39 - Pertemuan

1.1K 109 45
                                    

Shopia tak menghiraukan salam dari Jul. Wajahnya tegang menandakan bahwa ada hal buruk yang terjadi.

"Oli heat." ucap Shopia seketika membuat dua orang pria diruangan itu mengerutkan alisnya.

"Apa yang kau bicarakan?" ujar Sean mencoba memastikan apa yang ia dengar dari bibir sang Luna.

"Oli.sedang.heat." ucap Shopia mengulang kata-katanya dengan penekanan.

"Bagaimana mungkin?" ucap Sean masih tak percaya.

"Kau boleh melihatnya dikamar."

Jul diam-diam me-mindlink Nicho memintanya untuk ke ruang kerja Alpha. Sepertinya ini bukanlah hal main-main melihat begitu tegangnya raut Shopia.

"Tapi...dengan siapa?" Sean benar-benar tak percaya akan yang dikatakan oleh Lunanya. Mana mungkin anak perempuannya heat.

Apakah Gery? Oh tidak mungkin, pria itu sangat setia kepadanya. Jika memang mereka adalah mate Gery pasti memberitahukannya pada ia dahulu sebelum menandai putrinya.

Atau Jay? Lelaki itu juga ia perintahkan untuk menjaga Oli bersama Sora. Tidak. Pria itu sudah mempunyai mate, yaitu teman Oli sendiri.

Lalu siapa? Tiba-tiba nama seseorang terlintas diotaknya.

Noah.

"Maaf Alpha." sela Jul sopan. "Saat siang tadi saya melihat Pangeran Lucas keluar dari kamar Putri Ariana."

"Apa?" kaget Shopia.

Tiba-tiba pintu terbuka tampak Nicho bergegas masuk ke dalam ruangan. "Ada apa?" tanya Nicho sesaat setelah sampai diantara mereka.

Semuanya diam sedangkan Nicho masih dengan wajah bingungnya karena tak mengerti untuk apa ia dipanggil kemari.

"Pangeran, Putri Ariana diduga heat oleh Luna." jelas Jul akhirnya membuka suara.

"Apa?" Nicho menggeleng tak percaya lalu menatap Shopia untuk meminta penjelasan dari Ibu nya.

Shopia beralih duduk lalu mulai tersedu. "Kenapa sampai bisa begini, bahkan kita tidak tau siapa yang sudah menandainya."

"Aku akan bertanya kepada Oli sendiri." Dengan sigap Sean menahan Nicho.

"Tunggu dulu, kau tak bisa masuk. Oli akan semakin merasa kesakitan jika ada lelaki yang berada di dekatnya." jelas Sean.

Nicho menutup matanya merasa frustasi dengan yang dialami Oli sekarang. Akhirnya mereka memanggil pelayan pribadi Oli yaitu Fiane dan Kina.

Mereka bersumpah bahwa tak ada seorangpun lelaki yang mendekati Oli selama disini. Jay, Gery dan Noah menjaga Oli seperti yang di titahkan. Bahkan Pangeran Lucas yang ikut di curigai akhirnya di interogasi dan mendapat jawaban yang sama bahwa ia tidak ada apa-apa dengan Oli.

Nicho meremas rambutnya takut apa yang ia pikirkan benar terjadi. Ia lebih memilih jika Oli ditandai oleh teman-temannya dari pada 'dia'.

"Alpha!" seorang pengawal masuk membuka pintu dengan sangat keras. Wajah pengawal itu pucat.

"Ada apa?" tanya Alpha.

Pengawal itu menarik nafas sebelum mengatakan hal yang membuat tubuh Nicho bergetar.

"Kita kedatangan tamu."

Wajah Nicho penuh dengan keringat. Disebelahnya Sean, Gery, Jul dan Noah berjalan dengan wajah tegang. Tepat di depan gerbang Sean menyuruh penjaga untuk membuka gerbang. Perlahan gerbang terbuka memperlihatkan wajah asing seseorang yang di belakangnya begitu banyak sekali pengawal.

Seseorang dari orang tersebut maju lalu berbicara agak keras. "Penguasa dari Black Moon Pack yaitu Alpha Adam datang menemui Grey Moon Pack secara damai."

Orang-orang dari Grey Moon Pack ternganga mendengar nama Alpha Black Moon Pack, untuk pertama kalinya mereka melihat wajah seorang Alpha yang di takuti seluruh pack werewolf bahkan Sean pun juga baru pertama kali berjumpa dengan Adam itu karena Adam tak pernah pergi memenuhi undangan dari pack lain dan selalu digantikan oleh Betanya. Noah menggertakkan giginya menahan marah melihat wajah orang yang paling ia benci.

"Wahai Alpha Black Moon Pack, perkenalkan saya adalah Jul, Beta dari Grey Moon Pack dan ini adalah Alpha Grey Moon Pack yaitu Alpha Sean." ucap Jul membalas dengan suara yang agak keras. "Jika boleh saya bertanya sekiranya ada apa gerangan Alpha mengunjungi Grey Moon Pack malam hari ini."

Seseorang dari sana menjawab, "maaf jika lancang tetapi bukankah jika lebih baik pembicaraan ini di lanjutkan di tempat yang lebih tertutup?"

Jul membalasnya, "saya rasa kami tidak mempunyai kewajiban untuk itu."

Beberapa pengawal dari Black Moon Pack langsung mengeram tak terima dengan jawaban Jul yang mereka rasa tak sopan.

"Maaf Alpha, saat ini kami tidak bisa menerima tamu dari luar pack karena keadaan pack sedang ada masalah. Lagi pula tak ada surat sebelumnya dan kamipun tidak bisa menyambut dan mempersiapkan kedatangan anda."

"Sangat tidak sopan! Ini adalah kedatangan secara damai." seseorang dari Black Moon Pack berteriak kesal.

"Damai? Itu sangat berbanding terbalik dengan anda yang membawa sebagian besar para prajurit terkuat hanya untuk bertemu secara 'damai'." balas Noah menahan gejolak amarahnya.

Frank maju ke depan memperlihatkan sosok dirinya lebih jelas didepan. "Dengan hormat saya izin untuk berbicara." Frank sedikit menundukan kepalanya didepan Sean. "Saya yakin bahwa anda tak ingin pembicaraan ini terdengar lebih banyak orang Alpha. Anda pasti sangat tau Pangeran." ucap Frank lalu melihat kearah Nicho.

Atas desakan Nicho pada Sean akhirnya Adam diizinkan masuk dengan syarat hanya Adam yang boleh masuk dan seluruh prajurit dari Black Moon Pack menunggu diluar gerbang. Terjadi keributan kecil karena para prajurit Black Moon Pack tak terima tetapi Adam begitu tenang dan menyetujui syarat yang diberikan oleh Nicho.

****

Shopia memandang ke arah lain dengan wajah marah menahan emosi. Sosok Adam telah hilang dari pandangan mereka semua yang menuju lantai atas dimana kamar Oli berada.

"Apa-apaan itu? Aku tak habis pikir." Shopia dengan nada marah berbalik menuju kamarnya.

Dengan kode Sean meminta Nicho untuk mengawasi Adam, dan segera menyusul sang istri, Shopia.

Adam berjalan menyusuri lorong kastil Grey Moon Pack. Semakin ia masuk semakin bau Oli terasa menusuk indra penciumannya.

Noah yang membawa Adam berhenti didepan pintu besar berwarna merah. Adam sangat tau bahwa hanya pintu ini pembatas antara ia dan Oli. Noah membuka pintu itu seketika bau Oli menyengat meruak kedalam hidungnya. Adam mencoba menahannya karena masih ada Noah dan ia pun sedang tak ingin membuat kekacauan di pack lain.

Tak lama dua orang pelayan perempuan keluar dari kamar itu. Noah membuka pintu kamar lebih lebar mempersilahkan Adam untuk masuk.

"Sebelum matahari terbit." ucap Noah sebelum menutup pintu kamar tersebut.

Adam melihat Oli tertidur di atas ranjang. Matanya tak lepas dari wajah tersebut.

Adam mendekati jendela lalu membuka semua gorden yang menghalangi cahaya bulan purnama. Seketika tubuh Oli bereaksi tak terkendali. Ikatan yang mengikatnya tetap menahan Oli untuk tetap tertidur di ranjang.

Adam mendekat lalu tersenyum tipis merasakan kebahagian pada hati nya yang meletup-letup.

Wangi mawar yang berasal dari tubuh Oli menghangatkan dirinya. Ia seolah terbuai oleh bau itu.

Sentuhan pada pipinya membuat Oli membuka matanya.

"Adam."


Notes: author nya lagi mode males update.

ELYSIAN : The Princess is Hidden [Werewolf]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang