32 - Pesta (2)

2.2K 161 12
                                    

Suara gendang tampak mengasyikkan ditelinganya, Oli tersenyum mendengar itu. Frank sudah pulang selesai dansa pertamanya dengan Oli. Oli keluar menuju halaman melihat banyak sekali orang yang tampak senang dan tertawa lepas. Oli berjalan masuk di kerumunan tersebut, semua orang memberikan jalan kepada sang putri yang lewat. Oli berdiri di tengah-tengah mereka, pemusik memberhentikan musiknya.

"Bisakah aku mendengar sebuah musik dari mu?" ucap Oli sambil tersenyum.

Pemusik itu mengangguk semangat, "tentu saja Putri-ku."

Oli tertawa senang lalu mengajak seorang lelaki untuk berdansa bersamanya. Awalnya lelaki itu ragu tapi Oli menariknya ke tengah-tengah untuk berdansa bersamanya. Tiba-tiba beberapa anak ikut bersama mereka dan yang lainnya juga ikut berdansa. Suasana semakin meriah akibat kehadiran Oli di tengah-tengah semua orang.

Nicho yang dari atas balkon tersenyum melihat pemandangan dibawah dimana Oli yang tampak senang berada diantara para rakyatnya. Dipastikan bahwa setelah perayaan ini usai, rakyat akan sangat mencintai Oli karena mempunyai sifat yang rendah hati untuk ukuran seorang Putri.

"Aku tak menyangka bahwa Putri Yang Hilang begitu cantik." ujar seorang pria yang berdiri disebelah Nicho.

Nicho tak menjawab dan malah memberikan pertanyaan kepada pria itu. "Kapan penobatan mu sebagai Alpha dilaksanakan?"

"Segera. Kau sendiri?"

Nick menghela nafasnya apalagi mengingat ucapan Ayah dan Ibunya yang tiba-tiba saja kompak. "Ntahlah, mereka tak akan memberikan gelar Alpha sebelum aku dapat menemukan mate ku."

Pria itu tertawa menyadari teman disebelahnya ini memiliki nasib yang buruk. "Kau tau kita ini adalah calon Alpha, kau tak akan sempurna tanpa adanya Luna disamping mu."

"Tak usah menasehati ku, Lucas. Kau juga belum menemukan mate mu!" Lucas tergelak. Lalu ia kembali memandang Oli dibawah sana.

"Andai saja mate ku adalah Putri Ariana, itu berarti kita akan mempunyai hubungan ipar." ucap Lucas sambil membayangkan betapa lucunya anak-anaknya jika ia benar-benar menikah dengan Oli.

"Aku tak sudi menjadi adik ipar mu." Nicho berbicara dengan nada kesal yang dibuat-buatnya lalu pergi dari sana meninggalkan  Lucas yang masih menatap Oli.

Sudah lewat tengah malam beberapa tamu tampak pulang, tetapi masih ada yang tampaknya ingin berlama-lama di dalam aula mengobrol dengan werewolf dari pack lain.

Oli duduk di salah satu bangku halaman istana bersama anak-anak perempuan yang berebut ingin rambutnya dijalin oleh Oli.

"Setelah ini giliran ku!"

"Tidak, aku sudah menunggu sejak tadi."

Oli hanya tertawa melihat pertengkaran kecil didepannya. Tiba-tiba seorang pria datang dan menyapa Oli.

"Selamat malam Putri, maaf mengganggu waktu anda. Apa saya boleh ikut bergabung." Pria itu adalah Lucas, pria yang berbicara dengan Nicho tadi.

Oli menganggukkan kepalanya tanda mengizinkan Lucas. Oli tak terlalu memperdulikan Lucas karena ia tau bahwa pria ini hanya ingin berkenalan dan berakhir mengombalinya seperti pria-pria lainnya. Lucas menarik salah satu anak perempuan dan mencoba menjalin rambutnya.

"Wahh Paman, kau bisa menjalin rambut perempuan?" pekik seorang anak perempuan yang rambutnya sudah terjalin. Lucas hanya tersenyum tanda mengiyakan.

Tampaknya hal yang dilakukan Lucas menarik perhatian Oli. Oli menoleh jalinan Lucas pada rambut anak tersebut, tak terlalu buruk pikir Oli.

"Saat kecil dulu aku dipaksa kakak ku untuk menjalin rambutnya." ucap Lucas tiba-tiba. "Awalnya menyenangkan, tetapi semakin aku remaja itu adalah hal yang membosankan."

ELYSIAN : The Princess is Hidden [Werewolf]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang