19 - Berhentilah

3.7K 227 5
                                    

"Apa yang di inginkan oleh Black Moon Pack sehingga menculik putri ku? Mereka benar-benar mengajak perang dengan pack kita!" ujar Sean emosi sambil memukul meja didepannya.

"Ayah, tenangkan dirimu." ucap Nicko menenangkan Ayahnya.

"Bagaimana aku bisa tenang, putri ku diculik oleh Black Moon Pack! Ibu mu juga sekarang tak mau makan, perkenalan Oli tinggal 2 hari lagi!"

Nick hanya diam keadaan didalam istana sangat kacau tetapi tentu saja para rakyat tidak tau atas kehilangan Putri yang mereka tunggu selama ini.

"Ayah izinkan aku untuk mencari Oli."

"Tidak Nick, tidak. Kau akan sangat mudah untuk dikenali."

Sean menunduk memijit pelipisnya, sudah 5 hari tapi para warior yang dikirimnya untuk menjemput Oli tak bisa membawa Oli pulang dikarenakan Oli berada diistana utama tempat Alpha Black Moon Pack tentunya penjagaan berkali-kali lipat sangat ketat. Jika saja saat ini bukan minggu istimewa maka tentu saja tanpa berpikir panjang Sean akan mengajak Black Moon Pack untuk berperang. Yang kini ia lakukan hanya bisa menjemput Oli diam-diam lalu membawa kembali ke packnya. Meminta secara terang-terangan? Yang benar saja, ia tau Black Moon Pack sangatlah licik ia akan meminta pertukaran sesuatu yang tentunya setimpal. Seperti setengah dari kerajaannya misalnya.

Tiba-tiba suara ketukan memecahkan keheningan ruangan itu dan seseorang masuk dengan bunyi sepatu khasnya. Wangi bunga anggrek menyeruak ke penciuman Nicko, tanpa menolehpun ia tau siapa itu.

Gadis berambut merah itu menundukkan badannya tanda hormat kepada sang Alpha, Sean.

"Alpha maaf baru bisa datang, sebenarnya saya ingin cepat menemui anda tetapi Delta Chris meminta saya untuk menggantikan ia menjaga pertahanan di barat beberapa hari."

Sean mengangguk karena ia pun sudah tau perihal itu. Semenjak hilangnya Oli Sean mengetatkan pertahanan batas packnya. Sedangkan Nicko menatap lurus kearah jendela tak melihat wajah perempuan disebelahnya.

"Maaf Alpha saya gagal menjaga Putri Ariana, jika saja saya tidak egois untuk pergi dan menemani Putri Ariana pasti ini tak akan terjadi."

"Kau telah lalai dalam tugas mu Sora. Aku membebaskan mu untuk melakukan hal seperti manusia tetapi kau sudah diluar batas."

Sora duduk dilantai dan menekuk kepalanya. "Maafkan aku Alpha, aku hanya merasa Putri akan aman apalagi disana ada seorang vampir yang menjaga Putri."

"Apa? Vampir?" ucap Sean kaget.

"KAU MEMBIARKAN PUTRI KU BERSAMA SEORANG VAMPIR?" Sean berdiri, matanya berganti warna menandakan saat ini serigalanyalah yang mendominasi tubuhnya.

Sora semakin menunduk tatkala mendengar teriakan Alpha yang dituju padanya.

"Ayah dengarkan dulu, biarkan ia menjelaskannya."

"Menjeskan apa lagi? Perempuan ini membiarkan Oli dengan vampir. Aku curiga jika kaum vampir juga ikut andil dalam masalah ini!"

Sora mendongak dan menggelang. Ia ingin mengatakan bahwa itu tak benar, Marissa bukanlah orang yang seperti itu. Tapi ia tak bisa mengeluarkan kata apapun lagi didepan Alpha.

"Biarkan aku berbicara padanya Ayah."

Sean kembali duduk menatap ke arah lain. Sora menunduk lalu mengikuti Nicko yang telah keluar duluan.

Nicko membawa Sora ke taman dibelakang istana, disana tak banyak orang dan itu adalah tempat yang cocok untuk mereka berbicara. Ia berbalik dan menatap gadis bersurai merah itu, bau anggrek kembali menusuk hidungnya. Kulit gadis itu tampak lebih coklat dari terakhir ia bertemu dengannya sekitar 3 tahun yang lalu. Gadis itu mengikat rambut merahnya tak lupa dengan busur panah di punggung dan pisau kecil yang yang ada di pinggangnya. Lalu baju coklat ketat yang menampilkan sedikit abs diperutnya.

ELYSIAN : The Princess is Hidden [Werewolf]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang