Ingin memberhentikan waktu, hanya sedetik aku tak siap untuk semua ini :)
HT28
.
..
...
"Gue pergi dulu ya!" Pamit ocha kepada kedua temannya yang masih asik memakan makanannya dikantin. "Elah buru-buru amat lo" eletuk dinda. Ocha mendengus pelan
"Kak adit udah nunggu diparkiran" ucap ocha nyengir kuda."Yaudah sono pergi" ucap alisha. Ocha mendengus lagi "Iyaudah Bye!" Ucapnya lalu pergi dari hadapan dinda dan alisha.
Ocha berjalan menuju parkiran, sesekali gadis itu bersenandung kecil. Namun, ia melihat seseorang yang akhir-akhir ini jarang ia temui.
"Aldo!!" Panggilnya saat melihat aldo sedang duduk dikoridor. Ocha segera menghampiri aldo.
"Lo ngapain disini? Belum pulang?" Tanya ocha, aldo tersenyum kecil.
"Duduklah" ucap aldo terkekeh.
"Heh, ya tau lah. Maksudnya lagi nunggu siapa?" Tanya ocha lagi.
"Lo" ucap aldo.
"Gue?" Tunjuk ocha pada dirinya sendiri. Namun, aldo malah terkekeh geli "enggaklah, gue lagi nunggu Bu heni lagi ngambil undangan yang dititipin ke gue" ujar aldo. Ocha mangut-mangut.
"Lo juga, kenapa belum pulang?" Tanya aldo.
Ocha menepuk jidatnya pelan.
"Aish! Gue lupa kak adit nunggu diparkiran!" Pekik ocha, aldo lagi-lagi malah terkekeh geli melihat tingkah ocha.
"Ngapain ketawa? Gila ya?" Ujar ocha. Aldo mendengus "ngapain masih disini? Sono keparkiran kasian Adit nunggunya lama" ucap aldo. Ocha mengangguk "Bye Al!" Ucapnya lalu berlari kecil meninggalkan aldo yang sedang tersenyum miris disana.
Ocha telah sampai diparkiran, ia segera menghampiri mobil adit yang masih terparkir rapi disana.
"Maaf ya" ucap ocha pada saat masuk kedalam mobil adit. Adit hanya bergumam lalu segera menjalankan mobilnya.
Selama perjalanan keduanya hanya diam membisu.
Mobil adit sudah terparkir didepan rumah ocha, ocha segera membuka sealtbelt.
"Makasih ya kak, mau mampir?" Tanya ocha, adit menggeleng "enggak, makasih gue pulang dulu" ucap adit ocha mengangguk lalu segera turun.Ocha melambaikan tangan kepada adit meskipun adit tak melihatnya.
****
Aldo sedang merapikan sedikit rambutnya yang berantakan, Jam menunjukkan pukul 7 malam, kali ini ia akan pergi kerumah ocha karena Sarah yang memintanya.
Aldo memasuki mobilnya lalu segera melenggang pergi.
Tak butuh waktu lama, mobil aldo sudah terparkir manis didepan rumah ocha, pria itu turun lalu masuk kedalam rumah dengan seenak jidatnya. Maklum hubungan keluarga ocha dengan aldo itu sangat dekat, bahkan sudah seperti keluarga sendiri sudah tak heran jika aldo seperti itu.
"Halo tan" sapa aldo pada sarah yang sedang sibuk memotong buah di dapur.
"Eh, Aldo udah sampai" ujar sarah, lalu meletakkan pisau.
"Iya tan, Ada apa nih tumben aldo disuruh kesini?" Tanya aldo. Sarah tersenyum samar, ia menggiring aldo menuju ruang tengah.
"Tante mau nyusul papahnya Ocha ke New York seminggu, tante harap kamu mau jagain ocha" ujar sarah, dan pada saat itu juga ocha sedang berjalan kearah dapur. Jelas ocha dengar penuturan mamahnya.
"Hah? Mama mau nyusul papah?" Cerocosnya dan mengambil duduk disebelah aldo.
"Iya, lusa mamah berangkat" ucap sarah.
"Ish! Kok dadakan?" Tanya ocha.
"Mamah lupa kasih tau" ucap sarah, Ocha mengangguk. Ocha bukan orang yang akan melarang orang tuanya pergi, ocha tau mereka bekerja untuk dirinya, buat siapa lagi kalo bukan untuk dirinya?
"Iyaudah deh, tapi kenapa harus dijagain aldo? Ocha kan udah gede" ucapnya.
"Gede badannya," celetuk aldo terkekeh, membuat sarah pun terkekeh.
"Jadi gue gendut?" Sahut ocha, aldo menggeleng "Enggak"
"Terus?tadi bilang gede" kekeh ocha.
"Kalo kecil mah semut cha" sahut aldo.
Ocha hanya mendengus lain pada aldo dan Sarah mereka terkekeh.
"Tan" panggil aldo.
"Iya? Kenapa?" Tanya sarah.
"Aldo mau ajak keluar ocha boleh? Bentar doang kok" tanya aldo, Sarah mengangguk.
"Boleh, pulang jangan malem-malem ya" ucap sarah. Aldo mengangguk tangan membentuk hormat "Siap tan" ucapnya. Lalu membawa ocha keluar rumah.
"Mau bawa gue kemana?" Tanya ocha,
"Pasar siang" jawab aldo asal.
"Yang bener" ucap ocha tak percaya.
"Pasar malem ocha" ucap aldo sambil mengacak puncak kepala ocha.
Tak butuh waktu lama, mereka tengah berada dipasar malam,Suasana yang ramai dan menyenangkan.
Ocha mengedarkan pandangannya, matanya berbinar kala melihat kedai penjual susu beraneka ragam.
"Aldo!" Pekiknya menarik lengan aldo.
"Apa?" Tanya aldo sembari mengusap kupingnya yang terasa berdengung akibat suara cempreng ocha.
"Mau beli susu itu" ucap ocha dengan menunjuk kedai susu.
"Ayo" ajak aldo, Ocha mengangguk semangat lalu berjalan mendahului aldo, aldo yang melihatnya pun hanya geleng-geleng kepala.
"Masih sama kaya dulu, Dasar Bocah" gumam aldo terkekeh geli.
***
Aldo meletakan boneka super besar yang ia dapatkan untuk ocha.
"Jangan kasih situ, ngehalangin jalan gue" ucap ocha, aldo kembali menggeser boneka itu.
"Jangan kasih situ,kasian nanti kedinginan" ucap ocha lagi pada saat tau bahwa boneka besarnya itu dikasih di dekat pintu balkon.
"Terum mau kasih dimana? Capek kali ini boneka gak tanggung-tanggung besarnya" ucap aldo, Ocha hanya nyengir.
"Kasih sofa aja" ucap ocha, namun gadis itu nampak berfikir lagi.
"Jangan deh, Sini aja dekat meja belajar gue" ucapnya lagi, aldo menurut meletakan boneka itu didekat meja belajar gadis cerewet yang ada didepannya ini.
"Cha! Yang bener dong!" Ucap aldo dengan nada sedikit meninggi, emosinya sudah mencapai di ubun-ubun kepala. Sekali lagi ocha hanya nyengir, membuat aldo ingin sekali memasukan ocha kekandang buaya.
"Hehe, maaf ya aldo" ucapnya, aldo mendengus.
"Bawa keatas kasur biar bisa dipeluk" ucap ocha tersenyum manis.
***
Tbc.
Lama ga Up hehe.
Gimana? Suka sama ocha adit/ocha aldo?Jangan lupa vote&comment ya!
See you next part
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Love (selesai)
Teen FictionPeringkat cerita : Rank 1 in Menyerah Ditempat yang sepi, gadis itu menangis meluapkan segala pedih yang tersimpan. Menyakitkan jika harus mengingat betapa kejam dunia mempermainkannya seakan dunia tak memperbolehkannya untuk bahagia. Bintang Arisq...