Aku mendengar lagu yang pernah kau nyanyikan untukku via whatsapp (voicenote). Membayangkan seandainya kamu berada di sampingku sedang menyanyikan setiap alunan lagu bersama. Tapi, kamu tidak ada di sini, dan hanya aku yang ditemani sepi. Kamu sudah pergi jauh-jauh hari, tapi mengapa disini aku masih mengharap kamu kembali?
Puluhan hari aku lewati dengan memendam rindu yang mungkin tidak kamu miliki. Karena dari dulu aku juga tahu, semua perasaanku selalu semu dimatamu. Sayangnya, mengapa tidak jauh-jauh hari aku memutuskan berhenti.
Terlalu banyak perhatian yang terpusat pada caramu tersenyum kepadaku, pada ucapanmu yang berhasil melelehkan hatiku dan pada genggaman tanganmu yang membuatku percaya ada cinta disana. Ternyata bukan cinta yang kamu punya. Kamu hanya ingin rasa aman dan nyaman, dan itu kamu temukan dalam kehadiranku. Aku tidak lebih dari sekedar penyembuh lelahmu. Lalu, setelah itu kamu pergi untuk melanjutkan duniamu.Apakah salah jika aku masih mencintaimu? Salahkah aku dengan segala mimpi dan anganku?
-Iakhair.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa di antara kita
Jugendliteratur√ Cerita ini ditulis dari pertengahan Oktober 2018. √Publikasi 02 Januari 2019. ❗ Cerita ini hanya sebatas sajak kata. ••• ••• ••• ❗ Lanjut ke Prolog cerita.