19.Kecewa

1.5K 55 2
                                    

Mencintai sewajarnya, Berjuang semampunya.
Melepaskan jika memang harus dilepaskan. Karena harga dirimu lebih berharga bukan untuk di injak-injak, kamu berhak bahagia.

🌻🌻🌻

Ocha, gadis itu berlari menuju kelasnya, air mata yang mengalir deras dari matanya. Katakanlah ia cengeng bahwa benar kenyataannya begitu bukan?

Ia tau mencintai adit hanya akan memberikan luka pada hatinya, namun tidak ada alasan yang tepat untuk menyerah. Itulah ocha gadis periang yang keras kepala.

"Kenapa?" Tanya alisha saat melihat ocha menangis sesegukan di bangkunya.

"Adit lagi? Buat ulah apa lagi dia?!" Ucap alisha dengan nada sedikit meninggi, seakan tidak terima dengan perlakuan adit kepada sahabatnya ini.

"Gausah nangis, lo gak berhak nangisin dia" ucap alisha dengan mengelus punggung ocha. Ocha tersenyum simpul, ia tau kekuatannya ada pada diri alisha, sabahat kecilnya.

"Woy! Kenapa sih pagi-pagi udah melow gini?" Ucap dinda yang baru saja datang.

"Biasa" ucap alisha melirik ocha dengan terkekeh kecil.
"Apaan coba?" Dengus ocha.

"Ngapain nangis? Gak dikasih uang jajan sama emak lo?" Ucap dinda terkekeh, begitupun dengan alisha dan ocha.

"Enak aja, emak gue mah baik" ucapnya.

Sahabat, dia yang mampu membuat senyum kita kembali saat sedih menghampiri, dia yang selalu ada meskipun kita terlalu mementingkan diri kita sendiri.

🌻🌻🌻

Bel istirahat tengah berbunyi nyaring di Garuda ini. Para siswa/siswi segera bergegas untuk pergi kekantin untuk mengisi perutnya yang kosong.

Ocha, gadis itu memilih berdiam diri dikelas, rasanya ia malas jika bertemu dengan siapa saja. Moodnya sedang tidak baik hari ini.
Ia mengecek ponselnya tidak ada notifikasi yang masuk. Ia memutuskan mengambil earphone dilaci mejanya dan segera memasangkan ditelinga, sekiranya sudah pas ia segera menyalakan musik favorite nya.

Merasa ada seseorang yang duduk disebelahnya ocha mengedarkan pandangannya,dilihatnya aldo dengan senyum manisnya.

"Hai" sapanya, ocha tersenyum samar dan melepas earphone dari telinganya.

"Kenapa gak ke kantin?" Tanya aldo pada ocha,
"Males"jawabnya acuh.

"Nanti sakit lagi loh" ucap aldo memperingati.

"Bodoamat lah" ucapnya lalu menelungkupkan wajahnya dimeja.

Tanpa sadar ada pasang mata yang memperhatikan mereka, siapa lagi kalau bukan adit.

...

Adit tidak menghampiri ocha saat bel pulang berbunyi.
Dan ocha memutuskan untuk duduk dihalte. Aldo sudah pulang dari tadi begitupun dengan alisha dan dinda.

Ocha mengedarkan pandangannya, sampai jatuh pada dua orang yang sedang bersiap untuk pergi. Siapa lagi kalau bukan adit dan aletta.

Hatinya memanas, kecewa dengan laki-laki yang menyandang sebagai kekasihnya itu. Matanya juga ikut memanas siap untuk mengeluarkan cairan bening.

Ocha mendongakkan kepalanya agar air matanya tidak tumpah begitu saja.

Lemah- batin ocha.

Dan pada akhirnya motor adit melaju begitu saja didepannya.
Ocha merasa ada sepercik rasa yang tidak rela. Rasa yang tidak bisa ia artikan antara cemburu dan marah. Antara cinta dan benci.

I hate you but i love you itulah yang menjabarkan posisi ocha saat ini.

Mencintaimu adalah sebuah rasa yang tak akan pernah aku duga, Mencintaimu adalah sebuah rasa sakit yang aku nikmati. Mencintaimu adalah ketidakpastian yang senantiasa aku genggam,namun. Enggan untuk aku lepaskan.

Bukan salah kamu, hanya saja hatiku salah menempatkan tempat untuk berlabuh.

...

Tbc


Update lagi nih.

Vote&comment💙

Comment yang banyak biar cepet update :)

See you next part

Hurt Love (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang