32.Bali

1K 42 1
                                    

Ada saatnya kamu akan. Lemah,rapuh dan patah. Jangan berpura-pura kuat, Sebab kamu hanyalah manusia biasa. Bersedihlah sewajarnya.

🌻🌻🌻

Hari ini keberangkatan mereka ke Bali. Ocha sedari tadi hanya diam sejak seminggu yang lalu Adit tak banyak bicara dengannya. Mereka tengah berada dimobil untuk menuju bandara Soekarno hatta.

"Kenapa lo cha?" Tanya alisha. Ocha menggeleng lalu menyandarkan tubuhnya dikursi.

"Bohong banget" cibir dinda yang ikut-ikutan.

"Ada masalah lagi?" Tanya dinda. Ocha menggeleng lagi.

"Kenapa sih, Aneh banget lo" sunggut Alisha dan ocha memilih untuk mengabaikannya.

Ocha dan Adit tidak semobil jika Ocha bersama dengan Kedua sahabatnya dan ditambah aldo dan vero.

Mereka telah sampai di bandara dan segera bergegas masuk kedalam untuk Take off karena mereka datang terlalu mepet.

"Takut ketinggian gak?" Tanya aldo. Ocha duduk dengan Aldo. Ocha menggeleng "Bagus deh. Tidur aja kalo ngantuk" ucap aldo. Ocha tersenyum lalu mengangguk.

Setelah melakukan perjalanan yang cukup lama kini mereka telah sampai di Bandara Ngurah rai Bali.

"Welcome to Pulau Dewata!" pekik dinda heboh.

"Norak tau gak" ucap
Alisha sinis Dinda hanya nyengir.

"Bisa gak? Mau dibantu?" Tawae Aldo saat melihat ocha kesusahan mengambil koper.

"Enggak, ini udah kok" ucap Ocha, namun aldo malah mengambil alih Koper Ocha membuat ocha tak enak hati.

"Sini, gue aja" ucap ocha ingin mengambil alih tetapi tanpa mengindahkan ucapan Ocha, Aldo langsung berjalan mendahuluinya.

Ocha,Dinda dan alisha sudah berada di kamar hotelnya.

"Lo kenapa sama kak Adit?" Tanya dinda. Ocha menggeleng "Gak ada apa-apa, kenapa emang?" Tanya ocha balik. Dinda menggeleng "kenapa tadi kak Adit diem aja tuh waktu lo dibantuin Aldo" ucap dinda.

"Terus menurut lo dia harus triak-triak gitu? Kasian kalo dikatain gila" ucap ocha.

"Bukan gitu juga sih, au ah gelap" ucap dinda lalu gadia itu merebahkan tubuhnya.

"Tidur gih, si alisha aja udah molor nanti habis tidur kita ke pantai" ucap dinda sebelum benar-benar pergi kealam mimpinya.

Ocha tak menanggapi gadis itu memilih duduk dibalkon hotel.
Ocha melihat hamparan laut biru membuat suasana hatinya sedikit tenang.

"Gue ngerasa kaya ada yang beda dari kak Adit" gumamnya tiba-tiba.

Ia merasa bahwa Adit cepat atau lambat akan meninggalkannya. Ia cukup sadar diri hubungannya dengan adit tidak didasari oleh kata cinta.

Matanya panas, Siap untuk menumpahkan cairan bening kapan saja. Tetapi gadis itu mendongak alih-alih supaya air matanya tak jatuh. Lemah memang.

Ocha menghela nafas panjang. Memejamkan mata untuk sejenak lalu ia kembali kekasurnya untuk menghilangkan rasa lelahnya.

***

Hurt Love (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang