Ternyata bukan hanya Ibunya yang berada di sini tetapi bahkan Ayahnya juga ada. Sungguh Oli sangat cemas dan marah pada pangeran itu.
Kini Oli, Ibu, Ayah nya dan Pangeran itu sedang di dalam sebuah ruangan. Sedangkan teman-temannya masih berada di ruang makan bersama Gery.
"Katakan kepada ku kenapa kau bisa sampai disini." ucap Ibunya sambil memegang tangan Oli.
"Tidak. Ibu yang harus mengatakan kenapa Ibu dan Ayah bisa disini. Dan Ayah, bukankah kau sekarang seharusnya berada di Jepang?" ucap Oli mengalihkan pandangan ke arah Ayahnya.
Ayahnyanya gelabakan mencari jawaban untuk pertanyaan putrinya. Ibu nya menyentuh lembut pipi putrinya dan membuat fokus putrinya beralih ke dirinya.
"Oli, dengarkan aku. Aku tau kau cemas dan panik sekarang. Tapi apakah kau mau mempercayai Ibu mu ini?" tanya Ibunya lembut.
Oli menghembuskan nafasnya dan mengangguk. "Ya."
"Aku akan menjawab apapun yang kau tanyakan, bahkan aku akan mengatakannya sendiri tanpa kau tanya. Tapi sebelum itu kau harus mengatakan kepadaku kenapa kau bisa sampai disini?"
"Bu maafkan aku." ucap Oli dengan wajah menunduk tiba-tiba menangis dan memeluk Ibu nya.
"Tidak apa-apa. Aku tidak marah." ucap Ibunya sambil mengusap punggung Oli.
Sedangkan Pangeran yang melihat itu hanya membuang wajahnya tak ingin melihat Oli menangis, sungguh ia tak suka melihat perempuan itu menangis.
"Maaf Bu aku kabur dari rumah, aku hanya sangat ingin untuk camping bersama teman-temanku. Kau taukan sebentar lagi aku lulus dan aku akan berpisah dengan teman-temanku." ucap Oli masih sesegukan. Ibu nya hanya tersenyum sambil mengelus rambut Oli yang lepek dan kusut.
"Aku tersesat bersama teman-temanku. Tapi ini murni adalah kesalahan dari kami bukannya para guru yang teledor untuk menjaga kami. Dan lalu Marissa..." Oli menjeda ucapannya sebentar. "Marissa juga hilang bu aku tak tau dimana ia sekarang." ucap Oli menitikkan air mata.
"Tadi malam kami bertemu dengan para serigala, aku tak tau apa yang terjadi. Paginya ada seekor anjing yang menempel pada Salsa. Dan ternyata itu adalah anjing Gery. Ia sangat pintar, mencarikan buah-buahan, mencari sumber air lalu menunjukkan kami pulang, ia juga seakan-akan mengerti dengan ucapan Salsa. Bukannya kembali ke arah camp kami malah tiba di sini dan ternyata ini adalah rumah anjing itu." lanjut Oli.
"Dan lelaki brengsek ini, dia berencana untuk membunuh kami Bu!" teriak Oli.
Tentu saja itu membuat pangeran itu terkejut.
"Hei tenang dulu sweetie." ucap Ayah nya menenangkan Oli.
Ayahnya menghela nafas sepertinya semuanya tak akan bisa ia tutupi lagi kepada putrinya. "Baiklah sepertinya ini memang sudah saatnya kau tau kebenarannya."
"Apa maksud mu Ayah?" tanya Oli bingung.
"Ini adalah rumah mu. Dan dia adalah saudara kembar mu."
Jantung Oli begitu cepat berdetak walaupun otaknya masih mencerna apa maksud dari omongan Ayahnya.
"Dan aku bukan di culik olehnya. Tapi karena ini memang rumah ku, rumah kita Oli." Jelas Ibu nya.
"Tunggu, tunggu ini sangat tak masuk akal kau tau itu." ucap Oli dengan senyum bingungnya.
"Ini memang tak masuk akal bagimu. Tapi memang ini faktanya. Aku tau kau bingung kami tak memaksa mu untuk mengerti sekarang swetie. Kau bisa bertanya apapun dan kapanpun kepada ku." ucap Ayah nya tersenyum lembut.
"Dan satu lagi namaku Nicho bukannya brengsek." jelas Pangeran itu.
Oli mengerutkan dahinya mencoba mencerna semuanya. Sungguh ia sangat bingung dengan semuanya.
"Tak usah memaksakannya. Lambat laun kau akan mengerti ini semua sweetie. Sekarang kau mandi dan tukar bajumu." ucap Ayah nya.
Lelaki yang bernama Nicho itu berdiri dan berhenti di ambang pintu. "Ah aku sampai lupa. Yang kau sebut anjing besar itu adalah serigala bukannya anjing." ucap Nick tersenyum berlalu dari sana.
Saat keluar Oli langsung menuju ruang makan, disana hanya ada Gery dan seorang lelaki yang tak ia kenal. Ia tak menemukan teman-temannya satupun.
Menyadari Oli datang Gery langsung mengalihakan perhatiannya pada perempuan itu.
"Ah nona."
"Dimana teman-temanku Gery?" tanya Oli.
"Mereka mandi nona." jawab Gery.
Tiba-tiba ada seorang pelayan yang mendekat kearah mereka.
"Maaf nona, mari saya antar ke kamar." ucap pelayan itu sopan sambil menundukkan kepalanya.
Oli pun pergi bersama pelayan itu meninggalkan Gery bersama lelaki asing yang ada disebelahnya.
"Katakan kepada ku Gery, apa yang terjadi selama aku tidak ada?" tanya lelaki asing berambut coklat disampingnya.
"Aku tidak tau, tetapi sepertinya perempuan tadi, perempuan yang bernama Oli itu bukanlah manusia. Dia sama seperti kita." jelas Gery.
"Bagaimana bisa kau mengatakannya? Jelas aromanya adalah manusia." sergah lelaki asing itu.
"Bagaimana jika kubilang perempuan itu adalah Putri yang disembunyikan Alpha dan Luna?"
Lelaki asing itu terkejut mendengar pertanyaan dari lelaki di sampingnya ini.
"Jangan asal bicara Gery!" bentak lelaki asing itu.
"Aku tidak asal bicara Jay. Aku mendengar dan melihat sendiri saat perempuan itu memanggil Luna dengan sebutan Ibu." jelas Gery.
Lelaki asing yang bernama Jay itu hanya terdiam mendengar Gery.
••••••••••
Pelayan perempuan itu membukakan salah satu pintu untuk Oli. Oli masuk kedalam diikuti oleh pelayan perempuan itu.
"Aku akan menyiapkan airnya sebentar nona." izin pelayan itu dan masuk kedalam kamar mandi. Oli melihat seisi kamar ini, sangat mengagumkan. Tiba-tiba matanya tak sengaja melihat sebuah lukisan, lukisan seorang anak perempuan dan anak laki-laki ia sadar bahwa perempuan kecil itu adalah dirinya sendiri. Lama ia memandangi lukisan itu sampai lamunannya dipecahkan oleh suara dari pelayan tadi.
"Airnya sudah siap nona, apa ada yang bisa bantu?"
Oli sedikit memikir. "Kenapa lukisan ini ada di sini?" tanyanya.
Dan tampaknya pelayan itu sedikit bingung bagaimana menjawab pertanyaan dari Oli. Karena sejujurnya ini adalah kamar yang ditujukan kepada Putri, kamar ini dilarang bagi siapapun untuk memasukinya bahkan hanya kepala pelayan yang bisa masuk untuk membersihkan kamar ini sekali sebulan. Dan tiba-tiba kepala pelayan meminta ia untuk membereskan kamar ini, awalnya dia takut jika saja Luna mengetahuinya. Akan jadi masalah besar. Dan perempuan asing di depannya ini, akan menempati kamar ini bukankah itu artinya....
Oli berdehem karena pertanyaanya diabaikan oleh perempuan yang berpakaian pelayan kuno didepannya ini.
"Maaf Nona, apa ada yang bisa saya bantu lagi?"
Oli hanya menggeleng, ia sudah kehilangan minat untuk bertanya perihal lukisan didinding itu.
"Baiklah jika ada apa-apa panggil saja saya, saya permisi nona."
Pelayan itupun pergi keluar dari kamar, dan Oli pun bersiap untuk mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELYSIAN : The Princess is Hidden [Werewolf]
WerewolfLima orang remaja sedang melakukan game survival di dalam hutan tak di sangka salah seorang dari mereka yang menjadi kapten terbalik melihat peta dan tersesat. Alih-alih kembali ke perkemahan dengan cara membalikan peta itu lagi, mereka malah semaki...