Bab 7

165 28 0
                                    

      Rabu. Berapa minggu ini perasaan Dinda seĺalu senang, hatinya selalu bergetar kalau teringat seseorang, orang tua belum tahu karena Dinda belum mau memberitahu mereka, soalnya ini baru dan  ia tidak tahu apa ada keseriusan katanya dalam hati.

       Ia ingat waktu baru putus dengan Wawan, pergi main ke desa sebelah dengan Yasti ke tempat teman sekolahnya Santi dan Dara. Mereka berempat berencana mau makan bakso, pas di sana Dara bertemu dengan seseorang, mereka  berbicara sebentar lalu Dara mengajak laki-laki itu mendekati mereka, di sanalah awal peekenalannya.

      Dinda tahu namanya Syarief. Perkenalan pertama mereka berdua lebih banyak diam, sekali-kali mereka saling  pandang lalu saling lempar senyum dan selanjutnya percakapan mulai tersanbung dan akhirnya syarief  mengusulkan hari sabtu nanti mengajak pergi dan dia akan bersama tiga temannya.

      Buat kalian berempat tidak usah khawatir soal ongkos dan makan para lelaki akan menanggungnya. Usul ini jelas tidak di tolak, syarief sepakat  setelah menjemput Dara dan Santi, mereka akan ke Karang Tani untuk menjemput Yasti dan Dinda. Sudah pasti Syatief ingin tahu di mana Dinda tinggal tapi masih malu memintaknya pada Dinda , ah..alasan yang tepat  dalam hati Dinda.
        Cukup lama acaran kami makan bakso. Ya sesuai janjinya  gratistis..... Itu yang di sukai mereka bertiga  eitt..tunggu'  maksudnya gue juga  mau kalau kami makan gratis. Belum lama kami berpisah tiba -tiba,  sorry kalian tunggu sebentar dulu sini  ya  aku mau ngomong sebentar dengan syarief, belum sempat kami nanya Dara sudah  berlari menyusul.

     Kami hanya melihat Dara berbicara dengan syatief sekali mereka berdua tertawa, karena jaraknya agak jauh jadi pembicaraan mereka tidak terdengar oleh kami, setelah itu mereka berpisah, Dinda merasakan di hatinya ada sedikit rasa cemburu tapi tidak...tidak aku jangan memperlihatkan rasa cemburu ku, kan kami belum ada hubungan serius kata Dinda dalam hati.

      Kemudia Dara menemui kami kembal, ayo kita jalan sebentar nanti di sana ada jualan rujak, kita makan sambil jalan saja..mau gaķ tanya Dara pada ke tiga temannya yang langsung di jawab serentak  ' oke bos' yang penting gratis, mereka tertawa melihat reaksi Dara yang diam dan tersenyum kecut, sial".

      Santi, yasti asik makan rujak sambil mengobrol, mereka berdua berjalan berdampingan di depan sedangkan di belakang Dara dan Dinda, mereka juga asik menikmati rujak yang rasanya manis pedas dan asam dengan bumbu kacangnya yang mantap (ngiler tu).

     Ternyata Dara jalan di samping Dinda ada maksud lain, tak di duga  ia membisikan sesuatu " Din bagaimana kalau syarief bertanya nomor teleponmu dengan aku, apa kau mengijinkan aku memberikannya? tanya Dara tiba-tiba, Dinda yang ditanya tetkejut, tanpa ada semburan merah di pipinya.

       Da, apa maksud mu, dia tidak menyangka Dara akan menanyakan itu, memang  tingkah kalian berdua di tempat bakso tadi aku tidak tahu balas Dara tersenyum, bagaimana apa boleh? tanyanya lagi, kalau syarief mintak nomornya berikanlah balas Dinda dengan pelan sedang di sampingnya Dara tersenyum geli melihatnya.

ADINDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang