26 - Mengintai

3K 188 5
                                    

Jam 2 pagi mereka bergerak menuju Black Moon Pack. Menurut penuturan salah satu mata-mata biasanya penjagaan saat pagi bertukar dan itu membuat penjagaan sedikit melemah.

"Wajah mu cemberut. Kau tak usah sungkan duduk di punggung calon Alpha mu." ucap Al serigala Nicho.

Awalnya Sora menolak untuk berubah menjadi serigala dan akan naik ke punggung salah satu warior tetapi Nicho meminta Sora untuk bersamanya. Ralat, pria itu memaksanya.

Sora memutar bola matanya tak menanggapi keusilan Al.

Al dan Nicho cukup berbeda, Nicho mempunyai wibawa dan tau dimana tempat untuk serius atau bercanda. Berbeda dengan Al, serigalanya itu selalu bercanda apalagi ia sangat suka mengusili Sora. Itulah mengapa Sora malas jika Nicho berubah menjadi Al.

"Ngomong-ngomong kapan kau siap untuk menjadi Luna-ku?"

Sora tetap diam tak membuka mulut sedikitpun. Para warior jauh didepan jadi obrolan mereka tak akan terdengar.

"Nicho sangat lamban kau tau, dia..."

"Diamlah. Yang terpenting sekarang adalah Putri Ariana, singkirkan urusan-urusan mu yang lain." potong Sora.

"Jadi maksud mu kita tidak penting?"

Sora diam tak menjawab.

"Setelah Oli kembali aku akan memaksa Nicho untuk mengatakannya pada Ayah dan Ibu supaya kau berhenti mengawal Oli. Setelah itu aku akan menandai mu dan aku akan menjadi Alpha."

"Al tapi kau..."

"Tidak ada bantahan."

"Al kau tak mengerti. Ah sudahlah."

Satu lagi sifat Al yang tak Sora sukai. Al itu pemaksa dan tak mau dibantah dia ingin semua berjalan sesuai apa yang ia inginkan.

Lalu sepanjang jalan mereka hanya diam tak berbicara lagi.

Akhirnya saat subuh mereka tiba di perbatasan Black Moon Pack. Walaupun penjagaan bertukar tetapi tetap sulit untuk menembus masuk kesana. Kini Nicho sudah berubah ia sedikit terkesima dengan Black Moon Pack dari sisi pertahanam mereka.

Setelah berhasil masuk dan mereka pergi ke pasar memakai jubah hitam. Untungnya di Black Moon Pack kebanyakan rakyatnya memakai jubah jadi mereka tak menarik perhatian sedikitpun.

Informasi yang mereka dapatkan adalah Oli terlihat berada di pasar di temani pengawal khusus istana. Itulah mengapa mereka langsung menuju pasar selain untuk membaur bersama orang yang lainnya. Tapi sepertinya tak ada tanda-tanda jika Oli akan kesini lagi. Akhirnya mereka memutuskan untuk mencari temat peristirahatan sambil membuat rencana.

"Pangeran saya kurang yakin jika Putri Ariana akan ditemukan sekarang. Penjagaan gerbang pack saja begitu ketatnya." ucap salah satu warior.

Mereka kini dalam sebuah kamar kecil yang sengaja mereka sewa untuk tempat beristirahat. Sora menggigit bibir dalamnya mulai terpengaruh akan ucapan warior itu. Jika Oli tak di temukan ia lebih baik mati dari pada merasa bersalah seumur hidup.

"Maka dari itu kita berpencar mencari Putri. Aku ingin kalian setidaknya mendapatkan informasi tentang dia." ucap Nicho.

Mereka semua mengangguk.

"Aku akan mencari di bagian penjara dan istana."

"Tidak." Potong Sora. "Biar aku yang melakukannya."

"Sora ini bukan waktunya untuk merasa bersalah atau bertanggung jawab."

"Nick, resiko tertangkap di istana lebih besar. Bagaimana jika kau tertangkap? Bukankah ini adalah peluang besar bagi Alpha mereka."

"Lalu bagaimana jika kau yang tertangkap?"

"Setidaknya tak ada yang berubah. Mereka tak dapat apapun jika menangkap ku, berbeda dengan mu Nick."

"Sora, tapi kau adalah—"

Sora langsung mengenggam tangan Nick erat, ia menggeleng.

"Nick pikirkan Oli, pikirkan pack mu. Kau adalah calon Alpha."

Nicho menghela nafasnya kasar merasa kalah dengan Sora. Tak ada yang salah dengan apa yang Sora katakan. Jika ia tertangkap maka tentu saja Alpha Black Moon Pack akan merasa untung besar karena ia menangkap calon Alpha. Apalagi Alpha Black Moon Pack sangatlah licik, ia sangat haus dengan kekuasaan tak pernah berubah dari Alpha yang terdahulu.

Tapi bagaimana ia membiarkan Sora dalam bahaya seperti itu. Sora adalah mate nya, belahan jiwanya yang tak pernah ia katakan kepada siapapun. Maka dari itu semua menyangka bahwa ia belum menemukan mate nya sampai sekarang.

Saat siang semua pergi berpencar mencari setidaknya informasi tentang Oli atau yang mereka sebut Putri Ariana. Ya mereka adalah orang yang sama.

Kini tinggal Nicho dan Sora didalam kamar sedangkan warior yang lain telah duluan pergi mencari. Tampak wajah khawatir Nicho yang sangat berat untuk membiarkan Sora untuk pergi. Bukan ia meremehkan kemampuan Sora, perempuan itu sangat hebat maka dari itu Alpha memerintahkan ia untuk menjaga Oli. Tapi kemungkinan-kemungkinan yang membuat ia tak bisa bertemu Sora lagi membuat hatinya tak tenang.

Sora memakai jubah hitamnya tadi dan memakai tudung dari jubah tersebut. Nicho masih berdiri memandanginya sejak tadi. Sora mendekat.

Nicho langsung memeluk gadis itu erat menelusupkan wajahnya pada bahu Sora. Sora mematung jantungnya memompa sangat cepat tapi ia paksakan untuk membalas pelukan dari Nicho.

"Berjanjilah untuk hidup." ucap Nicho masih memeluk Sora. Nada suaranya penuh dengan kesungguhan dan tak rela.

Tiba-tiba rasa haru memasuki rongga dadanya membuat ia sesak dan tercekat. Ia pasti akan melindungi Oli bahkan jika ia harus mati tapi jika harus berpisah dengan Nicho membuat ia tak bisa menepati janjinya itu.

Ia benci tentang fakta bahwa ia adalah mate dari Nicho. Ia benci fakta jika ia juga menginginkan Nicho. Ia benci keadaan kenapa harus dirinya yang ditakdirkan MoonGoddes untuk menjadi belahan jiwa Nicho. Kenapa bukan gadis yang lain? Kenapa harus ia?

Nicho mengurai pelukannya karena belum juga mendapat jawaban dari Sora. Tampak mata gadis itu memerah tanpa bertanya lagi Nicho mengelus pipi Sora lembut dengan jempolnya. Sora mengangguk memaksakan tersenyum lembut walau dadanya terasa sesak.

Setelah melepas pelukan Sora terlebih dahulu keluar dari kamar dan segera pergi menuju ke arah istana. Tak menampik bahwa sekarang jantungnya berdegup bukan karena Nicho lagi tetapi lebih kearah rasa takut.

Ia bersembunyi di balik pohon setelah tiba di depan istana. Ia lalu memakai kalung yang ia ambil dari sakunya. Lalu seketika rambut merahnya berubah warna menjadi hitam. Ia kembali memakai tudungnya pergi mencari jalan masuk menembus gerbang istana yang di jaga ketat oleh pria berbadan besar.

ELYSIAN : The Princess is Hidden [Werewolf]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang