Sejak awal kata cinta yang tak sengaja terucap dari mulut ku terhadap mu, aku juga tahu bahwa ini tidak mungkin ketertarikan sesaat jika hanya ketertarikan sesaat, mengapa aku bisa menangis hebat? Sejak awal menginginkan kamu, aku pun mengerti bahwa begitu sulit untuk melepasmu pergi. Kamu sudah menjadi bagaian dari udara yang kuhirup maka sesak napasku bisa saja disebabkan oleh kepergianmu.
Aku sudah tahu betul rasanya hidup tanpamu. Dan, itu neraka sekali. Tolonglah tetap tinggal. Tolonglah tetap kekal. Karena, Sayangku, Percayalah, saat aku merindukanmu, tetapi tidak bisa menemuimu, itulah siksa menyebalkan yang segera ingin aku tinggalkan.
Bola mata coklat mu adalah base yang aku nantikan. Dua lesung pipitmu adalah air dingin di tengah kemarau yang panjang. Bibir merahmu adalah lengkungan bulan sabit terbaik yang pernah aku lihat di langit.
Caramu tiba-tiba meninggalkanku itu sebenarnya menyebalkan setengah mati. Tapi, itu pun tak mengapa. Asal aku tidak pernah kehilangan kamu untuk kali kedua.
Aku pun sadar saat aku baru merasa kehilangan mu pun itu salahku sendiri, karna tidak menentukan sebuah sebuah tempat di dalam hatiku seutuhnya untuk mu. Waktu itu aku belum tau apa sebenarnya yang diinginkan hati ku, tapi saat kau benar-benar pergi aku baru sadat kau lah hidupku yang sesungguhnya karna tanpamu aku selalu merasa kurang dan tidak lengkap.Tolong... ...
Tetaplah bersamaku. Hingga kamu selalu punya alasan untuk kembali kepadaku dan begitu pun aku. Aku mencintaimu. Hanya itu yang aku tahu. Aku sungguh mengagumimu. Hanya itu yang bisa aku lakukan. Kamulah perempuan di barisan depan yang akan mengeluhkan namaku dengan lantang. Cepatlah kembali dan jatuh cintalah lagi seperti awal aku membuatmu jatuh cinta kepadaku begitu saja.
(lelaki bodohmu)
-Iakhair.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa di antara kita
Teen Fiction√ Cerita ini ditulis dari pertengahan Oktober 2018. √Publikasi 02 Januari 2019. ❗ Cerita ini hanya sebatas sajak kata. ••• ••• ••• ❗ Lanjut ke Prolog cerita.