12.hujan

1.3K 47 0
                                    

Ketika cinta itu melukai, disitu juga mengajarkan kita untuk kuat, menunggu sampai dia mengerti, Dan berharap dia akan kembali.

💫💫💫

Mata ocha mengerjap-ngerjap menyesuaikan cahaya yang masuk. Yang pertama kali ia lihat adalah ruangan bernuansa serba putih dan berbau obat-obatan.
Terlihat perempuan paruh baya yang sedang tidur di sofa rumah sakit. Tampak dari wajahnya wanita itu terlihat sangat lelah, mungkin dari semalam tidak tidur untuk menjaga ocha.

Ocha melihat tangan kirinya yang dipasang infus, ia menghembuskan nafas berat.

"Lagi" gumamnya.

Ocha kembali menatap langit-langit rumah sakit.

Tiba-tiba terdengar pintu terbuka, menampakan seorang laki-laki dengan mimik wajah panik.

Ia segera mendekat dan duduk di kursi sebelah bankar ocha.

"Binn,, lo kenapa?" Tanya aldo, ya laki-laki itu adalah aldo.semalam Sarahlah yang memberi tahu aldo perihal ocha sakit

"Gue gapapa al" ucapnya dengan senyum.

"Kok bisa sampe kerumah sakit gini?" Tanya aldo.

"Gue cuma kecapean doang kok,"

"Beneran?" Tanya aldo sekali lagi untuk memastikan.

"Iya, bener kok"

"Ada yang sakit?" Tanya aldi sambil memegang Tangan kanan ocha yang bebas dari selang infus.

"Ya tuhan, santai aja kali al gue gakpapa kok"

"Kalo masuk rumah sakit ya berarti kenapa-kenapa, Bin"

"Nge-drop gegara kecapean doang, lebay deh" ucap ocha terkekeh.

"Yee, yaudah istirahat gih" titah aldo, ocha hanya mengangguk mengiyakan.

💫💫💫

Sorenya ocha meminta untuk langsung pulang, ia tidak ingin menginap untuk malam ini dan dengan terpaksa sarah menuruti kemauan anaknya ini.

"Mah, besok chacha Sekolah ya?" Tanya ocha, dalam keluarganya ocha sering dipanggil dengan sebutan chacha, katanya lebih enak. Beda dengan aldo yang memanggilnya 'Bintang' karena katanya ia sama seperti bintang, selalu bersinar.

"Enggak! Kamu harus istirahat dong cha" ucap sarah tegas, ia tak ingin lagi anaknya ngedrop secara tiba-tiba.

"Tapi maaah..." Ucap ocha melemas.

"Enggak cha!" Ocha hanya menunduk dalam.

"Iya deh, tapi janji ya jangan kecapek'an lagi?" Ucap sarah melembut. Ocha mendongak menatap mamahnya dab tersenyum senang.

"Makasih ya mah!" Ucapnya.

"Yaudah kalau mau sekolah sekarang istirahat" ucap sarah dan membenarkan letak selimut yang dipakai ocha.

Beliau mengecup puncak kepala ocha sekilas lalu pergi.

💫💫💫

Pagi ini hari senin beruntungnya tidak diadakan upacara bendera karena hujan lebat tengah mengguyur kota jakarta.

Gemercik air yang meninggalkan bercak-bercak kemerahan dari tanah. Semua murid Sma Garuda terlihat sangat senang karena datangnya hujan dihari senin,

Ocha, gadis itu meletakkan kepalanya diatas meja terasa malas untuk sekedar bermain air hujan diluar, jika kemarin-kemarin ia sangat suka hujan beda dengan ini, ia sungguh sangat malas dengan hujan. Tidak ada niat sekalipun ia keluar dari kelas. Alisha bersama dinda sudah berada diluar kelas, sangat antusias untuk bermain air.

"Bin" panggil aldo dari kursi belakang, ocha masih tidak menghiraukannya dan tetap pada posisinya.

"Bin, lo gak keluar?" Ucap aldo sekali lagi.

Ocha hanya diam, sepertinya ia mulai tertarik dengan hujan? Ia perlahan bangkit dan menoleh kearah bangku belakang, dilihatnya aldo yang sedang tersenyum. Ocha pun ikut tersenyum.

"Ayo, mau keluar gak?" Ajaknya sekaligus bertanya. Aldo mengangguk dan segera bangkit, mereka berdua berjalan menuju keluar kelas, dilihatnya banyak murid Sma Garuda yang sedang bermain hujan, mulai dari kelas X-XII terlihat sangat bahagia.

Ocha melihat adit disana, bersama dengan teman-temannya yang lainnya. Rambut yang basah karena air hujan menambah ketampanannya. Ocha tersenyum senang.

"CHAA!!!" panggil adit, berteriak sambil melambaikan tangannya. Ocha tersenyum dan segera menghampiri adit, tidak peduli dengan aldo yang menanyakan mau kemana.

"Sini main" ajak adit, ocha menggeleng.

"Gak enak badan, nanti tambah sakit lagi" ucap ocha terkekeh.

"Ohh gitu" ucap adit manggut-manggut

Ocha duduk dikursi koridor, ia memperhatikan adit dan teman-temannya yang kini sedang bermain basket. Namun dahinya mengkerut saat melihat adit berjalan menuju kearahnya, ocha tersenyum.

Ocha menyodorkan sebotol air putih kepada adit yang sudah duduk disampingnya "nih, minum" titahnya adit mengangguk dan segera meneguknya hingga setengah botol.

"EH! JONO! IYA, JONO KESINI DONG!" teriak adit saat mendapati adik kelasnya yang bernama jono itu.

"Kenapa kak?", Tanya jono saat sudah berada dihadapan adit.

"Tolong dong, ambilin gitar gue dikelas" suruhnya, jono mengangguk lalu segera menuruti perintah adit.

"Ada apa sih?" Tanya ocha.

"Itu jono gue suruh ambilin gitar" ucap adit. Ocha hanya mengangguk.

Tak lama jono kembali dengan membawa gitar ditangannya.

"Nih kak, gue permisi ya" ucapnya adit mengangguk lalu jono pergi dari hadapan ocha dan adit.

"Coba ya" ucapnya, adit mulai memainkan gitarnya membentuk sebuah nada, ocha tersenyum.

Adit memberhentikan gitarnya dan menatap kearah ocha.
"Bagus nggak?" Ocha mengangguk "iya"

"Gue mau ngasih kejutan buat calon pacar gue, doain gue ya biar lancar"

'deg'

Hurt Love (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang