EXTRA PART

1.4K 33 3
                                    


Seorang cowok terlihat sedang sibuk dengan laptop dan beberapa tumpukan tugas di depannya, Cowok itu membenarkan letak kacamatanya lalu memijat pelipisnya pelan. Pusing yang dirasakan laki-laki ini.

"Al, gimana keadaan Ocha?" Tanya Gia selaku ibu Aldo.

"Al, gak tau mah" ucap Aldo

"Gimana bisa? Memang kalian gak ada kontakan?" Kata Gia meletakkan secangkir teh hijau untuk putranya ini.

"Setelah Al pindah kesini, Bintang susah banget dihubungi, Al coba tanya ke temen-temen deket Bintang yang ada dijakarta tapi kata mereka Bintang udah pindah sekolah dan gak bisa dihubungi" jelas Aldo.

Gia menghela nafas, lalu mengusap punggung Aldo.

"Ya sudah, kamu sabar ya" kata Gia tersenyum ramah, Aldo hanya mengangguk.

"Mah, Al pamit pergi keluar dulu ya?" Izinnya kepada Gia.

Gia terkekeh "kamu udah gede masih aja izin, mamah bebasin kamu asal kamu gak merusak kepercayaan mamah" kata Gia.
Aldo hanya tersenyum lalu beranjak Meninggalkan Gia.

Aldo telah sampai disebuah taman, Dimana taman ini dulu sering ia kunjungi bersama dengan Ocha, Aldo begitu merindukan Ocha, kejadian beberapa tahun terulang lagi. Dirinya menunggu Ocha datang tetapi tak kunjung datang hingga pada akhirnya Aldo yang datang untuk menemui, dan kini Aldo yang pergi tetapi Aldo pula yang menunggu.

Aldo menghela nafas, lalu duduk disalah satu kursi dekat pohon beringin seketika ingatannya kembali muncul

Flashback on

"Al! Sini deh lihat!" Seru seorang gadis, Ocha.

"Ada apa? Nanti aku kesana gak ada apa-apa" ucap Aldo kesal.

"Sini dulu! Aku mau tunjukin sesuatu buat,Al" ucap Ocha tersenyum lebar.

Aldo pun berjalan kearah Ocha yang sedang berada didekat Pohon beringin itu.

"Apa?" Tanya Aldo.

"Lihat nih! Lucu kan, Ularnya warna ijo!" Ucap Ocha tersenyum lebar.

"KYAAA!!" Aldo lari menjauh dari Ocha.

"Kenapa lari? Al takut?" Tanya Ocha kecil dengan polosnya.

"Kamu kira apa? Itu bahaya, Bintang" ucap Aldo kesal.

"Yaah, Ocha gak tau" Ocha menunduk, Ia melihat jelas wajah Aldo yang memerah karena takut dan marah. Marah kalau Ocha sangat ceroboh.

Flashback off

"Ah, begitu manis. Aku ingin kembali ke masa kecilku" gumam Aldo.

"Terkadang, waktu memang begitu cepat. Kita hanya bisa mengenang dimasa itu tapi tak bisa untuk kembali mengulang" ucap seorang gadis secara tiba-tiba, Reflek Aldo menengok kebelakang, Mencubit lengannya untuk memastikan apa yang dilihatnya kali ini.

"Bintang?" Lirihnya menatap sendu gadis itu.

"Iya. Hai Al" sapa Ocha tersenyum. Aldo bangkit lalu dengan segera memeluk tubuh Ocha, Kini Ocha benar-benar berbeda. Gadis ini berpenampilan jauh lebih dewasa.
Ocha memeluk Aldo erat, menyalurkan rasa rindu yang tak akan pernah hilang kecuali pertemuan.

"Apa kabar?" Tanya Ocha sembari melepas pelukan mereka berdua.

"Jauh lebih baik saat kamu datang" ucap Aldo tersenyum.

"Aiya, dengar-dengar kamu sudah menjadi Dosen ya?" Tanya Ocha, Aldo mengangguk.

"Selamat ya!" Ocha kembali memeluk Aldo.

Hurt Love (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang