Mungkin, kamu tidak mengingatku sesering aku mengingatmu. Mungkin, selama perkenalan kita, kamu tidak menyimpan perasaan sedalam yang aku rasakan. Karna, sungguh, sayang, aku cukup paham, kamu adalah bintang di langit tertinggi sementara aku hanya sungai yang memantulkan cahayamu; dari aliran air yang bekejaran hingga muara. Jemariku tidak akan mampu menggapai erat dirimu.
Matamu adalah pemandangan terindah yang pernah aku lihat. Caramu melengkungkan senyum adalah titipan Tuhan yang berhasil membuatku merasa keajaiban itu masih ada. Setiap kali kamu memanggil namaku dengan suaramu yang menyenangkan, selalu berhasil membuat perasaanku sibuk bekerja. Mungkinkah kamu juga merasa yang aku rasa?
Dan, hari ini aku temukan jawabnya. Semua keindahan dalam dirimu tidak akan pernah jadi seutuhnya milikku. Selamanya kamu akan jadi bintang paling tinggi, merasa paling hebat dalam berbagai sisi. Sementara aku selalu berada di bawahmu, berharap suatu saat kamu menyadari ada yang sungguh mencintaimu, di sini.
Aku sungguh menerima kekalahanku. Karena tidak semua pertandingan harus dimenangi.
-Iakhair.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa di antara kita
Novela Juvenil√ Cerita ini ditulis dari pertengahan Oktober 2018. √Publikasi 02 Januari 2019. ❗ Cerita ini hanya sebatas sajak kata. ••• ••• ••• ❗ Lanjut ke Prolog cerita.