Ini yang tersulit.
Bertahan sebagai teman dengan hati yang ingin lebih dari sekedar teman.⚛️⚛️⚛️
"Beneran kak Adit ajak lo ketempat favorite dia?" Pekik Alisha heboh.
"Iya, diem dong jangan keras-keras kita lagi di cafe," ucap ocha.
"Ehh,iya maaf hehe."
"Iya, gue gak nyangka sih, Aletta pun belum pernah dia ajak kesana loh," ucap Ocha tersenyum lebar.
"Cie kemajuan nih. Haha," ucap Alisha, membuat ocha hanya tersenyum malu-malu.
"Ehh berarti lo tuh spesial buat dia!" Lanjut alisha
"Spesial gimana? Kita tuh hanya sekedar temen," ucap Ocha.
"Buktinya aja orang pertama kali yang diajak ketempat itu lo bukan si kak Aletta," ucap Alisha meyakinkan Ocha
"Ngaco," ucap Ocha lalu menyeruput Moccalate nya.
✡️✡️✡️
Hari ini hari yang cerah, secerah suasana hati Ocha saat ini.
"Kak Adit," sapa Ocha kepada Adit yang tak sengaja bertemu dikoridor depan lapangan upacara.
"Hai cha," sapa Adit balik.
"Cha boleh cerita nggak?" Tanya Adit hati-hati, Ocha mengangguk antusias.
"Enggak disini," ucap Adit.
"Dimana?" Tanya Ocha
Tanpa menjawab Adit langsung pergi dari hadapan Ocha. Ocha masih bingung namun Adit membalikkan badanya dan menyuruh Ocha untuk mengikutinya."Ikuti gue," titah Adit.
Sampailah mereka dirooftop ini. Tempatnya sepi, selain taman belakang tempat ini cocok untuk orang yang suka tenang dan cocok untuk orang yang menenangkan diri.
Langit cerah namun tak panas, semilir angin membuat mereka diam merasakan nikmat tuhan.Mereka tengah duduk sampingan disalah satu kursi yang berada disana.
"Mau cerita apa kak?" Tanya Ocha memecah keheningan.
"Gue suka sama orang, tapi gue takut buat nyatain perasaan gue," ucap Adit memandang lurus kedepan.
Ocha tau orang yang dimaksud Adit adalah Aletta teman sekelasnya yang dikabarkan dengan dekat dengan Adit.
Iya sakit hatilah yang Ocha dapat. Orang yang ia sukai, orang yang ia sayangi didepan matanya membicarakan perempuan lain, meskipun sekedar teman namun Ocha juga merasakan sakit hati."Kenapa takut,kak?" Tanya Ocha sebisa mungkin tidak gugup.
"Gue takut aja dia nolak, soalnya kalo gue deket dia, dia kayak terganggu deh," ucap Adit.
"Mungkin butuh waktu kak," ucap Ocha, Adit hanya menggangguk.
"Oh iya, gak mau gitu curhat sama gue?" Tanya Adit kepada Ocha.
Ocha yang tadi pandangannya lurus kedepan menengok kearah Adit.
"Emang boleh?" Tanya Ocha hati-hati.
"Ya boleh lah! Gratis gak bayar kalo mau bayar juga gak papa gue ikhlas," ucap Adit terkekeh, Ocha juga terkekeh dengan tingkah Odit yang seperti ini.
"Jadi gue suka sama seseorang, tapi dia suka sama yang lainnya. Sakit baget tau rasanya," ucap Ocha dengan nada parau dengan menahan air matanya agar tidak jatuh.
"Kalo jodoh balik lagi kok, tenang aja waktu gak ada yang tau cha," ucap Adit dan pelan-pelan Adit mengusap punggung Ocha untuk menenangkan.
"Iya, tapi kayaknya sulit buat gue kalo tau dia udah jadian sama orang lain," ucap Ocha masih denga suara paraunya.
"Udah jangan nangis, ikhlasin demi orang yang lo sayang bahagia" ucap Adit.
Sulit kak, andaikan lo tau kalo yang gue maksud itu lo- batin Ocha.
"Enggak kok, Kalo gue bisa, nyatanya ikhlas adalah satu kata yang gampang diucapin tapi sulit dilakuin."
"Gue ada disini kok, buat lo, buat temen kesayangan gue ini," ucap Adit. Seketika rona dipipi Ocha muncul ketika Odit mengucapkan kesayangan. Sampai dia lupa sebelum kata kesayangan ada kata teman disana.
"Makasih ya," ucap Ocha tulus.
"Iya sama-sama," ucap Adit tersenyum simpul.
Lagi-lagi Ocha harus menahan rasa sakit dihatinya karna Adit tak henti-hentinya menceritakan tentang Aletta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Love (selesai)
Teen FictionPeringkat cerita : Rank 1 in Menyerah Ditempat yang sepi, gadis itu menangis meluapkan segala pedih yang tersimpan. Menyakitkan jika harus mengingat betapa kejam dunia mempermainkannya seakan dunia tak memperbolehkannya untuk bahagia. Bintang Arisq...