17 - Siapa Adam

3.6K 242 2
                                    

"Denaya." sapa Sarah kepada wanita tua itu.

"Apa yang membuat mu begitu keras tertawa Sarah, apakah kau menemukan novel komedi lagi?" tanya Denaya.

Sarah menggeleng dan menunjuk Oli dengan tersenyum. "Denaya perkenalkan dia adalah Oli, dia....errr."

"Aku temannya. Manusia." potong Oli cepat.

Sebenarnya Denaya sudah mengetahui jika gadis manusia ini masuk ke perpustakaan dan mengobrol dengan Sarah, pengunjung tetapnya. Awalnya ia membiarkan mereka walaupun sedikit heran kenapa manusia bisa masuk ke istana tapi ia kembali fokus ke pekerjaannya mencoba tak peduli hingga sampailah suara tawa ke dua gadis didepannya ini mengganggu konsentrasinya.

"Ah iya Oli bagaimana jika kau memakai baju ku dulu? Kau tak mungkin memakai baju ini lagi setelah menyadari begitu memalukannya diri mu bukan?" ucap Sarah sedikit terkekeh.

Oli mengangguk. "Hahaha baiklah, jangan yang tebal ya."

"Denaya aku pergi sebentar dulu, ah iya perlakukan dia dengan baik. Dia bukan manusia jahat." ucap Sarah mengedipkan matanya ke Oli dan berlalu meninggalkan mereka berdua.

Denaya membalikkan tubuhnya berencana kembali melanjutkan pekerjaannya. Oli berdiri menyapa Denaya.

"Hei Denaya, aku Oli." ucap Oli memperkenalkan dirinya.

"Aku tau." balas Denaya cuek.

"Kau mau kemana?"

"Apalagi selain bekerja."

"Bekerja? Apa yang kau kerjakan di perpustakaan ini?"

Ya perpustakaan bukankah hanya untuk orang-orang yang belajar, kecuali pada si penjaga perpustakaan.

"Kau pasti penjaga perpustakaan ini."

Denaya masih cuek duduk di kursi dengan meja 1x2 meter dengan buku-buku yang menumpuk di atas mejanya.

"Denaya, apa kau sudah lama bekerja disini?"

"Sebaiknya kau kembali sebelum Alpha kembali mengamuk seperti kemarin."

Oli sedikit heran jika Denaya tau tentang Adam yang marah kepadanya. Denaya sendiri memang tau perihal itu mengingat Adam yang jika marah membuat semua orang repot dan ketakutan, bahkan ia yang sangat jarang keluar dari perpustakaan mengetahui jika Adam marah besar mengetahui gadis manusia di depannya ini menghilang kemarin.

Oli menggaruk tengkuknya yang tentu saja tak gatal. "Eum Denaya, itu bukan apa-apa. Aku bisa mengatasinya."

Denaya menghembuskan nafasnya kasar, gadis di depannya ini mungkin tak mengetahui jika kehilangannya kemarin membuat Adam marah besar sehingga beberapa penjaga menjadi sasaran amukan dari Adam. Denaya sebenarnya sedikit heran kenapa Adam begitu marah saat mengetahui gadis manusia ini tak berada di kamarnya, bukankah gadis manusia ini hanyalah wanita pemuasnya seperti wanita yang lainnya.

"Werewolf?" Oli mengambil buku di depannya dan membaca judul dari buku tersebut. Gadis itu seolah teringat sesuatu.

"Ah iya Denaya, karena kau penjaga perpustakaan ini apa kau mengetahui tentang tempat ini?" tanya Oli, "yaa seperti ini daerahnya dimana?"

"Sebelum aku memberitahu mu, aku ingin bertanya kepada mu gadis manusia." Denaya membenarkan kacamatanya dan menatap Oli seolah pembicaraan ini sangatlah penting. "Apa kau tau jika semua orang disini adalah werewolf?"

Oli terdiam sebentar dan menggeleng, "sebenarnya itu yang ingin aku tanyakan kepadamu Denaya, saat aku bertarung dengan beruang kemarin aku melihat laki-laki yang berubah menjadi serigala. Dan pria di sebelahku, ia juga tahanan, ia mengatakan jika dirinya juga adalah seorang werewolf." jelas Oli.

ELYSIAN : The Princess is Hidden [Werewolf]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang