Jika kamu sudah berharap pada manusia, maka kamu harus siap terluka olehnya.
🌻🌻🌻
Tokk tokk tokk...
Pintu kamar terbuka membuat Adit mengalihkan pemandangan disitu ada Naufan dengan cengiran khas cowok itu.
"Udah gak galau lagi nih" ucapnya dengan nada meledek.
"Hm " sunggutnya.
"Turun gih,Ada om Mahesa" ucap Naufan, berhasil membuat adit membulatkan matanya tak percaya, benar perkataan Aletta.
"Iya, nanti gue turun" ucapnya, Naufan bangkit lalu menepuk pundak Adit.
"Gak usah gengsi mengakui perasaan,Dari dulu kek gini kasian anak orang dibuat nangis terus." ucap Naufan lalu pergi, Adit hanya mengedikkan bahu acuh.
Adit berjalan kearah cafe bar yang ada dihotel, ia mengalihkan pandangannya mencari ayahnya, dilihatnya Mahesa bersama dengan Ayah Alett, terlebih disana juga ada Aletta.
"Kenapa?" tanya Adit dingin, raut mukanya datar ia sangat malas dengan Ayahnya.
"Duduk dulu sini" pinta Mahesa, Adit mengangguk singkat lalu segera duduk disamping Aletta membuat gadis itu tersenyum senang.
"Kenapa?" Adit bertanya, tak biasanya Ayahnya akan peduli dengannya kecuali jika Mahesa ingin membawa Adit kerumahnya.
"Jadi gini, kita akan membahas tentang kamu dan Aletta..." jelas Ayah Aletta, Bara.
"Maksudnya?" tanya Adit, ia masih belum bisa mencerna apa yang dikatakan oleh Bara-Ayah Aletta-
"Jadi kalian akan segera bertunangan hanya sekedar bertunangan" jelas Mahesa yang berhasil membuat mata Adit membulat sempurna.
"Enggak! Adit gak bisa!" protesnya tak terima, jika Adit akan menolak berbeda dengan Aletta yang akan menerima dengan senang hati.
"Kamu harus bisa, Adit!" tukas Mahesa dengan nada yang sedikit meninggi, Adit tetap tak terima "Enggak, Adit masih mau sekolah!" tolaknya.
"Ini hanya sekedar pertunangan, Adit. Bukan langsung menikah" jelas Bara.
"Tidak! Saya tetap tidak akan terima ini semua!" ucapnya memalingkan muka, ia muak dengan tindakan ayahnya yang semena-mena.
"Oh iya. Tuan Mahesa dan juga Tuan Bara yang terhormat, Saya tidak akan bisa menerima pertunangan ini. Saya permisi" ucapnya lalu pergi meninggalkan meja yang ditempati Mahesa, Bara dan juga Aletta.
Ia terus melangkah maju tak peduli teriakan Mahesa yang memanggil namanya berulang kali.
Dan yang dilakukan Aletta hanya menangis didepan Ayahnya dan juga Ayah Adit.
Adit kembali kekamar hotelnya, sudah ada Naufan dan juga Vero disana. Memang mereka satu kamar.
"Kenapa nih dateng-dateng udah kusut aja tuh muka" tanya Vero yang sedak duduk manis sembari menonton televisi.
"Adit mana pernah akur sama Bapaknya" sahut Naufan, memang benar seperti itu kenyataannya bahkan saat teman-teman Adit sedang main kerumah, Mahesa tak segan-segan ribut dengan Adit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Love (selesai)
Teen FictionPeringkat cerita : Rank 1 in Menyerah Ditempat yang sepi, gadis itu menangis meluapkan segala pedih yang tersimpan. Menyakitkan jika harus mengingat betapa kejam dunia mempermainkannya seakan dunia tak memperbolehkannya untuk bahagia. Bintang Arisq...