Ketika kamu membelai rambutku dengan jemarimu, ada kebahagiaan yang memelesat terburu-buru di dadaku. Saat rangkulmu mendarat sempurna di bahuku, aku hanya mampu mengatupkan mata berharap waktu terhenti dan kamu tidak akan pernah pergi.
Akan tetapi, kamu sungguh pergi membawa seluruh jiwaku. Setelah kamu pergi begitu saja tanpa sebab, aku langsung tak tentu arah. Akan seperti apa aku memulai hari jika tanpa kamu di sini? Mungkinkah semua akan tetap sebahagia dulu lagi?
Kamu jelas pergi dan tiap kali aku bangun dari tidurku, ada kesesakan aneh yang sulit dijelaskan. Aku merasa kehilangan sementara disana kamu terlalu menikmati keleluasan. Memang lebih berat karena, hanya aku yang merasakan cinta sementara kamu suda pergi untuk pendidikanmu, bukan hanya untuk pendidikanmu mungkin untuk menata cinta barumu.
Dan, memang tidak pernah ada rasa di antara kita, tidak pernah ada kita, hanya ada kata cinta dan itu hanya sebatas kata. Yang ada hanya luka, duka juga kerelaan untuk melepasmu pergi. Tatapmu sehangat langit pagi hari, meskipun pelukmu semegah pantai, setidaknya aku mengerti bahwa tidak semua rasa sayang menemukan jalan pulang.
-Iakhair.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa di antara kita
Genç Kurgu√ Cerita ini ditulis dari pertengahan Oktober 2018. √Publikasi 02 Januari 2019. ❗ Cerita ini hanya sebatas sajak kata. ••• ••• ••• ❗ Lanjut ke Prolog cerita.