16 - Teman Baru

3.6K 247 1
                                    

Oli meregangkan tubuhnya saat merasa terganggu dengan cahaya dari jendela yang masuk menerpa wajahnya. Ia membuka matanya dan melihat ke samping tapi tak menemukan siapapun. Seperti pagi sebelumnya Adam sudah tak lagi di sebelahnya. Ntah ia yang bangun sangat lama atau memang Adam yang sangat rajin bangun pagi. Saat bangun tak sengaja ia melihat sebuah gaun panjang berwarna merah hati, tampak cantik tapi juga berat. Ia pikir ini adalah baju dari Adam karena tadi malam lelaki itu berkata akan membawa baju untuk dirinya.

Oli sudah mandi tentu saja kini ia mengunakan dress pendek sepaha yang di berikan gratis oleh pemilik toko kemarin. Dress ketat berwarna kuning dengan motif bunga-bunga yang menambah kesan seksi sekaligus ceria. Lalu gaun merah hati yang tadi? Tentu saja jangan harap Oli akan memakainya, yang benar saja ia akan memakai gaun kuno dan berat tersebut.

Oli membuka pintu kamar terlihat ada dua penjaga di depan kamarnya. Mereka menoleh ke arah Oli. Mereka bukan penjaga yang kemarin.

"Ada apa Nona? Ada yang bisa saya bantu?" tanya salah satunya

Oli terdiam, Adam begitu marah tadi malam apalagi juga karena bajunya, pria itu pasti akan mengamuk lagi jika mengetahui jika ia keluar dengan baju seperti ini. Dan pria itu pasti akan mengancam lagi akan membunuh orang lain hanya karena dirinya. Ia harus memutar otak jika ingin keluar dari kamar tanpa melibatkan orang lain.

"Bisakah kau memanggil pelayan perempuan? Ehm aku sedikit kesusahan memakai baju ini." ucap Oli dari balik pintu dan hanya kepalanya yang menyembul.

Salah satu dari mereka langsung pergi.

"Oh iya aku lupa, aku sakit kepala. Bisakah kau membeli obat sakit kepala untuk ku?" tanys Oli sambil memegang kepalanya tentu saja berbohong.

Satu penjaga yang tinggal itu tampak berpikir lalu memanggil seseorang. Ia lalu pergi meninggalkan Oli dengan pria yang dipanggil nya tersebut. Tampaknya pria didepannya ini adalah penjaga juga.

"Uhm kemana Adam?" tanya Oli masih menyembulkan kepalanya dari pintu kamar.

"Bekerja Nona." jawab pria itu.

Oli terdiam bagaimana cara ia keluar dari kamar.

"Aku lapar, ingin makan." ucap Oli.

"Sebentar aku akan mengatakannya kepada para pelayan." pria itu pergi. Oli keluar dari kamar dan memastikan di luar tidak ada penjaga lagi.

Ia berjalan pelan sesekali melihat ke kanan dan kiri memastikan aksinya tak di lihat oleh siapapun. Sebenarnya ia tak tau harus kemana apalagi istana ini sangatlah besar, ia bepikir mungkin akan ke taman mawar bertemu dengan Evelyn, menanyakan kabarnya karena tadi malam Adam sempat menyinggung wanita itu.

Terdengar suara langkah kaki dan Oli langsung masuk ke sebuah ruangan dan menutup pintunya rapat-rapat. Ia menempelkan punggungnya ke pintu sambil menutup matanya mendengarkan lebih tajam jika langkah kaki itu tak menemukannya di dalam sini. Setelah beberapa detik suara langkah kaki itu tak terdengar ia segera membuka matanya dan menghela napas lega. Ia baru sadar jika ia kini di sebuah perpustakaan dengan buku-buku yang sangat banyak sampai mulutnya menganga. Sungguh ini adalah perpustakaan paling besar yang pernah ia lihat, lemari buku-buku itu bahkan sampai ke atas menyentuh loteng ia sempat berpikir bagaimana cara orang untuk mengambil buku itu.

Oli melangkahkan kakinya masuk ke dalam perpustakaan itu menyiumi bau buku-buku yang ia pikir enak untuk hidungnya. Oli membiarkan telunjuknya menyentuh buku-buku itu sambil berjalan seolah sedang menghitung buku tersebut. Di dalam sini sangat sunyi sampai ia baru sadar jika ada suara halaman buku yang di balik sejak tadi, gadis itu mencoba mencari sumber suara dan menemukan punggung seorang gadis dengan surai coklat tampak sibuk membaca buku.

ELYSIAN : The Princess is Hidden [Werewolf]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang