Jangan terjebak oleh perasaan-perasaan yang melemahkanmu, hidupmu bukan untuk itu.
🌻🌻🌻
"Jangan nangis, nanti cantiknnya hilang" Ucap seseorang dari arah belakang,Aldo.
"Ayo kembali ke hotel, nanti sakit kalo kelamaan diluar." ucapnya lagi.
Ocha menggeleng, lalu Aldo segera menghampiri Ocha yang tengah berdiri didekat lampu tumblr yang menyala di dahab pohon.
"Gak usah sedih, kalo memang itu yang terbaik, lepasin. Lo juga kan yang mau." Tanya Aldo. Ocha menggeleng "kenapa gitu? Tadi bilangnya apa sama Adit?" Tanya aldo.
"T-tadi gue bilang, k-kalo dia gak anggep hubungan i-ni ada gue minta putus, dia mutusin gue dulu" jelas ocha, Aldo tersenyum samar.
"Gak usah senyum!" Sunggut ocha, kini Ocha beralih duduk di sebelah aldo.
Mendengar penuturan ocha yang menurutnya lucu, aldo terkekeh geli."Terus dia ngomong apa lagi?" Tanya aldo, raut mukanya mendadak serius.
"Dia bilang kalo selama ini dia pura-pura cinta sama gue" jelas Ocha.
"Udah, laki-laki gak cuma Adit doang, Jangan menutup hati buat satu orang yang gak mengerti" sunggut aldo.
"Iya-iya" ucap ocha.
"Ngapain tadi nangis?" Tanya aldo.
"Sedih" sahut ocha dengan muka memelas.
"Jorok, ingusnya keluar hih!" Ucap aldo menunjuk hidung ocha yang memerah akibat menangis. Ocha segera meraba hidungnya, tidak ada ingus. Dasar aldo tukang ngibul!
"Bohong ih aldo!" Ucapnya.
"Senyum coba?" Pinta aldo, ocha menggeleng "enggak, salah siapa bohongin gue" ucap ocha. Aldo terkekeh.
"Yaudah, Pulang gih istirahat" titah aldo. Ocha mengangguk, lalu pergi meninggalkan aldo yang tengah beradu pada pikirannya.
"Inget al, dia sahabat lo" gumamnya pada diri sendiri.
***
"Aku gak mau tau pah, gimanapun caranya papah harus bujuk om Mahesa" pinta gadis itu kepada Ayahnya lewat Telefon.
"Oke,makasih pah"
Sambungan telfon terputus, ia tersenyum sinis untuk saat ini.
Aletta keluar kamarnya, ia melihat Ocha yang sedang duduk di cafe bar di hotel.
Dengan senang hati Aletta menghampiri Ocha."Hi, Cha!"sapa Aletta dengan senyum mengembang membuat Ocha yang melihatnya muak setengah mati.
Ocha ingin beranjak bukannya ia tak menghargai kehadiran Aletta, tetapi ia tak ingin ribut untuk pagi ini.
"Gak usah pergi, gue mau ngomong sama lo!" ucap Aletta, mau tak mau Ocha kembali duduk.
"Apa?" tanya Ocha.
"Gue cuma mau peringatin, jauhin deh Adit, karena cepat atau lambat dia akan jadi milik gue!" ucap Aletta menekan kata milik.
Ocha terkekeh "Ambil sana, lagian gue udah putus sama dia!" ucap ocha tak kalah menekan kata putus.Kini Aletta yang tersenyum penuh kemenangan "Bagus deh kalo gitu," Ocha tak menggubris lagi perkataan Aletta dan memilih untuk pergi kekamarnya.
Ocha duduk dibalkon kamarnya, Kamar sepi tidak ada Dinda dan Alisha karena kedua orang tersebut sedang berjalan-jalan pagi.
Memorinya kembali memutar kejadian semalam, dimana saat ia putus dengan Adit. Lalu beralih pada kenangan-kenangannya pada Adit.
Seharusnya dulu, Ocha tak bertemu dengan Adit.
Seharusnya dulu, Ocha tak menaruh hati pada Adit.
Seharusnya dulu, Ocha tak jatuh cinta dengan Adit.Ocha tersenyum, tersenyum miris lebih tepatnya. Ini terlihat berlebihan tapi percayalah melupakan itu sulit, melupakan tak semudah untuk membuat kenangan.
"Galau mulu" ucap Alisha yang baru datang dan diikuti Dinda dibelakangnya.
"Sok tau" cibir Ocha, Alisha justru terkekeh.
"Mau gue ajarin cara move on?" ucap Alisha.
"Halah sok-sok'an lo lis," cibir Dinda.
"Gini-gini gue juga jagonya move on" sunggut Alisha. Dinda terkekeh "Karena lo jomblo jadi paling-paling move on sama bias!" ucap Dinda. Ocha hanya memperhatikan tanoa minat sama sekali.
"Gini cha, Move on itu yang di lupain kenangannya bukan orangnya" ucap Dinda berusaha menasehati. Ocha mengangguk.
"Masih banyak orang diluar sana yang lebih baik, bukan cuma Adit laki-laki didunia ini, disekeliling lo juga ada orang yang selalu perhatiin lo, tapi gue rasa lo yang gak peka dan malah membuat harapan lebih sama satu orang" jelas Dinda panjang lebar.
"Siapa?" Tanya ocha dengan kening berlipat.
"Ya, pikir aja sendiri" ucap Dinda, lalu bangkit dari duduknya.
"Siapa, Din.?" Tanya Ocha penasaran.
"Cari tau sendiri, gue mau mandi" Ucap Dinda sedikit berteriak karena ia sudah masuk ke kamar mandi.
Ocha menghela nafas panjang, rasanya ia ingin tidur, tidur hanya tidur untuk sepanjang hari.
***
Tbc!
Kira-kira apanih rencana Aletta sama papahnya? Hayo apa hayo hihi.
Maaf nii ya pendek banget updatenya.
Tapii
Diusahain aku cepet updatenya hehe.
Oke, jangan lupa vote&comment!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Love (selesai)
Teen FictionPeringkat cerita : Rank 1 in Menyerah Ditempat yang sepi, gadis itu menangis meluapkan segala pedih yang tersimpan. Menyakitkan jika harus mengingat betapa kejam dunia mempermainkannya seakan dunia tak memperbolehkannya untuk bahagia. Bintang Arisq...