Jika manismu hanya untuk menyakiti, jangan pernah kembali.
🌻🌻🌻
Ocha, gadis itu berjalan santai menyusuri koridor sekolah, beberapa murid menyapa dengan senyum ramah, tak segan-segan ocha membalas senyum tak kalah ramah.
Ocha telah sampai dibangku nya sudah ada alisha yang berkacak pinggang didepannya.
"Kenapa lis? Pagi-pagi udah masem aja tuh muka" ucap ocha meletakkan tas ranselnya dan duduk dibangkunya. Alisha juga duduk dibangku samping ocha matanya memperhatikan ocha penuh selidik.
"Muka lo kok seneng banget kayaknya?" Tanya alisha menyelidik.
"Emang kenapa? Harus gitu gue muram mukanya biar lo seneng?" Ucap ocha.
"Lo kenapa sih?" Lanjutnya.
"Jangan bilang lo maafin adit begitu aja? Ngaku!" Sentak alisha.
"Ya, orang minta maaf ya dimaafinlah, masa iya Tuhan aja maha pemaaf" ucap ocha."Gue punya sahabat kok bego banget ya, disakiti terus tapi diem aja" sindir alisha, ocha berdecak
"Terus mau lo apa? Gue putusin dia?" Tanya ocha asal. Alisha membulatkan matanya "Ya! Boleh juga" ucap alisha heboh.
"Eh eh Yakali, kagak-kagak." Ucap ocha karena sadar akan ucapannya tadi.
"Yee, dasar labil" ucap alisha. Gadis itu membenarkan posisinya sedikit mencondongkan tubuhnya."Gue saranin nih,Lo jadi orang jangan terlalu baik. Kadang yang baik malah diinjek-injek harga dirinya dan dianggap lemah, kasian harga diri lo. Hidup lo bukan untuk itu" ucap alisha menasehati. Ocha mengangguk-anggukan kepalanya berfikir sejenak lalu gadis itu tersenyum.
"Makasih" ucapnya sambil memeluk alisha dari samping.
"Untuk?"
"Udah mau jadi sahabat gue yang baik" ucap ocha, alisha terkekeh begitupun dengan ocha.
🌻🌻🌻
Bel istirahat sudah berbunyi sejak tadi, kantin sudah penuh dengan orang-orang yang lapar.
Adit keluar dari kantin yang sangat ramai, serasa tidak ada minat untuk masuk kembali.
Adit memilih untuk pergi ke rooftop, tempat favorite nya dikala sedang tidak dalam mood yang baik.Adit melangkahkan kakinya dianak tangga yang menuju ke rooftop.
"Adit!!" Panggil seseorang dari belakang, adit berbalik dan didapati gadia cantik yang selalu singgah dihatinya. Aletta.
Tidak bisa dipungkiri meskipun seorang adit ingin belajar melupakan aletta dan berpaling ke ocha, namun tetap saja saat melihat wajah aletta seperti ada dorongan untuk mendekati aletta lagi. Begitulah manusia selalu kalah oleh ego.
"Gue ikut ya?" Tanya aletta saat sudah sampai didepan adit. Adit tersenyum "lo balik kekelas aja, diatas panas" tolak adit secara halus. Karena saat ini adit hanya butuh ketenangan.
"Yaah, padahal gue pingin liat suasana kota dari atap" ucap aletta melemas.
"Kapan-kapan aja kalo cuaca nya mendukung, ya?" Ucap adit. Aletta mengangguk lalu segera meninggalkan adit yang kembali melangkahkan kakinya menuju rooftop.
Adit duduk disalah satu bangku panjang yang ada di rooftop.merasa pegal cowok itu segera membaringkan tubuhnya dan memejamkan matanya karena terik matahari membuat matanya sakit jika terbuka.
Tak lama adit merasakan tidak lagi panas matahari yang menyengat, ia membuka matanya perlahan, dilihatnya ocha yang sedang berdiri didepannya dengan senyum manisnya.
"Eh" kaget adit dan langsung merubah posisinya menjadi duduk. Ocha juga ikut duduk disamping adit.
"Kok tau gue disini?" Tanya adit.
"Tau dong" ucap ocha dengan nada yang bangga.
"Tau darimana?" Tanya adit lagi.
"Kan gue cenayang kak" ucap ocha terkekeh begitupun dengan adit.
"Bisa ae lo" ucap adit. Mereka meredakan tawanya
Suasana hening yang menyeruak. Hingga pada akhirnya ada yang membuka suara. "Alasan lo suka sama gue kenapa sih?" Tanya adit tiba-tiba, ocha menoleh kesamping. Kearah adit.
"Suka apa cinta?" Tanya ocha
"Emang beda?" Tanya adit."Kalo suka ya cuma sekedar suka, dan rasa itu akan hilang cepat atau lambat. Kalo cinta itu bertahan lama kak sulit untuk dihilangkan" ucap ocha. Adit mengangguk
"Jadi? Lo cinta atau suka sama gue?" Tanya adit. Ocha tersenyum.
"Seharusnya gue yang tanya gitu sama lo kak" ucap ocha.
"Tapi kan gak ada salahnya gue tanya ke elo cha" ucap adit.
"Terserah deh" ucap ocha terkekeh.
"Jadi?" Tanya adit kembali.
"Mau tau banget?" Goda ocha. Adit mendengus kesal. "Tinggal bilang aja kok susah" ucapnya.
"Iya-iya becanda, jadi kalo menurut gue, gue tuh cinta sama lo kak, buktinya semakin hari gak hilang tapi tambah sayang" ucap ocha terkekeh.
"Belajar nge-gombal dari siapa?" Tanya adit sambil terkekeh kecil.
"Fakta kak, kalo kakak gimana?" Tanya ocha.
Adit diam tidak mengeluarkan satu katapun.
"Ah gue paham, gausah diomongin" ucap ocha tersenyum. Tersenyum untuk menyembunyikan luka yang ada pada hatinya.
Ocha tahu jika adit belum bisa menerima dirinya, dan kejadian kemarin pun ia tahu jika itu hanya semata. Ocha tahu hati adit hanya untuk aletta.
Mencintaimu adalah seperti angin, bisa dirasakan sensasinya tapi tidak akan pernah bisa aku genggam
🌻🌻🌻
Tbc!
Sorri banyak typo bertebaran wkwk.
Jangan lupa vote dan comment.
Gatau kenapa pingin update aja gitu haha.
Tinggalkan jejak💙
@hestidadr24
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Love (selesai)
Teen FictionPeringkat cerita : Rank 1 in Menyerah Ditempat yang sepi, gadis itu menangis meluapkan segala pedih yang tersimpan. Menyakitkan jika harus mengingat betapa kejam dunia mempermainkannya seakan dunia tak memperbolehkannya untuk bahagia. Bintang Arisq...