Tidak berujung balas

3 2 0
                                    

Harapanku yang setinggi langit, kamu tebas dengan sengit. Kamu putus setiap rasa, kamu gerus segala cinta sehingga hanya bersisa luka. Inikah caramu menghargai ketulusan seorang perempuan yang tidak segan-segan mencintaimu?

Luka yang aku derita tidak akan seperti bahagia yang kamu punya. Sakit yang mendera tidak akan mirip dengan sukacita yang kamu rasa. Meskipun begitu berdarah, mengapa aku masih tetap punya alasan untuk mendoakanmu? Dalam harap aku sering kali merasakan rindu yang masih berderap. Hanya namamu yang berdengung dalam ucap.

Cinta yang aku punya terlalu kuat hingga kenangan sudah pergi dari dulu. Seharusnya hangat pelukmu tidak lagi terasa. Dulu, di dalam kita tidak pernah ada jarak; kebahagiaan yang aku rasa begitu semarak. Sampai pada akhirnya perjuanganku tidak kunjung membuat hatimu lunak, dan kemudian aku mulai muak.

-Iakhair.

Rasa di antara kita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang