesan kamu gubris. Dan, aku menunggu dengan setia seperti orang gila yang mengemis rasa waras. Aku ingin waras walau sedetik saja karena mencintaimu sudah membuatku sedikit gila. Sering kali aku menangisimu, entah karena apa. Sering kali jantungku berdebar meneriakkan namamu, tapi kamu tidak kembali.
Rasa rindu ini seperti penyakit yang menyiksaku. Hingga rasa lelah itu terjawab sudah. Pada akhirnya kamu menghubungiku. Dan, pada akhirnya aku menyadari, obat dari penyakit rindu yang aku miliki adalah bertemu denganmu.
-Iakhair.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa di antara kita
Novela Juvenil√ Cerita ini ditulis dari pertengahan Oktober 2018. √Publikasi 02 Januari 2019. ❗ Cerita ini hanya sebatas sajak kata. ••• ••• ••• ❗ Lanjut ke Prolog cerita.