13 - Pagi

4.5K 275 1
                                    

Terik mentari menembus kedalam ruangan yang di dominasi dengan warna gelap. Perempuan bersuarai abu-abu itu tampak menggerakkan badannya sedikit lalu meregangkan otot-otot badannya. Ia membuka matanya perlahan sambil mencoba menyesuaikan matanya dengan cahaya yang masuk ke ruangan. Ia bangun sambil mengucek matanya. Ia baru sadar bahwa ia berada di kamar yang asing dan bukan ranjang nya sendiri. Ia meringis merasakan luka kaki dan tangannya yang bergesekan dengan selimut. Tiba-tiba wajahnya menegang melihat tubuhnya tak memakai busana apapun di balik selimut tebal ini.

"Jadi semalam itu bukan mimpi?"

Oli melihat kesekitarnya tak menemukan Adam lalu ia segera masuk ke kamar mandi. Oli keluar mengenakan handuk yang melilit di dadanya, karena ia tak punya baju lagi sedangkan baju semalam sudah hilang ntah kemana. Ia melirik ke sekeliling kamar jika saja pria brengsek bernama Adam itu tiba-tiba ada di kamar seperti semalam. Setelah memastikan tak ada pria itu, Oli keluar dari kamar mandi dan berencana untuk kembali meminjam baju dari lelaki itu lagi.

Ia mengambil sebuah baju kaos berwarna hitam tetapi sebelum ia memakainya seseorang sudah masuk ke dalam kamar itu. Siapa lagi jika bukan Adam.

"Hei keluar!!" teriak Oli terkejut sambil menutup dadanya dengan tangannya sendiri.

Pintu tertutup dan Oli waspada disetiap gerak gerik Adam, pria itu mendekat dan berdiri di depan Oli sambil melipat tangannya. Tercium wangi mint khas pria itu, kembali pria itu memenjarakan Oli di depan lemari tepat seperti semalam. Oli mendongak menatap Adam secara Adam yang mempunyai tubuh sangat tinggi. Adam menatap pada manik mata abu-abu itu semakin mendekat menelisik rambut Oli dari leher perempuan itu. Lalu mengecup pelan bibir perempuan yang sejak tadi malam menemani dirinya. Oli tersentak mendorong dada Adam dan membuang wajahnya yang memerah.

"Memakai baju ku lagi hm?" tanya Adam dengan suara beratnya sambil melirik baju kaos yang ada di tangan Oli.

Mendengar suara Adam sedekat ini sungguh membuat jantung Oli benar-benar bekerja 3 kali lipat dari biasanya.

"Aku suka melihat mu memakai baju ku, kau keliatan sangat seksi putri."

Oh ya Tuhan kaki Oli rasanya menjadi jelly saat mendengar Adam memujinya seperti saat semalam.

"Pakai baju mu."

Oli mencoba berdehem untuk menetralkan jantung dan pikirannya. "Maaf Tuan, tetapi aku tak bisa memakai baju jika kau masih menempel seperti ini pada ku." ucap Oli dengan nada menyindir.

Adam tersenyum lalu berjalan kebelakang dan duduk di ranjangnya sambil melipat kedua tangannya.

"Pakai disini."

Baru saja Oli akan melangkah menuju kamar mandi suara Adam membuatnya berhenti dan menatap pria yang sedang memakai jas berwarna hitam tetapi lebih kuno seperti jas kerajaan.

"Kau gila." setelah mengatai pria itu, Oli segera ke kamar mandi dan memakai baju kaos hitam kepunyaan Adam tersebut.

Oli keluar dari kamar mandi dan melihat Adam kini sedang duduk di ranjang menatapnya dengan makanan yang ada di atas meja.

"Kenapa kau menatap ku?"

"Kau cantik."

Oli tersenyum mendengar jawaban Adam yang sangat jujur. "Ya aku memang cantik."

"Makanlah."

Oli mendekati Adam dan duduk disebelahnya, melirik beberapa makanan yang ada di atas meja. Mungkin efek dari 'pekerjaan'nya semalam Oli menjadi sangat lapar, dan makanan yang terhidang terlihat sangat nikmat baginya. Suasana diam hanya suara dentingan sendok dan piring Oli yang terdengar di ruangan itu, sedangkan Adam seolah tak bosan untuk menatap Oli. Oli tau jika sekarang Adam sedang memperhatikannya tetapi ia tidak mempermasalahkannya toh dari semalam pria itu memang selalu melihatnya walaupun itu membuat Oli salah tingkah tapi kali ini ia mencoba mengendalikan dirinya.

ELYSIAN : The Princess is Hidden [Werewolf]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang