Setelah kita berpisah beberapa kali aku berharap agar Tuhan berbaik hati untuk membuatkanku mesin waktu. Hingga saat merindukanmu aku selalu punya pilihan untuk kembali kemasa lalu. Sayangnya, mengharapkan kamu kembali adalah suatu ketidakmungkinan. Kamu tidak akan pernah memelukku atau bahkan mencariku.
Dari awal aku bukanla sosok penting buatmu. Hingga aku yang berharap terlalu tinggi tanpa sepenuhnya menyadari bahwa kamu bisa saja memutuskan untuk pergi. Aku terlalu dimanjakan harapan, tentang betapa indahnya sebuah penyatuan, sampai aku lupa kembali pada kenyataan.
Kenyataannya aku tidak pernah lebih dari seorang yang hanya kau kenal. Bagimu aku hanyalah tempat untuk mencari ketenangan, di balik hiruk-piuk duniamu yang menyedihkan. Aku tidak lebih dari sekedar pereda sakit hingga kamu pasti meninggalkanku ketika kamu dapatkan sembuhmu.
Cinta yang aku punya terlalu membutakan mata hingga aku tidak punya waktu untuk menggunakan logika. Cinta yang aku punya, terlalu membutakan rasa hingga aku tidak berfikir panjang bahwa kamulah penyebab luka.
-Iakhair.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa di antara kita
Ficção Adolescente√ Cerita ini ditulis dari pertengahan Oktober 2018. √Publikasi 02 Januari 2019. ❗ Cerita ini hanya sebatas sajak kata. ••• ••• ••• ❗ Lanjut ke Prolog cerita.
