Bab 5

185 31 0
                                    

        Senin, 'Asallamu'alaikum' toķ,tok,tok Dindaa.., ketika mendengar suara orang bertamu, ibu Dinda yang di kamar segera keluar ketika melewati kamar anaknya ia melihat agak terbuka, cepat di lihatnya tak ada Dinda ke mana anak itu ! pikir ibunya, ibu Dinda tidak berniat mencarinya karena tanpaknya orang yang bertamu ini tak berniat berhenti kalau tuan rumah tidak keluar.

       Segera di bukanya pintu 'Wa'alaikum sallam' di jawabnya salam ia lihat ternyata Yasti' wah.. bibi kira tadi siapa? apa kabar yas , sudah lama ya tidak main ke sini tanyanya. Iya bi jawab yasti, ia menyalami tangan ibu dinda, bi...apa Dinda ada tanyanya, ada yas, ayo masuk , nah' duduk dulu ya nanti bibi pangilkan.

       Baru ia mau masuk lagi ke kamar anaknya ternyata Dinda sudah muncul duluan. Dari mana kau tadi Din ibu cari tanyanya, Dinda tersenyum ibunya bingung mencarinya, ia memberikan isyarat menunjukkan jarinya ke perut, ibunya melihat isyarat Dinda jadi tersenyum dan meninggalkan mereka berdua.               

      Din jadi kau mau kursus menjahit tanya Yasti, ya jawab Dinda sambil mengganguk dan rencananya hari ini aku mau ke sana untuk mendaftar ujarnya lagi. Wah..kalau hari ini sekalian saja barengan dengan aku, Yasti menawarkan diri.

      Memangnya kau mau ke mana ? tanya Dinda, hei neng...masak kau lupa kalau jarak dua rumah dari tempat kursus tante winda itu rumah siapa? Yasti balik bertanya, mendengar kata Yasti, Dinda jadi berpikir, gemes Yasti melihatnya ya sudah kau lupa ntar kalau sampai di sana kau akan tahu juga, cepat kau bersiap kita ke sana sekarang saja saran Yasti, oke neng  jawab Dinda santai.
        Setelah  berpamitan dengan ibunya, Dinda dan Yasti pun pergi, Din kita naik ojek dari sini atau di depan jalan sana?  tanya Yasti, kalau kita naik dari  sini ojeknya agak lama lewatnya  jadi dari depan saja saran Dinda.Rasanya belum jauh mereka jalan dari rumah sambil ngobrol tiba-tiba Yasti menyenggol tangan Dinda.

       Ada apa? tanya Dinda menoleh ke Yasti bingung,  ituu' lihat ke sana, yasti memberitahu dengan gerakkan matanya, melihat itu refleks  Dinda jadi menoleh, apa yang di lihatnya membuatnya diam, kelihatan dari wajahnya tidak terlalu suka. Mereka berdua jadi diam, tak lama terdengar suara motor mendekat.

      Ternyata Wawan 'Asallamu'alaikum' , ia mengucapkan salam sambil tersenyum pada Dinda, karena terpaksa mereka berdua  terpaksa menjawab serentak ..'Wa'alaikum salam', berapa saat melihat Dinda tidak ingin ngobrol.

      Yasti lalu menyapa Wawan, ada perlu apa Wan tanyanya, mendengar yang menyapanya Yasti bukan Dinda membuat wajah Wawan berubah tidak suka. Dia mengharapkan Dinda yang membalasnya, perubahan bukan tidak di ketahui Yasti tapi ia tidak peduli, dalam hati yasti bukan hanya menegur tapi juga melihat wajahnya sebel jadi ini juga terpaksa.

      Kalian berdua mau ke mana tanyanya, aku bisa memgantar kalian, bagaimana..! kalian bisa tunggu sebentar aku akan balik ke rumah untuk mengambil mobil. Melihat Wawan mau balik tanpa ijinnya Dinda cepat menegurnya,  maaf' Wan  tidak perlu kau mengantar, kami pergi dulu terima kasih, ayo Yas ia menarik temannya.

     Wawan jadi terdiam tanpaknya Dinda tidak banyak memberikannya kesepatan, ia hanya melihati mereka berdua dari jauh, lalu ia berbalik arah, pergi dengan wajah menyimpan amarah.
      

ADINDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang