4.Bahagia

1.4K 65 9
                                    

Kalau tidak denganmu, dengan siapa lagi aku akan bahagia?

****

Ocha berjalan santai dikoridor sekolahnya. Hari ini ia sangat bahagia dan ia harap hari esok, esoknya lagi akan tetap seperti ini.

Ocha menyapa beberapa murid yang ada dikoridor dengan tersenyum. Senyumnya manis mampu membius siapa saja.

Ocha duduk dibangku. Sudah ada Alisha dan dinda ternyata.

"Wahh wahh Tumben kalian berdua pagi kalo berangkat?" ucap Ocha seraya mengeluarkan novelnya.

"Dinda gitu loh," ucap Dinda menyombongkan diri.

"Alah si Dinda cuma mau nyontek PR lo deng,Cha," ucap Alisha dengan mengejek Ainda. Dinda berdecak kesal.

"Ohh ya?" tanya Ocha memajukan tubuhnya dengan satu alis yang terangkat.

"Alisha juga,Cha," ucap Dinda tak mau kalah.

"Lah gue mah enggak," ucap Alisha membela dirinya.

Begitulah kalo ada Dinda dan Alisha ribut mulu, Tapi itulah cara mereka menyayangi. Berteman tidak harus diem-diem mulu yang ada cepat bosan, buatlah kesan pada sahabatmu.

"Udah gausah ribut, gue tau kalian berdua pasti butuh ini, semalem pasti gak ngerjain malah liat drakor kan?" ucap Ocha mengeluarkan buku Pr nya dan meletakkan diatas meja.

"Aduuhh, makasih ya Cha," ucap Alisha mengambil alih buku tersebut.

"Nah kan tuh bocah, Makasih ya Cha," ucap Dinda menyusul Alisha yang membawa buku Ocha kemeja depan meja milik Andin teman sekelas mereka.
Ocha hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya melihat tingkah sahabatnya. Mungkin suatu saat Ocha akan rindu masa seperti ini.

****

"Mau pesen apa?" Tanya seorang Aletta kepada Adit

Mereka sedang duduk berdua dikantin.

"Biar gue aja yang pesen, lo mau apa?" Tanya Adit.

"Enggak gue aja Dit," kekeh Aletta.

"Gue aja, mending lo duduk disini, tinggal bilang mau pesen apa?"

"Juz alpukat sama cilok aja deh," ucap Aletta pasrah.

"Oke, tunggu bentar," ucap Adit lalu pergi ke pedagang cilok dan juz.

****

"Cha liat deh itu," ucap Dinda menunjuk meja sebelah pojok dan terdapat Aletta dan Adit.

"Kenapa emang?" Tanya Ocha kepada Dinda.

"Ya, enggak sih emang lo enggak cemburu gitu?" Tanya Dinda.

Seketika Ocha tidak jadi memakan suapan baksonya itu dan menatap Dinda.

"Din, gue sama kak Adit tuh cuma temenan, gue gak berhak cemburu sama dia," ucap Ocha menjelaskan.

Ya meskipun hatinya sakit, tapi ia sadar posisinya hanya sebatas teman bukan lebih.

Ocha kembali menyuapkan baksonya ke mulutnya. Alisha dan Dinda menatap Ocha dengan tatapan iba.

Hurt Love (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang