Syarief masuk ke dalam mobil. Teman-teman nya melihatin dan menunggu penjelasannya. Terus terang aku bingung dengan laki-laki itu, sambil menghidupkan mobil dan menjalankanya Syarief bercerita.
Dia bilang mobilnya mogok dan mintak tolong menarik mobilnya kembali ke rumahnya jelas syarief. Aku bilang tidak bisa karena bisa habis waktu kita kalau harus kembali, ku jelaskan nanti kan ada mobil lewat bisa mintak tolong saranku.
Lalu apa dia setuju saranmu tanya Ruslan dan Dara, setuju apa tidak itu terserah dia kata Syarief tegas. Sudahlah tidak usah kita bahas, sekarang kita berangkat, ketika tadi mereka melewati Wawan tanpak di wajahnya marah, apalagi ia tidak bisa melihat wajah Dinda.
Ternyata waktu Adinda dan kawan-kawannya masih di rumah, Wawan melihat ke datangan mereka, ia sudah menduga Dinda ada rencana mau pergi, karena itu ia mempersiapkan misinya pura-puta mobilnya mogok.
Tapii, apa yang di rencanakannya tidak sejalan dengan kenyataan. laki-laki yang bicara denganya tidak gampang di akali, terasa berrlipat-lipat kekesalannya. Sebelum berangkat dia memperhatikan mobii yang melaju, dalam hatinya terucap kata kebencian 'awas' suatu saat akan ku balas sakit hatiku.
Tak terasa mobil sudah melaju di jalan raya, untung jalanan belum terlalu padat jadi masih bisa bernapas lega tidak terkena macet. Maaf nona-nona berhubung ini sudah jam sepuluh, bila kita sampai di mall Mentari Indah nanti kita akan langsung memgisi perut cetus Eman.
Mendengar kata-kata Eman,Ruslan yang duduk di sebelahnya membalasnya ' kita..situ kali yang lapar, lalu Eman membalasnya lagi memang kalian tidak lapar? Tidaaaak ini masih pagi kata Ruslan dengan tertawa. Eman terdiam melihat temannya semua tertawa. Wah' terpaksa harus ku tahan laparnya dalam hatinya, ia tidak sadar kalau sudah di permainkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
ADINDA
Horroradunda mengalami masslah asmara yang beliku-liku yang pada akhirnya membuat hidupnya harus berakhir.