people may leave, but life must continue.
🌻🌻🌻
Adit menghela nafas panjang, ia sedang duduk dan memikirkan segala hal, ia merasa ada sesuatu yang hilang semenjak ia mengatakan kata 'putus' dan berakhirnya hubungannya dengan Ocha.
Adit mencoba menggelengkan kepalanya menepis pikiran itu jauh-jauh."Hai, Dit" sapa Aletta, langsung mengambil duduk di sebelah Adit, yang dipanggil hanya menoleh sekilas lalu kembali fokus pada hamparan laut.
"Diem aja, kenapa?" tanya Aletta.
Saat ini Adit tak memikirkan untuk mengejar Aletta kembali, rasa cinta Adit ke Aletta sudah mulai pudar, mungkin ini bisa dikatakan rasa suka dan kagum bukan cinta.
Adit masih diam, raganya ada bersama Aletta tapi tidak dengan hatinya, hatinya berjalan-jalan menyusuri memori waktu bersama dengan Ocha, Adit adalah cowok yang tak peka terhadap perasaannya sendiri.
"Dit, Adit!" sentak Aletta, Adit terkejut membuat lamunannya buyar seketika, Adit telah kembali kedunia nyata.
"Apa?" Tanya Adit, Aletta tersenyum senang.
"Papah gue mau kesini nanti malam" ucap Aletta, Adit hanya mengangguk tanpa minat.
"Tapi..." Aletta menjeda ucapannya membuat Adit yang tadinya sibuk melihat arah lain kini menatap Aletta, Alisnya saling menaut.
"Papah dateng sama om Mahesa" ucap gadis itu. Tentu Adit terkejut bahkan sangat, mengapa Ayahnya akan datang terlebih bersama Ayah Aletta.
Adit menggeleng mencoba berfikir bahwa mereka sedang terkait bisnis belaka."Oh" balas Adit, Aletta berdecak kesal, hanya itu balasannya?
"Oke, gue pergi dulu" ucap Aletta hanya dibalas anggukan oleh Adit, dan setelahnya gadis itu melenggang pergi.
***
Malam tengah datang, matahari telah pergi dan digantikan oleh cahaya bintang dan bulan. Dibawah langit cerah ini Ocha hanya berdiam, menyaksikan langit malam yang sedang cerah, Setiap kali ia menatap langit ia selalu teringat dengan Adit.
Mereka telah terjebak pada dimensi dimasalalu, mereka belum saling melupakan, satu hati berharap akan kembali dipersatukan dan satu hati lagi berharap ini bukan kenyataan.
Kini, balkon hotel adalah tempat favorite nya.
Ditempat lain Adit tengah duduk dibalkon kamar hotelnya, cowok itu memandang kearah langit sama halnya yang dilakukan oleh Ocha.
Mereka sama-sama terjebak oleh perasaan yang sama, mereka sama-sama terjebak pada dimensi masa lalu."Kenapa gue selalu kepikiran lo sih Cha" gumam Adit, matanya tak lepas dari langit, ada rasa sakit yang menjalar pada hatinya kala ia baru menyadari bahwa hubunganya dengan ocha benar-benar putus.
Adit pikir melepaskan Ocha adalah jalan terbaik, ia pikir ia bisa dengan senang hati menerima Aletta kembali tetapi nyatanya tidak, Adit terlalu naif untuk tidak mempercayai dirinya sendiri.
Adit menghela nafas berat, ingin rasanya dirinya kembali, kembali pada saat ia tak mempermainkan cinta.
Adit keluar kamar pada saat Adit ingin mengunci pintu kamar hotelnya, netra matanya menangkap seorang gadis yang akhir-akhir ini mengusik pikirannya,Ocha. Gadis itu baru saja keluar dari kamar hotelnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Love (selesai)
Teen FictionPeringkat cerita : Rank 1 in Menyerah Ditempat yang sepi, gadis itu menangis meluapkan segala pedih yang tersimpan. Menyakitkan jika harus mengingat betapa kejam dunia mempermainkannya seakan dunia tak memperbolehkannya untuk bahagia. Bintang Arisq...