38 - Sakit

1K 98 8
                                    

Oli menyuapi makanannya tak bernafsu. Shopia yang menyadari itu langsung bertanya, "kau baik-baik saja?"

Mereka kini sedang sarapan berempat dimeja makan. Sean dan Nicho yang sejak tadi sibuk membahas pack kini beralih fokus kepada Oli.

"Sepertinya aku tak enak badan, Bu." jawab Oli ragu.

Gadis itu sejak bangun tadi memang merasa tak enak badan. Pasalnya badannya terasa sakit padahal ia yakin bahwa ia tak salah posisi tidur.

"Setelah ini lebih baik kau istirahat saja, aku akan menyuruh pelayan untuk mengantarkan obat." ucap Shopia khawatir.

Oli mengangguk. Nicho menatap Oli dengan cemas. Ada ketakutan yang menyerang pikirannya, kemungkinan buruk yang akan terjadi mengenai saudari dan packnya sendiri.

.

.

.

Oli benar-benar beristirahat di kamarnya. Seperti orang sakit umumnya selesai meminum obat Oli tertidur cukup lama mungkin pengaruh dari obat itu sendiri. Oli terbangun lalu melirik jam dinding yang menunjukkan pukul dua siang.

Oli merasa kerongkongannya kering. Gelas di atas nakasnya juga kosong. Tubuhnya lemah dan sakit disekitar tubuhnya semakin menjadi-jadi. Oli turun dari ranjang dan keluar dari kamar dengan perlahan. Tidak ada seorang pelayan pun yang ada di luar ia terpaksa ke dapur sendiri untuk menyegarkan kerongkongannya.

Oli turun dari tangga dengan hati-hati. Jika di pikir-pikir saat ia berada di pack Adam semua sudut kastil pasti selalu ada penjaga dimana-mana. Oli menebak mungkin para penjaga sedang berlatih, tetapi tak mungkin semuanya pergi berlatih dan meninggalkan kastil kan.

"Putri... Ariana?"

Oli terhenti mencari sumber suara yang memanggilnya tersebut. Seorang pria berkemeja hitam yang lengannya digulung itu berjalan kearahnya dengan tersenyum lebar. Oli ingat itu adalah teman Nicho, tunggu sebentar Oli tau namanya.

"Apa kabar Putri?"

"B-baik."

"Benarkah?" tanya lelaki itu sambil mengamati penampilan Oli dengan wajah pucat.

"Oh sebenarnya tidak, aku kurang enak badan." jelas Oli.

"Jika begitu sebaiknya anda istirahat."

"Aku tau, aku hanya ingin mengambil air." Oli menunjukkan gelas kosong kepada Lucas.

Lucas tersenyum, "boleh saya membantu anda, Putri?"

"Jika itu tak merepotkan."

Oli kembali ke kamar menunggu Lucas mengambilkan minumnya.

Tok tok tok...

"Masuk." jawab Oli duduk diatas ranjangnya.

Lucas membuka pintu sambil membawa segelas air putih ditangannya. "Aku izin masuk, Putri."

Lucas berjalan membawa segelas air dan meletakkan diatas nakas. "Apa ada yang bisa saya bantu lagi, Putri?"

"Tidak." Oli menggeleng pelan. "Terimakasih Pangeran atas bantuannya."

"Sama-sama."

Bukannya pergi pria itu malah mengamati seisi kamar Oli dan duduk di sofa tak jauh dari ranjang. Oli kira pria itu akan pergi setelah membantunya membawa air. Oli mengerti tak ada yang gratis didunia ini, pria itu menginginkan waktu bersamanya. Ya tak masalah, lagipula ia pun juga tak bisa untuk tidur lagi.

"Menurut anda, bagaimana dunia werewolf?" tanya Lucas.

"Menarik. Walaupun dunia manusia jauh lebih menarik."

ELYSIAN : The Princess is Hidden [Werewolf]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang