2.Bertemu

2.1K 80 5
                                    


Nyatanya aku adalah seorang pembohong yang mengatakan bahwa aku baik-baik saja saat melihat dia dengan orang lain. Dan sebenarnya seperti tertusuk ribuan jarum.

****

Disini di perpustakaan ocha berada, ia sangat bosan karena kelas ocha mendapat free class. Ia memilih untuk membaca novel dengan tenang.

Saat sedang memilih buku, ia tertarik dengan buku yang bersampul warna biru cerita Perjalanan seorang sastrawan.

Dan ketika ocha ingin mengambil. Ada seseorang yang juga ingin mengambil buku tersebut. Sontak ocha langsung melihat siapa orang tersebut, betapa terkejutnya ocha.

"Buat lo aja" ucap pria itu tersenyum. Ocha diam membeku disana, ia melihat senyum adit yang sangat manis dengan jarak yang dekat. Sebuah keberuntungan bagi ocha.

"Ehh kak, buat kak adit aja" ucap ocha ramah. Adit menggeleng

"Buat lo aja, kayak nya lo yang lebih tertarik gue cuma iseng aja tadi kok" jelas adit. Ocha senang bukan main bisa mengobrol dengan adit tak henti-hentinya ocha tersenyum, seakan telah mendapatkan emas yang berlimpah dengan cuma-cuma.

"Ohh gitu" adit hanya mengangguk lalu pergi mencari buku lainnya. Sedangkan ocha ia memilih duduk dan membaca buku pilihannya.

Tak lama adit tiba-tiba duduk disebelah ocha sontak membuat ocha senam jantung sekarang. Jantungnya berdetak tak beraturan.

"Boleh kan duduk sini?" Tanya adit.

"B-boleh kok kak" ucap ocha terbata-bata karena gugup.
Adit tersenyum lalu kembali fokus pada bukunya.

Ocha sama sekali tidak fokus dengan buku yang ia baca karena adanya adit disampingnya. Namun ia sangat beruntung.

jika boleh izinkan aku meminta agar waktu berhenti, biarkan aku bersama dengan orang yang ku nanti, biarkan aku menjadi orang beruntung meskipun hanya sedetik.

***

Ocha sudah berada didalam kelasnya. Ia tak henti-henti nya tersenyum membuat kedua sahabatnya bergidik ngeri.

Apakah ocha kesambet setan perpustakaan? Atau jangan jangan dia kesambet pas jalan ke kelas? Hal itulah yang menjadi pertanyaan kedua sahabatnya.

"Cha? Lo gila ya?" Tanya dinda spontan membuat ocha melotot kearah dinda, namun ia kembali senyum-senyum tidak jelas.

"Beneran gila dia din!" Pekik alisha heboh.

"Enak aja, gue gak gila!" Bela ocha.

"Lah terus itu, senyum-senyum gak jelas kenapa?" Tanya alisha.

"Tadi ketemu kak adit, terus ngobrol" jelas ocha.
Alisha dan dinda terkejut sekaligus senang karena ocha sudah ada perkembangan, namun tetap saja masih ada rasa takut kalau ocha nanti tersakiti.

"Bagus dong" jawab dinda.

"Ada kemajuan dikit" tambah alisha. Ocha mengangguk semangat.

***

Sekarang ini ocha sedang berguling-guling di kamar, ia bosan dirumah sangat sepi hanya ada Bi mirna. Mamah ocha sedang ada bisnis di singapore dan papah ocha juga lagi ada bisnis di New york.

Hurt Love (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang